PSG Ganggu Usaha Barcelona Datangkan Coutinho

Senin, 09 Oktober 2017 - 11:47 WIB
PSG Ganggu Usaha Barcelona...
PSG Ganggu Usaha Barcelona Datangkan Coutinho
A A A
PARIS - Barcelona masih penasaran dengan Philippe Coutinho. Setelah gagal mendatangkannya di musim panas 2017 lalu, Barca kabarnya bakal mencoba lagi saat bursa transfer musim dingin dibuka pada 1-31 Januari 2018.

Namun jika ingin mendapatkannya, Barca harus bekerja cepat dan rela mengeluarkan banyak uang. Sebab menurut laporan Football Espana, Coutinho juga diincar oleh Paris Saint Germain (PSG).

Raksasa Ligue 1 Prancis tersebut punya modal bagus untuk menikung rencana Barcelona. Selain memiliki uang dengan jumlah yang tidak terbatas, PSG juga mempunyai Neymar da Silva, sahabat dalam perjalanan karier dan kehidupan Coutinho.

Pada tahun lalu, Barca sempat meminta Neymar untuk merayu Coutinho agar mau meninggalkan Liverpool. Namun rencana mereka gagal berujung kenyataan. Liverpool selalu menolak tawaran Barcelona sebab Coutinho masih memiliki kontrak sampai 30 Juni 2022.

Selain Neymar, PSG juga memiliki Maxwell Andrade. Mantan pemain Barcelona, PSG dan Timnas Brasil tersebut punya hubungan baik dengan Coutinho. Kini Maxwell berperan sebagai Direktur Teknik PSG dan dari posisinya itu, ia bisa berbuat lebih banyak agar Coutinho mau meninggalkan Liverpool lalu bergabung ke kubu Les Parisiens.

Seandainya jadi bergabung, Coutinho akan membuat lini serang PSG semakin mengerikan. Sebab saat ini mereka sudah memiliki Edinson Cavani, Neymar, Kylian Mbappe, serta Angel Di Maria.

Tapi rencana PSG bisa saja berakhir berantakan. Satu-satunya hambatan mereka adalah peraturan financial fairplay (FFP) yang diberlakukan oleh UEFA. Di musim panas 2017 lalu, PSG sudah mengeluarkan banyak uang untuk menebus Neymar seharga 222 juta euro atau setara Rp3,5 triliun. Jika ingin membeli Coutinho, PSG harus mengeluarkan uang sedikitnya 150 juta euro atau Rp2,3 triliun. Dengan jumlah pengeluaran sebesar itu, PSG tentunya akan kena hukuman dari UEFA sebab dianggap telah menjadikan persaingan di dunia sepak bola menjadi tidak stabil.
(bep)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6257 seconds (0.1#10.140)