Anthony Joshua Tak Pernah Terusik dengan Kehadiran Whyte
A
A
A
LONDON - Anthony Joshua tidak merasa mendapat gangguan dengan kemungkinan pertarungan ulang melawan Dillian Whyte. Nama petinju yang juga berasal dari Inggris itu sempat dijadikan alternatif pengganti Kubrat Pulev, namun secara peringkat di IBF, posisi Carlos Takam lebih tinggi ketimbang Whyte.
Ketika Pulev, yang merupakan penantang wajib, mundur dari pertarungan melawan juara kelas berat IBF, Joshua, sebelum digantikan Takam, Joshua sempat menyebut Whyte. Akan tetapi dalam peringkat IBF, Whyte masih berada di bawah Takam. Jika ngotot lawan Whyte, maka Joshua kehilangan gelar IBF-nya.
Meskipun begitu, Joshua, yang juga menguasai mahkota WBA Super dan IBO, tidak merasa terusik dengan hal tersebut. Pasalnya, Whyte sendiri juga akan tampil melawan Robert Helenius di panggung utama Joshua vs Takam di Principality Stadium di Cardiff, Wales pada 29 Oktober 2017.
"Ada baiknya dia tampil di acara yang saya juga sedang berada. Saya tidak pedih. Ini memberi dia kesempatan untuk mengekspresikan dirinya kepada penonton Amerika, untuk khalayak yang lebih besar daripada hanya The O2 (Arena)," jelas Joshua kepada Sky Sports.
"Saya belajar sekarang bahwa orang-orang yang pernah saya hadapi adalah lawan masa depan. Sebelumnya, justru sebaliknya," kata petinju dengan rekor 19-0, 19KO.
"Takam telah menghadiri beberapa penampilan saya dan sekarang saya melawannya. Saya membantu Wladimir Klitschko bersiap-siap untuk Pulev tanpa bermaksud melawannya, pada saat itu," tambah Joshua.
Sementara itu, menurut promotor Eddie Hearn, Joshua memang sempat menanyakan kemungkinan duel melawan Whyte sebagai pengganti Pulev. Namun, itu bukanlah hal yang realistis, karena kewajiban utama Joshua sebagai juara kelas berat IBF adalah menghadapi penantang wajib.
"Kami akan kehilangan sabuk IBF (jika melawan Whyte), peringkatnya adalah Takam, Christian Hammer, Jarrell Miller, Whyte," kata Hearn yang juga berjanji akan mempertemukan Joshua dengan Whyte di suatu saat nanti.
Joshua sendiri pada Desember 2015, pernah merobohkan Whyte di ronde ketujuh dalam pertarungan untuk gelar domestik BBBofC dan Commonwealth di O2 Arena, London.
Ketika Pulev, yang merupakan penantang wajib, mundur dari pertarungan melawan juara kelas berat IBF, Joshua, sebelum digantikan Takam, Joshua sempat menyebut Whyte. Akan tetapi dalam peringkat IBF, Whyte masih berada di bawah Takam. Jika ngotot lawan Whyte, maka Joshua kehilangan gelar IBF-nya.
Meskipun begitu, Joshua, yang juga menguasai mahkota WBA Super dan IBO, tidak merasa terusik dengan hal tersebut. Pasalnya, Whyte sendiri juga akan tampil melawan Robert Helenius di panggung utama Joshua vs Takam di Principality Stadium di Cardiff, Wales pada 29 Oktober 2017.
"Ada baiknya dia tampil di acara yang saya juga sedang berada. Saya tidak pedih. Ini memberi dia kesempatan untuk mengekspresikan dirinya kepada penonton Amerika, untuk khalayak yang lebih besar daripada hanya The O2 (Arena)," jelas Joshua kepada Sky Sports.
"Saya belajar sekarang bahwa orang-orang yang pernah saya hadapi adalah lawan masa depan. Sebelumnya, justru sebaliknya," kata petinju dengan rekor 19-0, 19KO.
"Takam telah menghadiri beberapa penampilan saya dan sekarang saya melawannya. Saya membantu Wladimir Klitschko bersiap-siap untuk Pulev tanpa bermaksud melawannya, pada saat itu," tambah Joshua.
Sementara itu, menurut promotor Eddie Hearn, Joshua memang sempat menanyakan kemungkinan duel melawan Whyte sebagai pengganti Pulev. Namun, itu bukanlah hal yang realistis, karena kewajiban utama Joshua sebagai juara kelas berat IBF adalah menghadapi penantang wajib.
"Kami akan kehilangan sabuk IBF (jika melawan Whyte), peringkatnya adalah Takam, Christian Hammer, Jarrell Miller, Whyte," kata Hearn yang juga berjanji akan mempertemukan Joshua dengan Whyte di suatu saat nanti.
Joshua sendiri pada Desember 2015, pernah merobohkan Whyte di ronde ketujuh dalam pertarungan untuk gelar domestik BBBofC dan Commonwealth di O2 Arena, London.
(nug)