Portugal belum bebas kutukan

Jum'at, 29 Juni 2012 - 09:45 WIB
Portugal belum bebas kutukan
Portugal belum bebas kutukan
A A A
Sindonews.com - Kutukan sejarah masih belum beranjak dari kubu Portugal. Untuk kelima kalinya, Seleccao das Quinas, julukan Portugal, harus rela mengulang kisah kelam tersingkir di babak semifinal.

Meski begitu, rasa bangga tetap mengiringi perjuangan Cristiano Ronaldo dkk di Piala Eropa 2012. Kisah perempat final Piala Dunia 1966 dan 2006, serta Piala Eropa 1984, 2000, dan 2004, terulang kembali di Polandia-Ukraina. Kendati tampil memukau dan berhasil memberikan perlawanan setimpal pada juara bertahan Spanyol, Portugal dipaksa mengalah saat bermain ”lotre” adu tos-tosan.

Skor 4-2 membungkam impian ”generasi emas” negeri semenanjung Iberia tersebut. Bruno Alves yang mengambil titik 12 pas keempat Os Navegadores–– julukan lain Portugal–– hanya membentur tiang gawang, kendati Iker Casillas salah melakukan gerakan antisipasi. Kekecewaan jelas tergores di wajah Alves, tetapi skuad Portugal tetap memeluk pemilik nomor punggung 2 tersebut.

”Kami menunjukkan permainan besar pada babak pertama, Spanyol hampir tidak bisa mengembangkan permainan. Kami bekerja dengan baik, berpengalaman, dan terus mencoba melakukan yang terbaik. Kehilangan adu penalti adalah sedih,” ujar pemain belakang Pepe seusai pertandingan, dilansir koran Portugal, DN Desporto.

”Inilah yang dinamakan hukuman lotre. Selama permainan, kami sangat terorganisasi dan Spanyol tidak memiliki peluang. Portugis harus bangga,” tuturnya sambil menegaskan bahwa Alves bermain sangat maksimal malam itu. ”Dia (Alves) hanya kurang beruntung.Tiang gawang menghalangi mimpi kami,” tandas pemain bertahan Real Madrid.

Ungkapan Pepe ada benarnya. Statistik pertandingan menunjukkan bahwa Portugal memiliki 10 tendangan ke gawang, dan hanya berbeda satu tembakan dengan La Furia Roja, julukan Spanyol. Selain itu, Portugal melakukan enam kali sepak pojok sedang Spanyol tujuh kali. Kartu kuning yang diberikan wasit asal Turki Cuneyt Cakir pun berimbang dengan lima untuk Portugal dan empat untuk Spanyol.

”Kami kalah sebagai tim besar dengan kehormatan dan kebanggaan,” ujar Pelatih Portugal Paulo Bento. ”Kami telah berjanji bahwa akan tampil ngotot pada permainan tersebut. Faktor keberuntungan memiliki beberapa pengaruh, dan kami belum punya keberuntungan selama kompetisi ini,” ujar Bento, dilansir media Portugal, Desporto.

”Kami memiliki kinerja yang luar biasa di hampir 90 menit permainan. Namun, kami membuat beberapa kesalahan dalam ekstensi ketika menyerang, dan akhirnya kami memungkinkan Spanyol lebih dominan dalam periode ini,” tutur pelatih bernama lengkap Paulo Jorge Gomes Bento tersebut.

Sementara itu, bintang Manchester United Luis Nani mengucapkan selamat kepada Andres Iniesta dkk yang melaju ke babak final. Menurut Nani, penampilan rekan-rekan senegaranya adalah sebuah pembuktian kapasitas mereka sebagai salah satu yang terbaik di Benua Biru. ”Terlepas dari kekalahan ’lotre’ ini, kualitas dan kapasitas kami untuk melawan tim mana pun patut diperhitungkan,” tandas penendang penalti ketiga untuk Portugal tersebut.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8692 seconds (0.1#10.140)