Nomor Andalan Emas Terancam Dicoret, Panjat Tebing Minta Wapres Turun Tangan

Senin, 11 September 2017 - 21:38 WIB
Nomor Andalan Emas Terancam Dicoret, Panjat Tebing Minta Wapres Turun Tangan
Nomor Andalan Emas Terancam Dicoret, Panjat Tebing Minta Wapres Turun Tangan
A A A
JAKARTA - Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla turun tangan membantu agar nomor andalan panjat tebing Indonesia pada Asian Games 2018 tetap dipertandingkan. Pasalnya, target emas dari panjat tebing bisa melayang jika nomor unggulan dicoret OCA Komite Olimpiade Asia (OCA)

“Wakil Presiden selaku Ketua Pengarah Panitia Asian Games 2018 (INASGOC) harus turun tangan dan meminta OCA agar tidak mencoret nomor-nomor andalan panjat tebing Indonesia yang ditargetkan meraih dua emas,” ujar Ketua Umum PP FPTI Faisol Riza.

Riza mengungkap hal itu dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (11/9/2017), didampingi Manajer Kompetisi PP FPTI Pontas Sitanggang, Manajer Pelatnas Asian Games Pristiono Buntoro, dan Ketua Bidang Organisasi FPTI, Waras Budi Hartawan.

PP FPTI merasa perlu angkat bicara dengan wacana pengurangan nomor cabor panjat tebing untuk Asian Games 2018 ini karena nomor-nomor yang terancam dihapus justru merupakan nomor-nomor unggulan Indonesia yang diproyeksi meraih medali emas.

Wapres diminta turun tangan karena FPTI melihat pihak Komite Olimpiade Indonesia (KOI) kurang maksimal dalam memperjuangkan nomor-nomor andalan Indonesia dan lebih banyak mengikuti arahan OCA.

Sebelumnya, FPTI mengajukan 12 nomor pertandingan dari tiga katagori yakni Speed, Boulder, dan Lead pada Asian Games 2018. Jumlah nomor kemudian dikurangi menjadi 10 nomor dan turun lagi menjadi delapan.

Terakhir, dalam pertemuan technical delegate bersama OCA, disampaikan bahwa jumlah nomor yang dipertandingkan hanya dua nomor yaitu nomor kombinasi atau gabungan antara speed, lead, dan boulder putra dan putri, atau yang biasa disebut nomor olimpik.

“Jika hanya mempertandingkan dua nomor kombinasi, maka peluang emas bagi Indonesia sangat berat, sebab nomor andalan kita ada di speed. Nomor kombinasi belum pernah dipertandingkan di multi ajang internasional resmi dan baru disosialiasikan untuk Olimpiade 2020. Kami hanya mengingatkan agar kita tidak menyesal kemudian karena tidak bisa meraih sukses prestasi saat Asian Games digelar di rumah sendiri,” jelas Riza.

Menurut Riza, pemerintah dalam dalam hal ini Wapres harus bekerja keras dan mencari berbagai cara dalam berkomunikasi dengan OCA untuk bisa menjaga target emas kontingen Indonesia dengan mempertahankan nomor-nomor andalan emas. Mencontoh spirit pemerintah Malaysia saat menjadi tuan rumah dan meraih sukses di SEA Games 2017.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1136 seconds (0.1#10.140)