Pengurangan Nomor Panjat Tebing Bisa Runtuhkan Semangat Atlet
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) Faisol Riza mengatakan pengurangan nomor andalan panjat tebing Indonesia pada Asian Games 2018 tak hanya mengancam peluang Indonesia meraih emas, juga dikhwatirkan akan meruntuhkan semangat atlet pelatnas yang berjumlah 21 orang.
Komite Olimpiade Asia (OCA) rencana akan mencoret nomor-nomor andalan panjat tebing Indonesia yang ditargetkan meraih dua emas. Awalnya, FPTI mengajukan 12 nomor pertandingan dari tiga katagori yakni Speed, Boulder, dan Lead.
Namun, jumlah nomor menyusut menjadi 10 nomor, dan turun lagi menjadi delapan, dan terakhir, dalam pertemuan technical delegate bersama OCA, hanya dua nomor yang dipertandingkan, yakni nomor kombinasi atau gabungan antara speed, lead, dan boulder putra dan putri, atau yang biasa disebut nomor olimpik. "Pengurangan nomor secara drastis membuat kuota atlet nasional yang tampil di Asian Games 2019 juga akan menjadi sangat sedikit," katanya.
Dalam memperjuangkan nomor-nomor andalan tetap dipertandingkan di Asian Games 2018, pihak FPTI sudah mengirimkan surat meminta bantuan kepada pihak-pihak terkait, seperti KOI dan Rita Subowo selaku Ketua Perwakilan OCA di Indonesia. Bahkan surat kepada Wapres sudah pernah dilayangkan, namun hal ini belum mendapat respons. (Baca Juga: Nomor Andalan Emas Terancam Dicoret, Panjat Tebing Minta Wapres Turun Tangan).
“Hari ini kami akan mengirimkan surat kedua kepada Wapres agar membantu panjat tebing tetap mempertandingkan nomor-nomor andalan di Asian Games 2018, demi Indonesia agar meraih sukses prestasi pada pesta olahraga tingkat Asia. Masih ada waktu untuk berjuang,” tegas Riza.
Manajer Pelatnas Asian Games 2018 yang juga Wakil Ketua PP FPTI, Pristiono Buntoro mengakui bahwa nomor andalan Indonesia saat ini adalah nomor speed. Hal itu terlihat dari kemajuan para atlet yang saat ini menjalani Pelatnas di Yogyakarta.
"Untuk nomor speed, Sabri dan Aspar, dalam latihan Pelatnas sudah beberapa kali memecahkan rekor dunia. Atlet putri kita juga sudah ada yang bisa menyamai rekor dunia saat test event di Cikole pekan lalu. Jadi kami optimistis nomor speed ini berpotensi besar meraih emas,” jelasnya.
Dengan demikian, jika Asian Games 2018 hanya mempertandingkan nomor kombinasi atau gabungan speed, lead dan boulder, maka peluang emas menjadi berat. Sebab, Jepang Korea Selatan serta beberapa negara lain saat lebih dominan di nomor lead dan boulder.
Komite Olimpiade Asia (OCA) rencana akan mencoret nomor-nomor andalan panjat tebing Indonesia yang ditargetkan meraih dua emas. Awalnya, FPTI mengajukan 12 nomor pertandingan dari tiga katagori yakni Speed, Boulder, dan Lead.
Namun, jumlah nomor menyusut menjadi 10 nomor, dan turun lagi menjadi delapan, dan terakhir, dalam pertemuan technical delegate bersama OCA, hanya dua nomor yang dipertandingkan, yakni nomor kombinasi atau gabungan antara speed, lead, dan boulder putra dan putri, atau yang biasa disebut nomor olimpik. "Pengurangan nomor secara drastis membuat kuota atlet nasional yang tampil di Asian Games 2019 juga akan menjadi sangat sedikit," katanya.
Dalam memperjuangkan nomor-nomor andalan tetap dipertandingkan di Asian Games 2018, pihak FPTI sudah mengirimkan surat meminta bantuan kepada pihak-pihak terkait, seperti KOI dan Rita Subowo selaku Ketua Perwakilan OCA di Indonesia. Bahkan surat kepada Wapres sudah pernah dilayangkan, namun hal ini belum mendapat respons. (Baca Juga: Nomor Andalan Emas Terancam Dicoret, Panjat Tebing Minta Wapres Turun Tangan).
“Hari ini kami akan mengirimkan surat kedua kepada Wapres agar membantu panjat tebing tetap mempertandingkan nomor-nomor andalan di Asian Games 2018, demi Indonesia agar meraih sukses prestasi pada pesta olahraga tingkat Asia. Masih ada waktu untuk berjuang,” tegas Riza.
Manajer Pelatnas Asian Games 2018 yang juga Wakil Ketua PP FPTI, Pristiono Buntoro mengakui bahwa nomor andalan Indonesia saat ini adalah nomor speed. Hal itu terlihat dari kemajuan para atlet yang saat ini menjalani Pelatnas di Yogyakarta.
"Untuk nomor speed, Sabri dan Aspar, dalam latihan Pelatnas sudah beberapa kali memecahkan rekor dunia. Atlet putri kita juga sudah ada yang bisa menyamai rekor dunia saat test event di Cikole pekan lalu. Jadi kami optimistis nomor speed ini berpotensi besar meraih emas,” jelasnya.
Dengan demikian, jika Asian Games 2018 hanya mempertandingkan nomor kombinasi atau gabungan speed, lead dan boulder, maka peluang emas menjadi berat. Sebab, Jepang Korea Selatan serta beberapa negara lain saat lebih dominan di nomor lead dan boulder.
(sha)