Ini Alasan Maria Sharapova Diberi Wild Card AS Terbuka
A
A
A
NEW YORK - Maria Sharapova dipastikan bertanding pada kejuaraan AS Terbuka 2017, akhir Agustus nanti, setelah mendapatkan wild card. Ajang ini merupakan turnamen Grand Slam pertama bagi petenis cantik asal Rusia tersebut setelah menjalani skorsing selama 15 bulan akibat skandal doping tahun lalu.
Keputusan Asosiasi Tenis AS (USTA) cukup mengejutkan karena Maria Sharapova kini berada di peringkat 148 dunia. Apalagi, petenis berusia 30 tahun tersebut tidak mendapatkan wild card di Prancis Terbuka dan absen di turnamen Wimbledon karena cedera paha.
Wild card cukup penting bagi petenis yang ingin kembali bermain di turnamen setelah lama rehat yang mempengaruhi peringkat di ATP maupun WTA. Dan Sharapova dilarang bermain selama 15 bulan karena positif mengonsumsi meldonium pada Australia Terbuka 2016. Obat itu masuk dalam daftar obat-obatan yang sah dalam peraturan, tapi kemudian diklasifikasikan ulang sebagai bahan terlarang. Skorsing Sharapova berakhir April lalu.
"Penangguhannya berdasarkan persyaratan program anti-doping tenis telah selesai. Oleh karena itu bukan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dalam proses seleksi wild card kami," kata USTA dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Mumbai Mirror, Rabu (16/8/2017).
Juara AS Terbuka sebelumnya yang telah menerima wild card utama AS Terbuka termasuk Martina Hingis, Lleyton Hewitt, Kim Clijsters, dan Juan Martin del Potro. Adapun Sharapova memenangkan AS Terbuka 2006 dan Wimbledon pada tahun 2014, Australia Terbuka 2008, dan Prancis Terbuka 2014 dan 2014. "Konsisten dengan sebelum-sebelumnya, wildcard diberikan kepada seorang juara bertahan AS yang membutuhkan wild card untuk masuk ke undian utama," kata USTA.
Sharapova dijadwalkan akan berbicara di depan anak-anak muda dalam program anti-doping. Dia mengingatkan untuk mewaspadai obat yang termasuk dalam daftar zat terlarang. "Selain itu, Sharapova telah mengajukan diri untuk berbicara dengan para pemain tenis muda di kampus nasional ASTA tentang pentingnya program anti-doping tenis dan tanggung jawab pribadi setiap pemain harus mematuhi persyaratan program ini," kata USTA.
Sementara itu, Sharapova merespons kritikan terhadap dirinya mengenai wild card ini. "Jika ini yang diperlukan untuk bangkit lagi, maka saya berada di dalamnya sepanjang hari, setiap hari. Kata-kata, permainan atau tindakan akan menghentikan saya mencapai impian saya sendiri dan saya punya banyak," katanya.
Sharapova telah mengundurkan diri turnamen pemanasan AS Terbuka di Toronto dan Cincinnati dalam dua minggu terakhir setelah menderita cedera lengan kiri di Stanford. "Mengikuti saran dokter, sebagai persiapan menghadapi AS Terbuka, saya menarik diri dari turnamen tersebut dengan cedera lengan bawah yang saya hadapi di Stanford Classic," kata Sharapova.
Keputusan Asosiasi Tenis AS (USTA) cukup mengejutkan karena Maria Sharapova kini berada di peringkat 148 dunia. Apalagi, petenis berusia 30 tahun tersebut tidak mendapatkan wild card di Prancis Terbuka dan absen di turnamen Wimbledon karena cedera paha.
Wild card cukup penting bagi petenis yang ingin kembali bermain di turnamen setelah lama rehat yang mempengaruhi peringkat di ATP maupun WTA. Dan Sharapova dilarang bermain selama 15 bulan karena positif mengonsumsi meldonium pada Australia Terbuka 2016. Obat itu masuk dalam daftar obat-obatan yang sah dalam peraturan, tapi kemudian diklasifikasikan ulang sebagai bahan terlarang. Skorsing Sharapova berakhir April lalu.
"Penangguhannya berdasarkan persyaratan program anti-doping tenis telah selesai. Oleh karena itu bukan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dalam proses seleksi wild card kami," kata USTA dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Mumbai Mirror, Rabu (16/8/2017).
Juara AS Terbuka sebelumnya yang telah menerima wild card utama AS Terbuka termasuk Martina Hingis, Lleyton Hewitt, Kim Clijsters, dan Juan Martin del Potro. Adapun Sharapova memenangkan AS Terbuka 2006 dan Wimbledon pada tahun 2014, Australia Terbuka 2008, dan Prancis Terbuka 2014 dan 2014. "Konsisten dengan sebelum-sebelumnya, wildcard diberikan kepada seorang juara bertahan AS yang membutuhkan wild card untuk masuk ke undian utama," kata USTA.
Sharapova dijadwalkan akan berbicara di depan anak-anak muda dalam program anti-doping. Dia mengingatkan untuk mewaspadai obat yang termasuk dalam daftar zat terlarang. "Selain itu, Sharapova telah mengajukan diri untuk berbicara dengan para pemain tenis muda di kampus nasional ASTA tentang pentingnya program anti-doping tenis dan tanggung jawab pribadi setiap pemain harus mematuhi persyaratan program ini," kata USTA.
Sementara itu, Sharapova merespons kritikan terhadap dirinya mengenai wild card ini. "Jika ini yang diperlukan untuk bangkit lagi, maka saya berada di dalamnya sepanjang hari, setiap hari. Kata-kata, permainan atau tindakan akan menghentikan saya mencapai impian saya sendiri dan saya punya banyak," katanya.
Sharapova telah mengundurkan diri turnamen pemanasan AS Terbuka di Toronto dan Cincinnati dalam dua minggu terakhir setelah menderita cedera lengan kiri di Stanford. "Mengikuti saran dokter, sebagai persiapan menghadapi AS Terbuka, saya menarik diri dari turnamen tersebut dengan cedera lengan bawah yang saya hadapi di Stanford Classic," kata Sharapova.
(amm)