Kerap Terjadi Insiden, PSSI Evaluasi Total Liga 1 dan Liga 2

Rabu, 18 Oktober 2017 - 15:45 WIB
Kerap Terjadi Insiden,...
Kerap Terjadi Insiden, PSSI Evaluasi Total Liga 1 dan Liga 2
A A A
JAKARTA - PSSI mengagendakan evaluasi total Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 pada 20 Oktober mendatang. Rentetan insiden yang terjadi baik di dalam maupun luar lapangan menjadi dasar bagi federasi kembali melakukan evaluasi.

Kompetisi nasional saat ini sepertinya tengah diuji dengan sejumlah insiden. Seperti pemukulan terhadap wasit yang memimpin pertandingan Liga 1 antara Madura United melawan Borneo FC yang dilakukan oleh oknum suporter. Lalu, di Liga 2, play-off khusus yang mempertemukan Persewangi Banyuwangi versus PSBK Blitar justru menjadi ajang adu jotos antarpemain dan ofisial kedua tim.

Pengadil lapangan terpaksa menghentikan pertandingan lantaran menjadi sasaran pemukulan. Kemudian dalam dua pekan terakhir dua orang meregang nyawa berkaitan dengan sepak bola.

Suporter Persita Tangerang meninggal setelah terlibat keributan dengan pendukung tim PSMS Medan pada babak delapan besar Kompetisi Liga 2 di Stadion Persikabo Cibinong Bogor. Sementara penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda meninggal dunia saat mengawal timnya menghadapi Semen Padang. Pemain senior itu dinyatakan wafat akibat cedera kepala setelah berbenturan dengan rekannya, Ramon Rodrigues.

"Di luar kasus Huda, kami akan memproses seluruh pelanggaran disiplin yang terjadi, tanpa terkecuali. PSSI akan bersidang untuk penegakan kode disiplin sebaik-baiknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” ujar Sekjen PSSI Ratu Tisha, dilansir laman resmi PSSI.

Tisha menyatakan evaluasi yang dilakukan juga meliputi implementasi regulasi kompetisi dan Manual Liga. Dia menyebut langkah ini dilakukan sebagai bentuk proaktif federasi dalam peningkatan kualitas liga dan perbaikan sepak bola nasional untuk jangka panjang.

“Kami sadar harapan publik sangat besar. Namun, semua ini perlu waktu untuk bisa mewujudkannya. PSSI selalu proaktif dan melihat proses perbaikan untuk jangka panjang. Jadi, kami tidak hanya reaktif per kejadian,” kata Tisha.

Ketua PSSI Edy Rahmayadi menyatakan setelah sejumlah insiden yang terjadi di dalam dan di luar lapangan, federasi berupaya untuk meminimalisasi kejadian serupa agar tidak terulang. Dia juga memastikan liga tetap berjalan sesuai jadwal. “Liga jalan terus. Namun, kami akan berupaya untuk meminimalisasi insiden di lapangan,” katanya.

Untuk langkah konkretnya, PSSI akan kembali mempelajari sistem babak delapan besar termasuk lokasi penyelenggaraan. Federasi menginginkan agar venue pertandingan krusial ini digelar di tempat netral. Persaingan di Liga 2 memang berlangsung ketat. Bukan hanya di papan atas, pertandingan play-off juga berlangsung sengit. Bahkan, pertandingan Persewangi melawan PSBK Blitar di Stadion Kanjuruhan, Malang, pun berlangsung ricuh.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0358 seconds (0.1#10.140)