Luis Milla: Filipina Akan Lebih Sulit
A
A
A
SELANGOR - Tim nasional Indonesia U-22 mengawali laga penyisihan Grup B cabang sepak bola SEA Games 2017 dengan hasil positif. Garuda Muda berbagi angka dengan tim tangguh Thailand setelah bermain imbang 1-1 di Stadion Shah Alam, Selangor, Selasa (15/8/2017).
Indonesia tertinggal lebih dulu mesaki bermain agresif sepanjang pertandingan. Garuda Muda kebobolan di menit ke-13 akibat kesalahan pemain belakang. Kiper Kurniawan Kartika Ajie gagal menghalau bola dengan sempurna, sehingga bola meluncur ke kaki Chaiyawat Buran yang dengan tenang menjebol gawang Indonesia.
Indonesia pantang menyerah meski sempat kelelahan sehingga kehilangan penguasaan bola di babak kedua. Hansamu Yama dkk mampu terus menekan Thailand. Puncaknya terjadi menit ke-61, saat Osvaldo Haay dilanggar di kotak penalti, dan wasit memberikan hadiah tendangan 12 pas untuk Indonesia. Septian David sukses mengonversi menjadi gol. (Baca Juga: Redam Thailand, Indonesia Petik Hasil Positif).
Pelatih Luis Milla berharap hasil melawan Thailand berdampak baik bagi mental pemainnya. Thailand merupakan favorit di Grup B, bisa menekan Pasukan Worrawoot Srimaka dan memaksakan hasil imbang merupakan modal positif bagi Indonesia.
"Saya senang dengan kerja keras pemain kami. Thailand merupakan tim tangguh, bahkan sangat kuat. Harapan saya, pemain bisa menunjukkan perkembangan signifikan tiap pertandingan," ujar Milla dalam konferensi pers seusai laga.
"Saya juga berharap hasil melawan Thailand menambah rasa percaya diri buat pemain kami dan mendapatkan hasil pertandingan yang bagus di laga berikutnya," imbuhnya.
Di laga kedua, Indonesia akan menghadapi Filipina di Stadion Shah Alam Stadium, Kamis (17/8/2017). Setelah itu, berutut-turut bentrok dengan Timor Leste, Vietnam, dan Kamboja. Dua tim teratas Grup B lolos ke semifinal.
Milla mengakui Filipina lawan sulit berikutnya setelah Thailand. "Kami melihat hasil laga per laga. Tentunya, melawan Filipina akan lebih sulit," imbuhnya.
Indonesia tertinggal lebih dulu mesaki bermain agresif sepanjang pertandingan. Garuda Muda kebobolan di menit ke-13 akibat kesalahan pemain belakang. Kiper Kurniawan Kartika Ajie gagal menghalau bola dengan sempurna, sehingga bola meluncur ke kaki Chaiyawat Buran yang dengan tenang menjebol gawang Indonesia.
Indonesia pantang menyerah meski sempat kelelahan sehingga kehilangan penguasaan bola di babak kedua. Hansamu Yama dkk mampu terus menekan Thailand. Puncaknya terjadi menit ke-61, saat Osvaldo Haay dilanggar di kotak penalti, dan wasit memberikan hadiah tendangan 12 pas untuk Indonesia. Septian David sukses mengonversi menjadi gol. (Baca Juga: Redam Thailand, Indonesia Petik Hasil Positif).
Pelatih Luis Milla berharap hasil melawan Thailand berdampak baik bagi mental pemainnya. Thailand merupakan favorit di Grup B, bisa menekan Pasukan Worrawoot Srimaka dan memaksakan hasil imbang merupakan modal positif bagi Indonesia.
"Saya senang dengan kerja keras pemain kami. Thailand merupakan tim tangguh, bahkan sangat kuat. Harapan saya, pemain bisa menunjukkan perkembangan signifikan tiap pertandingan," ujar Milla dalam konferensi pers seusai laga.
"Saya juga berharap hasil melawan Thailand menambah rasa percaya diri buat pemain kami dan mendapatkan hasil pertandingan yang bagus di laga berikutnya," imbuhnya.
Di laga kedua, Indonesia akan menghadapi Filipina di Stadion Shah Alam Stadium, Kamis (17/8/2017). Setelah itu, berutut-turut bentrok dengan Timor Leste, Vietnam, dan Kamboja. Dua tim teratas Grup B lolos ke semifinal.
Milla mengakui Filipina lawan sulit berikutnya setelah Thailand. "Kami melihat hasil laga per laga. Tentunya, melawan Filipina akan lebih sulit," imbuhnya.
(sha)