Mladenovic Menerima Banyak Pelajaran Berharga di Musim Ini
A
A
A
MOSKOW - Favorit utama Piala Kremlin 2017, Kristina Mladenovic dari Prancis mengungkapkan bahwa terdapat pelajaran yang sangat berharga terkait banyaknya kesulitan yang diterimanya di akhir musim.
Performa pemain nomor 13 dunia itu tampak melempem selama musim panas ini, termasuk di Wuhan dan Beijing. Dengan berharap meraih hasil positif, Mladenovic menyelipkan dirinya di turnamen Piala Kremlin yang berlangsung di Moskow, Rusia.
"Jadwal saya sampai Wimbledon dan AS Terbuka baik-baik saja, tapi saya sadar sekarang bahwa saya melakukan kesalahan setelah AS Terbuka dengan terlalu banyak turnamen dalam jadwal saya," ujar Mladenovic berterus terang, saat diwawancarai WTA Insider.
Sejumlah kegagalan di paruh kedua musim ini tentu cukup bertolak belakang dengan apa yang disabetnya selama awal-awal musim. Mladenovic mengawali terobosan di tahun ini dengan memenangkan trofi perdananya di Saint Petersburg, Rusia pada Februari.
Bukan hanya itu, wanita kelahiran 14 Mei 1993 itu juga mencetak tiga final, termasuk di ajang Mandatory Premier di Madrid Terbuka, ditambah perempat final di grand slam yang berlangsung di kandangnya, Prancis Terbuka.
Kendati demikian, Mladenovic tak berhenti berjuang. Dia tetap berupaya tampil maksimal di tengah deraan cedera sejak di Wimbledon. Mladenovic terus mencoba meskipun akhirnya harus menelan sembilan kekalahan secara straight set.
"Saya tidak bisa kembali, tapi saya benar-benar belajar darinya dan ini adalah pelajaran yang bagus, saya akan melakukan beberapa hal secara berbeda tahun depan," ungkap Mladenovic, yang akan bertemu Aliaksandra Sasnovich di babak pertama Piala Kremlin 2017.
"Saya memiliki beberapa masalah setelah Wimbledon dengan lutut saya, ligamen dalam lutut saya robek saat saya jatuh dalam pertandingan babak kedua, dan kemudian saya kembali dari liburan dan masalah itu terpecahkan," terang Mladenovic.
Mladenovic pun terpaksa harus menerima ganjarannya, karena ngotot tetap ambil bagian dalam banyak turnamen walau seharusnya dia lebih memilih untuk beristirahat. "Saya tidak dapat menangani rasa sakit itu dan saya pikir saya akan terus bermain seperti ini, karena ini bukan saat yang tepat untuk beristirahat, tapi itu pasti pilihan yang salah," katanya.
Performa pemain nomor 13 dunia itu tampak melempem selama musim panas ini, termasuk di Wuhan dan Beijing. Dengan berharap meraih hasil positif, Mladenovic menyelipkan dirinya di turnamen Piala Kremlin yang berlangsung di Moskow, Rusia.
"Jadwal saya sampai Wimbledon dan AS Terbuka baik-baik saja, tapi saya sadar sekarang bahwa saya melakukan kesalahan setelah AS Terbuka dengan terlalu banyak turnamen dalam jadwal saya," ujar Mladenovic berterus terang, saat diwawancarai WTA Insider.
Sejumlah kegagalan di paruh kedua musim ini tentu cukup bertolak belakang dengan apa yang disabetnya selama awal-awal musim. Mladenovic mengawali terobosan di tahun ini dengan memenangkan trofi perdananya di Saint Petersburg, Rusia pada Februari.
Bukan hanya itu, wanita kelahiran 14 Mei 1993 itu juga mencetak tiga final, termasuk di ajang Mandatory Premier di Madrid Terbuka, ditambah perempat final di grand slam yang berlangsung di kandangnya, Prancis Terbuka.
Kendati demikian, Mladenovic tak berhenti berjuang. Dia tetap berupaya tampil maksimal di tengah deraan cedera sejak di Wimbledon. Mladenovic terus mencoba meskipun akhirnya harus menelan sembilan kekalahan secara straight set.
"Saya tidak bisa kembali, tapi saya benar-benar belajar darinya dan ini adalah pelajaran yang bagus, saya akan melakukan beberapa hal secara berbeda tahun depan," ungkap Mladenovic, yang akan bertemu Aliaksandra Sasnovich di babak pertama Piala Kremlin 2017.
"Saya memiliki beberapa masalah setelah Wimbledon dengan lutut saya, ligamen dalam lutut saya robek saat saya jatuh dalam pertandingan babak kedua, dan kemudian saya kembali dari liburan dan masalah itu terpecahkan," terang Mladenovic.
Mladenovic pun terpaksa harus menerima ganjarannya, karena ngotot tetap ambil bagian dalam banyak turnamen walau seharusnya dia lebih memilih untuk beristirahat. "Saya tidak dapat menangani rasa sakit itu dan saya pikir saya akan terus bermain seperti ini, karena ini bukan saat yang tepat untuk beristirahat, tapi itu pasti pilihan yang salah," katanya.
(nug)