Legenda Borussia Dortmund Ungkap Rahasia Sukses Timnas Jerman
Legenda Borussia Dortmund Ungkap Rahasia Sukses Timnas Jerman
A
A
A
JAKARTA - Tim Nasional Jerman sedang memasuki masa kejayaan. Usai menjuarai Piala Dunia 2014, Jerman melanjutkan prestasinya dengan membawa pulang trofi dari ajang Piala Konfederasi 2017.
Yang membuat pecinta sepak bola makin terpana adalah, Jerman memainkan skuat yang berbeda di dua ajang tersebut. Bahkan mayoritas pemainnya masih berusia di bawah 30 tahun. Dengan pencapaiannya itu, Jerman nampak sulit ditiru oleh negara lain termasuk Indonesia.
Disinggung mengenai hal tersebut, Karl-Heinz Riedle terang-terangan mengungkapkan kunci sukses Timnas Jerman. Legenda Borussia Dortmund itu bercerita bahwa negaranya bisa seperti sekarang ini berkat keberhasilan di bidang akademi pendidikan sepak bola.
"Kami mengatur dengan baik sistem pendidikan usia dini. Setelah melalui periode buruk selama bertahun-tahun, kami mengubah sistem persepakbolaan di negara kami sebab ini bukan hanya sekadar olahraga," ucap Riedle saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (10/10/2017).
"Kami memperbaiki akademi, tim, hingga materi pendidikan. Matthias Sammer bekerja keras mencetak banyak pemain muda. Kemudian mereka semua berkembang pesat hingga seperti sekarang ini," jelasnya.
Usai memenangkan Piala Dunia 1990 dimana Riedle ikut merasakannya, prestasi Timnas Jerman hanyalah juara Piala Eropa 1996. Setelah itu mereka selalu gagal menginjak podium tertinggi. Karenanya pada 2006 lalu Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) menunjuk Matthias Sammer untuk bekerja sebagai direktur teknik yang berurusan dengan pengembangan pemain muda. Hasilnya, Jerman dapat melahirkan banyak pemain berbakat seperti sekarang ini. Contohnya Sami Khedira, Mesut Oezil, Thomas Mueller, Marco Reus, Manuel Neuer dan juga Mats Hummels.
Belum habis karier pemain-pemain tersebut, Jerman sudah melahirkan lagi bintang-bintang muda di dunia sepak bola. Sebut saja Julian Weigl, Leroy Sane, Leon Goretzka, Julian Draxler, Joshua Kimmich, serta Matthias Ginter.
Yang membuat pecinta sepak bola makin terpana adalah, Jerman memainkan skuat yang berbeda di dua ajang tersebut. Bahkan mayoritas pemainnya masih berusia di bawah 30 tahun. Dengan pencapaiannya itu, Jerman nampak sulit ditiru oleh negara lain termasuk Indonesia.
Disinggung mengenai hal tersebut, Karl-Heinz Riedle terang-terangan mengungkapkan kunci sukses Timnas Jerman. Legenda Borussia Dortmund itu bercerita bahwa negaranya bisa seperti sekarang ini berkat keberhasilan di bidang akademi pendidikan sepak bola.
"Kami mengatur dengan baik sistem pendidikan usia dini. Setelah melalui periode buruk selama bertahun-tahun, kami mengubah sistem persepakbolaan di negara kami sebab ini bukan hanya sekadar olahraga," ucap Riedle saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (10/10/2017).
"Kami memperbaiki akademi, tim, hingga materi pendidikan. Matthias Sammer bekerja keras mencetak banyak pemain muda. Kemudian mereka semua berkembang pesat hingga seperti sekarang ini," jelasnya.
Usai memenangkan Piala Dunia 1990 dimana Riedle ikut merasakannya, prestasi Timnas Jerman hanyalah juara Piala Eropa 1996. Setelah itu mereka selalu gagal menginjak podium tertinggi. Karenanya pada 2006 lalu Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) menunjuk Matthias Sammer untuk bekerja sebagai direktur teknik yang berurusan dengan pengembangan pemain muda. Hasilnya, Jerman dapat melahirkan banyak pemain berbakat seperti sekarang ini. Contohnya Sami Khedira, Mesut Oezil, Thomas Mueller, Marco Reus, Manuel Neuer dan juga Mats Hummels.
Belum habis karier pemain-pemain tersebut, Jerman sudah melahirkan lagi bintang-bintang muda di dunia sepak bola. Sebut saja Julian Weigl, Leroy Sane, Leon Goretzka, Julian Draxler, Joshua Kimmich, serta Matthias Ginter.
(bep)
Explore More