Gagal Ukir Debut Sempurna, Ernesto Valverde Tetap Bela Barcelona
A
A
A
MADRID - Ernesto Valverde berusaha membela diri setelah melihat Barcelona dipermalukan Real Madrid saat Piala Super Spanyol. Pelatih berusia 53 tahun itu mengklaim Los Blancos bisa dikalahkan.
Harapan Valverde mencatat debut sempurna bersama Barcelona gagal terpenuhi. Dihadapkan pada laga penting melawan musuh bebuyutan yang bertajuk El Clasico, arsitek asal Spanyol itu tidak bisa berbuat banyak.
Pada leg pertama di Camp Nou, Senin (14/8/2017), Valverde yang menggunakan skema 4-4-3 dimana Luis Suarez jadi penyerang tengah, malah dipaksa melihat Real Madrid meraih kemenangan 3-1.
Lalu, saat pertemuan berikutnya di Santiago Bernabeu, Kamis (17/8/2017), mantan pelatih Athletic Bilbao itu memakai formasi 3-5-2 yang mana Lionel Messi dan Suarez jadi duet di lini depan.
Namun, bukannya membalik keadaan dengan mencetak banyak gol, Valverde hanya bisa melihat Real Madrid dua kali membobol gawang Barcelona. Alhasil, armada Zinedine Zidane unggul aggregate 5-1.
Tentunya ini jadi indikasi buruk bagi Valverde. Meski menerapkan dua pakem berbeda, dia tetap gagal meraih kemenangan. Selama dua partai tersebut, Barcelona cuma mencetak satu gol. Itu juga lewat penalti Messi.
“Kami kehilangan titel ini. Itu benar. Real Madrid bermain dengan baik, terutama di babak pertama. Kami punya sejumlah kesempatan, sayangnya tidak bisa dimaksimalkan. Kekalahan ini jadi hukuman bagi kami,” kilah Valverde, dikutip skysport.
Hasil negatif ini juga memunculkan cibiran publik. Kini banyak yang memprediki Barcelona bakal kesulitan mengalahkan Real Madrid pada El Clasico berikutnya, terutama di La Liga. Tapi, ini disanggah Valverde.
“Tidak ada tim yang tidak terkalahkan. Jika ada kepastian di olahraga ini, bahwa kami pada akhirnya akan kalah. Kami harus bangkit secara mental karena La Liga akan segera dimulai,” pungkas Valverde.
Harapan Valverde mencatat debut sempurna bersama Barcelona gagal terpenuhi. Dihadapkan pada laga penting melawan musuh bebuyutan yang bertajuk El Clasico, arsitek asal Spanyol itu tidak bisa berbuat banyak.
Pada leg pertama di Camp Nou, Senin (14/8/2017), Valverde yang menggunakan skema 4-4-3 dimana Luis Suarez jadi penyerang tengah, malah dipaksa melihat Real Madrid meraih kemenangan 3-1.
Lalu, saat pertemuan berikutnya di Santiago Bernabeu, Kamis (17/8/2017), mantan pelatih Athletic Bilbao itu memakai formasi 3-5-2 yang mana Lionel Messi dan Suarez jadi duet di lini depan.
Namun, bukannya membalik keadaan dengan mencetak banyak gol, Valverde hanya bisa melihat Real Madrid dua kali membobol gawang Barcelona. Alhasil, armada Zinedine Zidane unggul aggregate 5-1.
Tentunya ini jadi indikasi buruk bagi Valverde. Meski menerapkan dua pakem berbeda, dia tetap gagal meraih kemenangan. Selama dua partai tersebut, Barcelona cuma mencetak satu gol. Itu juga lewat penalti Messi.
“Kami kehilangan titel ini. Itu benar. Real Madrid bermain dengan baik, terutama di babak pertama. Kami punya sejumlah kesempatan, sayangnya tidak bisa dimaksimalkan. Kekalahan ini jadi hukuman bagi kami,” kilah Valverde, dikutip skysport.
Hasil negatif ini juga memunculkan cibiran publik. Kini banyak yang memprediki Barcelona bakal kesulitan mengalahkan Real Madrid pada El Clasico berikutnya, terutama di La Liga. Tapi, ini disanggah Valverde.
“Tidak ada tim yang tidak terkalahkan. Jika ada kepastian di olahraga ini, bahwa kami pada akhirnya akan kalah. Kami harus bangkit secara mental karena La Liga akan segera dimulai,” pungkas Valverde.
(mir)