Masyarakat Kepulauan Aru Antusias Sambut Gala Desa
A
A
A
KEPULAUAN ARU - Ajang pesta ragam olahraga bertajuk Gala Desa secara simultan menyambangi daerah lainnya. Salah satu program unggulan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemepora) tersebut kali ini menyapa masyarakat Kepulauan Aru, Maluku, Provinsi Ambon, pada akhir pekan lalu.
Gala Desa di Kepulauan Aru perdana dilakukan, terdiri dari enam cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan, yaitu sepak bola, sepak takraw, bola voli, tenis meja, bulu tangkis, serta atletik. Sedangkan pesertanya, dari seluruh nusantara.
Johan Gonga selaku Bupati Kepulauan Aru mengatakan bahwa pelaksanaan Gala Desa benar-benar memberikan manfaat yang besar bagi derahnya, terutama karena masyarakatnya dinilai sangat haus akan hiburan dan kegiatan.
Hal tersebut terbukti, meskipun dengan segala keterbatasan, namun masyarakat, unsur pejabat setempat, para personel TNI dan Polri, berbaur solid dan memiliki semangat serta antusias yang luar biasa untuk memeriahkan pelaksaan Gala Desa, bahkan suasana semakin ramai dengan ritual-ritual adat dan hadirnya penyanyi jebolan Indonesian Idol, Husien Alatas dan tausiah dari Ustad Aswan, kakak dari mendiang Ustad Jefri Al-Buchori (Uje).
"Program pembudayaan olahraga yang benar-benar menyentuh masyarakat. Terima kasih atas program Kemenpora yang telah membawa ini ke Kepulauan Aru," kata Johan Gonga.
Sementara itu, Ary Moelyadi, kabid Pendidikan Olahraga Menengah Asdep Olahraga Pendidikan Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, menambahkan jika dari Kepulauan Aru terdapat pulau 527 dengan 117 Desa dan 14 dusun. Uniknya, semua mampu berpartisipasi dalam Gala Desa 2017.
"Ini yang perlu mendapat apresiasi. Terlebih dengan jumlah peserta yang mengikuti sepak bola mencapai 91 tim, bola voli 87 tim, bulu tangkis 76 orang, tenis meja 65 orang, sepak takraw 9 tim dan atletik 69. Peserta dengan keseluruhan jumlah peserta 2.327 orang yang datang dari pulau-pulau kecil. Bahkan bupati juga sebagai salah satu dari peserta Gala Desa mewakili desa ia tinggal," ujarnya didampingi Staf Kemenpora Bidang Kemitraan dan Penghargaan, Ferdiansyah.
Lebih jauh dipaparkan Ary, untuk Gowes Pesona Nusantara di Kepulauan Aru ini sejatinya bukan kegiatan atau agenda dari Kemenpora, namun dikatakannya lagi, merupakan inisiasi dari bupati untuk dilaksanakan secara bersamaan antara Gowes Pesona Nusantara dan Gala Desa, dengan setiap OPD/SKPD menyumbangkan satu buah sepeda dengan jumlah 31.
Sementara Johan Gonga, dilanjutkan Ary, menyumbangkan motor, dengan antusis peserta dan penonton yang hadir saat kick off lebih dari kurang 7.000. Alhasil, ini merupakan kegiatan terbesar sepanjang sejarah di pulau dengan moto Sita Kaka Walikewalike atau Sita Eka Tu Jargaria tersebut.
"Untuk keterlibatan semua desa dan peserta terbanyak, khususnya untuk sepak bola, karena banyaknya peserta pertandingan sepak bola dimulai sore. Meskipun di lapangan tanah bercampur pasir dan batu-batu, yang unik setiap peserta atau tim biasa menggunakan Pakatan (ilmu magic/gaib). Rasanya ini hanya ada di Kepulauan Aru," tuturnya.
