Pesta Gol ke Gawang Benfica, Basel Bangkit dari Kubur

Kamis, 28 September 2017 - 16:33 WIB
Pesta Gol ke Gawang...
Pesta Gol ke Gawang Benfica, Basel Bangkit dari Kubur
A A A
BASEL - Ketika FC Basel melawat ke Old Trafford, kandang Manchester United, dua pekan silam, tak banyak harapan yang dibebankan. Jika bukan seri, cukup jangan sampai kebobolan banyak gol.

Saat turun di bandara Mullhouse, pelatih FC Basel, Raphael Wicky beserta anak asuhnya tetap dielu-elukan pendukung. FC Basel saat ini tidak lagi diperkuat Xherdan Shaqiri, Granit Xhaka, Breel Embolo, Mohamed Salah atau Fabian Frei. Jadi, kalah 0-3 masih bisa dimaklumi.

Bukan apa apa, memasuki musim kompetisi 2017/2018, FC Basel merombak banyak strateginya. Bukan hanya transfer pemain yang terhitung agak pelit, tapi juga merevisi sebagian jajaran petingginya.

Marco Streller dijadikan Sport Director. Raphael Wicky, mantan pemain nasional Swiss, juga dipercaya sebagai pelatih klub kota kimia ini. Presiden Bernhard Heusler turun tahta dan digantikan Bernhard Burgener.

Di jajaran pemain, segendang seirama. Mathias Delgado, playmaker yang memilih pensiun, juga tidak dicarikan pengganti sepadan. Burgener dan Streller lebih memilih memasang pemain muda, hasil didikan FC Basel.

Hasilnya, terlihat di Old Trafford, kalah telak. Namun, tetap dimaafkan. Di ajang Schweizer Super League, Die Bebbie juga mengalami krisis saat awal. Jika bukan bermain seri, ya kalah. Saat ini, FC Basel ada diposisi empat, tertinggal dari SC Young Boys (Bern), FC Saint Galen (Saint Gallen) dan FC Zurich (Zurich).

Kondisi negatif ini mulai berubah ketika pekan silam, FC Basel berhasil mengalahkan musuh besarnya, FC Zurich dengan skor 1-0. “Itu jadi modal awal untuk mulai bangkit,” tutur Raphael Wicky.

Bangkitnya FC Basel makin diyakini ketika Rabu (27/9/2017), disaksikan 34 ribu penonton di St. Jakob-Park, berhasil mengalahkan Benfica Lisabon 5-0 pada laga kedua penyisihan Grup A Liga Champions. “Basel menemukan kembali jati dirinya,” kata Raphael Wicky seusai laga.

Apa yang diyakini Raphael Wicky ada benarnya. Benfica, meskipun bukan klub papan atas di Eropa, bukanlah lawan yang gampang ditaklukkan. Dalam sejarah sepak bola Swiss, lebih mudah mengalahkan klub Inggris ketimbang Portugal atau Spanyol.

Basel pernah mengalahkan Manchester United, Chelsea, bahkan Bayern Munchen. Tapi, klub-klub dari selatan, kerab menyulitkannya. “Kemenangan 5-0 ini sangat memberikan semangat baru bagi kami,” tutup Raphael Wicky.

Bahkan, inilah skor paling fantastis dalam sejarah FC Basel di arena Liga Champions. Kemenangan ini meneruskan tradisi Marek Suchy cs sebagai klub yang mampu membuat kejutan.

Dengan empat pertandingan lagi di penyisihan grup, antara lain melawan ZSK Moskow, Manchester United dan Benfica, membuat target FC Basel masuk ke perdelapan final kembali menyala.
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1486 seconds (0.1#10.140)