Dihajar PSG, Ancelotti Klaim Telah Susun Skema Terbaik Bayern Muenchen
A
A
A
MUNICH - Carlo Ancelotti berusaha membela diri setelah Bayern Muenchen dipermalukan Paris Saint-Germain (PSG) 0-3 di Liga Champions. Pelatih asal Italia itu mengklaim susunan pemainnya sudah yang terbaik.
Kunjungan Bayern Muenchen ke Parc des Princes, Kamis (28/9/2017) berakhir jadi mimpi buruk. Jawara Bundesliga itu hanya bisa diam melihat nama Dani Alves (2), Edinson Cavani (31) dan Neymar (63) terpampang di papan skor.
Kekalahan ini membuat skuat Bayern Muenchen dihujani kritikan, khususnya Ancelotti. Dia dinilai salah menyusun strategi. Sebab, dia tidak memasukan Arjen Robben, Mats Hummels dan Franck Ribery dalam starting line-up.
Ancelotti malah menurunkan Javi Martinez bersama Niklas Sule di lini pertahanan, serta James Rodriguez dibarisan depan. Imbasnya, PSG bisa melesakan dua gol di babak pertama. Setelah itu Carletto mengubah taktiknya.
King James ditarik dan digantikan Kingsley Coman di menit ke-46. Ketika Bayern Muenchen tertinggal 0-3, Ancelotti baru memasukan Robben pada menit ke-69 menggantikan Thomas Mueller. Tapi, itu dinilai sudah terlambat.
“Saya tidak menilai pemain yang dipilih kurang layak. Saya selalu memikirkan seperti apa susunan terbaik yang akan dimainkan. Saya tahu akan mendapat kritikan. Tapi, itu tidak mengapa. Saya tetap merasa itu skuat terbaik (untuk melawan PSG),” ucapnya pada skysport.
Ancelotti mengakui pasukannya sulit meredam serangan PSG yang mengandalkan kombinasi Neymar dan Kylian Mbappe. Keduanya memang menimbulkan banyak masalah di lini pertahanan Bayern Muenchen.
“Kami tidak punya kuasa untuk meredam counter attack mereka. Pada babak pertama, kami masih bisa mengatur jalannya pertandingan. Tapi, harus diakui, kami kurang berbahaya dan sulit menemukan keseimbangan,” pungkas Ancelotti.
Kunjungan Bayern Muenchen ke Parc des Princes, Kamis (28/9/2017) berakhir jadi mimpi buruk. Jawara Bundesliga itu hanya bisa diam melihat nama Dani Alves (2), Edinson Cavani (31) dan Neymar (63) terpampang di papan skor.
Kekalahan ini membuat skuat Bayern Muenchen dihujani kritikan, khususnya Ancelotti. Dia dinilai salah menyusun strategi. Sebab, dia tidak memasukan Arjen Robben, Mats Hummels dan Franck Ribery dalam starting line-up.
Ancelotti malah menurunkan Javi Martinez bersama Niklas Sule di lini pertahanan, serta James Rodriguez dibarisan depan. Imbasnya, PSG bisa melesakan dua gol di babak pertama. Setelah itu Carletto mengubah taktiknya.
King James ditarik dan digantikan Kingsley Coman di menit ke-46. Ketika Bayern Muenchen tertinggal 0-3, Ancelotti baru memasukan Robben pada menit ke-69 menggantikan Thomas Mueller. Tapi, itu dinilai sudah terlambat.
“Saya tidak menilai pemain yang dipilih kurang layak. Saya selalu memikirkan seperti apa susunan terbaik yang akan dimainkan. Saya tahu akan mendapat kritikan. Tapi, itu tidak mengapa. Saya tetap merasa itu skuat terbaik (untuk melawan PSG),” ucapnya pada skysport.
Ancelotti mengakui pasukannya sulit meredam serangan PSG yang mengandalkan kombinasi Neymar dan Kylian Mbappe. Keduanya memang menimbulkan banyak masalah di lini pertahanan Bayern Muenchen.
“Kami tidak punya kuasa untuk meredam counter attack mereka. Pada babak pertama, kami masih bisa mengatur jalannya pertandingan. Tapi, harus diakui, kami kurang berbahaya dan sulit menemukan keseimbangan,” pungkas Ancelotti.
(mir)