Aremania Desak Aji Santoso Mengundurkan Diri
A
A
A
MALANG - Arema FC hanya mampu meraih satu poin, saat menjamu tamunya Pusamania Borneo FC, dalam laga terakhir putaran pertama Liga 1 2017, yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (Minggu 30/7).
Tambahan satu poin, tidak mampu mengangkat posisi Arema FC, di posisi ke 7 kelasemen sementara dengan 26 poin, hasil dari 17 kali pertandingan. Sementara target tim di akhir putaran pertama, bisa mencapai 31 poin. Sementara bagi tim tamu, tambahan satu poin membuat mereka tetap berada di posisi 11 kelasemen sementara, dengan raihan 24 poin.
Hasil satu poin ini, ternyata tetap membuat para Aremania, pendukung setia Arema FC, kecewa berat. Mereka membentangkan sepanduk bernada protes atas kepelatihan Aji Santoso, yang dinilai gagal membawa performa tim menuju ke puncak kelasemen sementara.
Arema FC yang bermain dengan kekuatan penuh, gagal meraih poin maksimal, karena tidak mampu memanfaatkan banyak peluang yang mereka ciptakan menjadi gol. Para pemain belakang tim tamu, yang diisi Leonard Tupamahu, Yamashita Kunihiro, dan Matheus Lopes, mampu meredam barisan penyerang Arema FC, yang diisi Christian Gonzales, Dendy Santoso, Dedik Setiawan, dan Esteban Viscara.
Menanggapi protes para suporter, pelatih Arema FC, Aji Santoso menyatakan, protes dan upaya paksa agar dirinya mengundurkan diri oleh suporter tersebut tidak beralasan.
“Taktik pelatih berjalan baik. Kami bermain menyerang, dan mengepung pertahanan lawan. Hanya saja kami tidak beruntung mencetak gol. Pemain sudah bermain sangat bagus. Tidak ada alasan kalau kami bermain bagus, dan dipaksa mengundurkan diri,” tegasnya.
Dalam pertandingan terakhir di putaran pertama ini, baginya tidak ada yang salah. Kondisi tim tidak normal, karena banyak pemain yang tidak bisa bermain akibat cedera. Tentunya ini akan menjadi bahan evaluasi menghadapi putaran kedua nantinya.
“Saya akan mundur kalau ada permintaan dari pengurus Arema FC, karena saya melatih diminta oleh pengurus,” tegas mantan pemain Timnas Indonesia, tersebut.
Sementara, pelatih Pusamania Borneo FC, Ricky Nelson Gidion mengaku sangat bersyukur mampu meraih satu poin di kandang Arema FC.
Tambahan satu poin, tidak mampu mengangkat posisi Arema FC, di posisi ke 7 kelasemen sementara dengan 26 poin, hasil dari 17 kali pertandingan. Sementara target tim di akhir putaran pertama, bisa mencapai 31 poin. Sementara bagi tim tamu, tambahan satu poin membuat mereka tetap berada di posisi 11 kelasemen sementara, dengan raihan 24 poin.
Hasil satu poin ini, ternyata tetap membuat para Aremania, pendukung setia Arema FC, kecewa berat. Mereka membentangkan sepanduk bernada protes atas kepelatihan Aji Santoso, yang dinilai gagal membawa performa tim menuju ke puncak kelasemen sementara.
Arema FC yang bermain dengan kekuatan penuh, gagal meraih poin maksimal, karena tidak mampu memanfaatkan banyak peluang yang mereka ciptakan menjadi gol. Para pemain belakang tim tamu, yang diisi Leonard Tupamahu, Yamashita Kunihiro, dan Matheus Lopes, mampu meredam barisan penyerang Arema FC, yang diisi Christian Gonzales, Dendy Santoso, Dedik Setiawan, dan Esteban Viscara.
Menanggapi protes para suporter, pelatih Arema FC, Aji Santoso menyatakan, protes dan upaya paksa agar dirinya mengundurkan diri oleh suporter tersebut tidak beralasan.
“Taktik pelatih berjalan baik. Kami bermain menyerang, dan mengepung pertahanan lawan. Hanya saja kami tidak beruntung mencetak gol. Pemain sudah bermain sangat bagus. Tidak ada alasan kalau kami bermain bagus, dan dipaksa mengundurkan diri,” tegasnya.
Dalam pertandingan terakhir di putaran pertama ini, baginya tidak ada yang salah. Kondisi tim tidak normal, karena banyak pemain yang tidak bisa bermain akibat cedera. Tentunya ini akan menjadi bahan evaluasi menghadapi putaran kedua nantinya.
“Saya akan mundur kalau ada permintaan dari pengurus Arema FC, karena saya melatih diminta oleh pengurus,” tegas mantan pemain Timnas Indonesia, tersebut.
Sementara, pelatih Pusamania Borneo FC, Ricky Nelson Gidion mengaku sangat bersyukur mampu meraih satu poin di kandang Arema FC.
(kas)