Muller Kecewa Bayern Harus Tersingkir di Liga Champions
loading...
A
A
A
PARIS - Bintang Bayern Munich Thomas Muller mengaku sangat kecewa setelah timnya tersingkir dari Liga Champions , meski menang di markas Paris Saint-Germain dengan skor 0-1.
Namun juara bertahan Liga Champions musim lalu ini, kalah agregat gol tandang, setelah mereka takluk di markas sendiri dengan skor 2-3 dari Neymar Jr dkk.
Muller mengatakan kekecewaan itu besar karena dia mengeluhkan ketidakmampuan Bayern untuk mengambil peluang mereka saat melawan runner-up musim lalu PSG.
"Kami tidak membantu diri kami sendiri dengan hasil leg pertama. Ini Kekecewaannya besar," " kata Muller kepada Sky Germany.
Bayern adalah juara bertahan Liga Champions ketiga berturut-turut yang gagal mencapai setidaknya tahap semifinal pada musim berikutnya dalam kompetisi, sesuatu yang tidak pernah terjadi sejak empat tim berturut-turut gagal antara 2004-05 dan 2007-8 (Porto, Liverpool, Barcelona dan Milan).
"Kami mencetak satu gol terlalu sedikit untuk maju. Jalannya permainan berbeda dari Munich. Kami tidak memiliki banyak tekanan pada tahap awal," kata dia usai Bayern berhasil unggul terlebih dahulu.
“Kami kemudian memiliki situasi yang kami inginkan dan mencetak gol sebelum paruh waktu. Kami memiliki beberapa peluang sebelum paruh waktu yang tidak kami ambil karena alasan yang berbeda," katanya.
"Di babak kedua, usaha selalu ada, tapi permainan sangat terputus-putus. Pada akhirnya, Paris memiliki pelanggaran hebat, tapi sangat mengecewakan kami tersingkir meski kami menang di Paris," tandasnya.
Namun juara bertahan Liga Champions musim lalu ini, kalah agregat gol tandang, setelah mereka takluk di markas sendiri dengan skor 2-3 dari Neymar Jr dkk.
Muller mengatakan kekecewaan itu besar karena dia mengeluhkan ketidakmampuan Bayern untuk mengambil peluang mereka saat melawan runner-up musim lalu PSG.
"Kami tidak membantu diri kami sendiri dengan hasil leg pertama. Ini Kekecewaannya besar," " kata Muller kepada Sky Germany.
Bayern adalah juara bertahan Liga Champions ketiga berturut-turut yang gagal mencapai setidaknya tahap semifinal pada musim berikutnya dalam kompetisi, sesuatu yang tidak pernah terjadi sejak empat tim berturut-turut gagal antara 2004-05 dan 2007-8 (Porto, Liverpool, Barcelona dan Milan).
"Kami mencetak satu gol terlalu sedikit untuk maju. Jalannya permainan berbeda dari Munich. Kami tidak memiliki banyak tekanan pada tahap awal," kata dia usai Bayern berhasil unggul terlebih dahulu.
“Kami kemudian memiliki situasi yang kami inginkan dan mencetak gol sebelum paruh waktu. Kami memiliki beberapa peluang sebelum paruh waktu yang tidak kami ambil karena alasan yang berbeda," katanya.
"Di babak kedua, usaha selalu ada, tapi permainan sangat terputus-putus. Pada akhirnya, Paris memiliki pelanggaran hebat, tapi sangat mengecewakan kami tersingkir meski kami menang di Paris," tandasnya.