Joshua Tak Akan Hadapi Kubrat Pulev dengan Gaya Biasa
A
A
A
LOS ANGELES - Petinju asal Inggris, Anthony Joshua telah siap menghadapi petinju Bulgaria, Kubrat Pulev untuk mempertahankan gelar juara di kelas berat WBA (Super), IBF, dan IBO, di Millenium Stadium, Cardiff, Wales, 28 Oktober mendatang. Petinju Muslim ini sedang berupaya melakukan perubahan gaya bertarungnya untuk menjaga rekor tak terkalahkan sepanjang karirnya.
Keinginan mengubah gaya bertinju didasarkan atas pertarungan terakhirnya melawan Wladimir Klitschko (Ukraina) pada April 2017 lalu. Meski menang TKO di ronde 11 melawan Klitschko, tapi Joshua sempat merasakan kanvas saat dipukul jatuh di tengah pertandingan. Beruntung, petinju berusia 27 tahun itu bisa bangkit dan membalikkan keadaan.
"Saya melihat ke depan untuk melakukan pendekatan yang berbeda terhadap keterampilan tinju saya. Ini tentang kemahiran, ini tentang mengalahkan lawanmu," kata Joshua kepada Sky Sport, Selasa (12/9/2017).
Rob McCracken, pelatih Joshua, mengatakan, Klitschko mampu mengkanvaskan Joshua berkat kemahirannya dalam bertinju. Karena itu, Joshua akan memanfaatkan kemahiran yang dimiliki Klitschko sebagai salah satu yang dipertimbangkan. "Dia tahu kesalahan yang dia buat dalam pertarungan Klitschko," katanya.
Rekan Joshua, Joseph Parker menilai salah satu kelemahan sahabatnya adalah terlalu banyak bergerak. Ketika dalam situasi terdesak sifat alamiah Joshua adalah mengambil keputusan yang membahayakan diri dengan menyerang membabi-buta. Jika hal ini tetap dibiarkan, maka bisa menjadi mimpi buruk bagi Joshua dan pelatihnya.
Apakah Joshua mampu meredam kecenderungan itu saat melawan Kubrat Pulev nanti? Pulev adalah tipe musuh kasar dan berpengalaman yang bisa membuat Joshua terpeleset. Petinju Bulgaria itu memiliki rekor cukup mengesankan. Joshua membutuhkan beberapa kemahiran untuk menyamarkan pukulan yang dia harapkan akan mengakhiri tantangan Pulev.
Keinginan mengubah gaya bertinju didasarkan atas pertarungan terakhirnya melawan Wladimir Klitschko (Ukraina) pada April 2017 lalu. Meski menang TKO di ronde 11 melawan Klitschko, tapi Joshua sempat merasakan kanvas saat dipukul jatuh di tengah pertandingan. Beruntung, petinju berusia 27 tahun itu bisa bangkit dan membalikkan keadaan.
"Saya melihat ke depan untuk melakukan pendekatan yang berbeda terhadap keterampilan tinju saya. Ini tentang kemahiran, ini tentang mengalahkan lawanmu," kata Joshua kepada Sky Sport, Selasa (12/9/2017).
Rob McCracken, pelatih Joshua, mengatakan, Klitschko mampu mengkanvaskan Joshua berkat kemahirannya dalam bertinju. Karena itu, Joshua akan memanfaatkan kemahiran yang dimiliki Klitschko sebagai salah satu yang dipertimbangkan. "Dia tahu kesalahan yang dia buat dalam pertarungan Klitschko," katanya.
Rekan Joshua, Joseph Parker menilai salah satu kelemahan sahabatnya adalah terlalu banyak bergerak. Ketika dalam situasi terdesak sifat alamiah Joshua adalah mengambil keputusan yang membahayakan diri dengan menyerang membabi-buta. Jika hal ini tetap dibiarkan, maka bisa menjadi mimpi buruk bagi Joshua dan pelatihnya.
Apakah Joshua mampu meredam kecenderungan itu saat melawan Kubrat Pulev nanti? Pulev adalah tipe musuh kasar dan berpengalaman yang bisa membuat Joshua terpeleset. Petinju Bulgaria itu memiliki rekor cukup mengesankan. Joshua membutuhkan beberapa kemahiran untuk menyamarkan pukulan yang dia harapkan akan mengakhiri tantangan Pulev.
(amm)