Sejarah dan Perolehan Angka Buat Marquez di Ambang Gelar Juara Dunia
A
A
A
VALENCIA - Pembalap Repsol Honda Marc Marquez di ambang gelar juara dunia MotoGP musim 2017. Kemenangan di GP Aragon, Spanyol, Minggu (24/9/2017), semakin memantapkan posisi pembalap bernomor 93 itu di puncak klasemen dengan raihan total 224 poin.
Pembalap asal Catalonia, Spanyol itu unggul 16 poin dari pesaing terdekatnya Andrea Dovizioso dan 28 poin dari pembalap Movistar Yamaha Maverick Vinales.
Dengan empat seri balapan yang tersisa musim ini, bukan mustahil bagi Marquez untuk merebut gelar juara dunia MotoGP yang keempat kalinya atau dua kali secara beruntun.
Menilik sejarah dan perolehan angka di MotoGP, Marquez memang difavoritkan untuk mempertahankan gelar juara dunianya di ajang MotoGP.
Dengan sistem penilaian saat ini sejak 1993, hanya ada dua peristiwa ketika gelar juara akhirnya diraih bukan pemimpin kelasemenn dengan empat balapan tersisa.
MotoGP.com mengungkapkan, pada 1998, Max Biaggi yang saat itu memimpin klasemen dengan keunggulan empat poin atas Mick Doohan harus kalah dan merelakan gelar juara dunia untuk pembalap Australia itu dengan selisih 52 poin.
Selanjutnya pada 2015, giliran pembalap Movistar Yamaha Valentino Rossi yang harus dikecewakan oleh rekan setimnya sekaligus pesaing terdekatnya, Jorge Lorenzo.
Padahal, Rossi saat itu unggul 14 poin dari Lorenzo setelah meraih kemenangan di GP Aragon. Namun, saat balapan di Valencia, Rossi kalah dan membuat Lorenzo merebut gelar juara dunia dengan keunggulan hanya lima poin.
Lantas bagaimana dengan peluang peringkat tiga klasemen yang diduduki Maverick Vinlaes? Sesuai fakta dan sejarah, belum pernah pembalap di peringkat ketiga klasemen menjadi juara dunia MotoGP.
Jalan Marquez ke tangga juara dunia sepertinya masih mulus. Dia sejauh ini hanya terpeleset di Sirkuit Silverstone, Inggris akibat mengalami masalah teknis.
Pembalap asal Catalonia, Spanyol itu unggul 16 poin dari pesaing terdekatnya Andrea Dovizioso dan 28 poin dari pembalap Movistar Yamaha Maverick Vinales.
Dengan empat seri balapan yang tersisa musim ini, bukan mustahil bagi Marquez untuk merebut gelar juara dunia MotoGP yang keempat kalinya atau dua kali secara beruntun.
Menilik sejarah dan perolehan angka di MotoGP, Marquez memang difavoritkan untuk mempertahankan gelar juara dunianya di ajang MotoGP.
Dengan sistem penilaian saat ini sejak 1993, hanya ada dua peristiwa ketika gelar juara akhirnya diraih bukan pemimpin kelasemenn dengan empat balapan tersisa.
MotoGP.com mengungkapkan, pada 1998, Max Biaggi yang saat itu memimpin klasemen dengan keunggulan empat poin atas Mick Doohan harus kalah dan merelakan gelar juara dunia untuk pembalap Australia itu dengan selisih 52 poin.
Selanjutnya pada 2015, giliran pembalap Movistar Yamaha Valentino Rossi yang harus dikecewakan oleh rekan setimnya sekaligus pesaing terdekatnya, Jorge Lorenzo.
Padahal, Rossi saat itu unggul 14 poin dari Lorenzo setelah meraih kemenangan di GP Aragon. Namun, saat balapan di Valencia, Rossi kalah dan membuat Lorenzo merebut gelar juara dunia dengan keunggulan hanya lima poin.
Lantas bagaimana dengan peluang peringkat tiga klasemen yang diduduki Maverick Vinlaes? Sesuai fakta dan sejarah, belum pernah pembalap di peringkat ketiga klasemen menjadi juara dunia MotoGP.
Jalan Marquez ke tangga juara dunia sepertinya masih mulus. Dia sejauh ini hanya terpeleset di Sirkuit Silverstone, Inggris akibat mengalami masalah teknis.
(kas)