"Hal unik lain dari Kepulauan Aru, yaitu dengan membuat 500 kaos, untuk sablon belakang tertulis Gowes Pesona Nusantara di depan tertulis Gala Desa. Sungguh perpaduan yang harmonis. Dua kegiatan digandeng menjadi satu," tutup Ary.
Gala Desa di Kepulauan Aru perdana dilakukan, terdiri dari enam cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan, yaitu sepak bola, sepak takraw, bola voli, tenis meja, bulu tangkis, serta atletik. Sedangkan pesertanya, dari seluruh nusantara.
Johan Gonga selaku Bupati Kepulauan Aru mengatakan bahwa pelaksanaan Gala Desa benar-benar memberikan manfaat yang besar bagi derahnya, terutama karena masyarakatnya dinilai sangat haus akan hiburan dan kegiatan.
Hal tersebut terbukti, meskipun dengan segala keterbatasan, namun masyarakat, unsur pejabat setempat, para personel TNI dan Polri, berbaur solid dan memiliki semangat serta antusias yang luar biasa untuk memeriahkan pelaksaan Gala Desa, bahkan suasana semakin ramai dengan ritual-ritual adat dan hadirnya penyanyi jebolan Indonesian Idol, Husien Alatas dan tausiah dari Ustad Aswan, kakak dari mendiang Ustad Jefri Al-Buchori (Uje).
"Program pembudayaan olahraga yang benar-benar menyentuh masyarakat. Terima kasih atas program Kemenpora yang telah membawa ini ke Kepulauan Aru," kata Johan Gonga.
Sementara itu, Ary Moelyadi, kabid Pendidikan Olahraga Menengah Asdep Olahraga Pendidikan Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, menambahkan jika dari Kepulauan Aru terdapat pulau 527 dengan 117 Desa dan 14 dusun. Uniknya, semua mampu berpartisipasi dalam Gala Desa 2017.
"Ini yang perlu mendapat apresiasi. Terlebih dengan jumlah peserta yang mengikuti sepak bola mencapai 91 tim, bola voli 87 tim, bulu tangkis 76 orang, tenis meja 65 orang, sepak takraw 9 tim dan atletik 69. Peserta dengan keseluruhan jumlah peserta 2.327 orang yang datang dari pulau-pulau kecil. Bahkan bupati juga sebagai salah satu dari peserta Gala Desa mewakili desa ia tinggal," ujarnya didampingi Staf Kemenpora Bidang Kemitraan dan Penghargaan, Ferdiansyah.
Lebih jauh dipaparkan Ary, untuk Gowes Pesona Nusantara di Kepulauan Aru ini sejatinya bukan kegiatan atau agenda dari Kemenpora, namun dikatakannya lagi, merupakan inisiasi dari bupati untuk dilaksanakan secara bersamaan antara Gowes Pesona Nusantara dan Gala Desa, dengan setiap OPD/SKPD menyumbangkan satu buah sepeda dengan jumlah 31.
Sementara Johan Gonga, dilanjutkan Ary, menyumbangkan motor, dengan antusis peserta dan penonton yang hadir saat kick off lebih dari kurang 7.000. Alhasil, ini merupakan kegiatan terbesar sepanjang sejarah di pulau dengan moto Sita Kaka Walikewalike atau Sita Eka Tu Jargaria tersebut.
"Untuk keterlibatan semua desa dan peserta terbanyak, khususnya untuk sepak bola, karena banyaknya peserta pertandingan sepak bola dimulai sore. Meskipun di lapangan tanah bercampur pasir dan batu-batu, yang unik setiap peserta atau tim biasa menggunakan Pakatan (ilmu magic/gaib). Rasanya ini hanya ada di Kepulauan Aru," tuturnya.
"Hal unik lain dari Kepulauan Aru, yaitu dengan membuat 500 kaos, untuk sablon belakang tertulis Gowes Pesona Nusantara di depan tertulis Gala Desa. Sungguh perpaduan yang harmonis. Dua kegiatan digandeng menjadi satu," tutup Ary.
(bbk)