Dilema Jose Mourinho, Ibra atau Lukaku?
A
A
A
BASEL - Kekuatan lini depan Manchester United (MU) kian bertambah dengan kembalinya Zlatan 'Ibra' Ibrahimovic. Tapi, hal ini justru menghadirkan dilema tersendiri bagi pelatih Jose Mourinho, khususnya jelang laga tandang kontra Basel.
Saat ini MU memiliki empat penyerang, yakni Ibrahimovic, Romelu Lukaku, Anthony Martial, dan Marcus Rashford. Yang paling krusial jelas posisi Ibra dan Lukaku mengingat Mourinho terbiasa memainkan satu ujung tombak di depan. Jika melihat statistik, keduanya punya kelebihan masing-masing. Lukaku telah memperlihatkan performa menjanjikan dengan mengemas 12 gol dari 18 penampilan di semua kompetisi bersama The Red Devils. Kontribusi terbarunya terjadi saat membantu MU melumat Newcastle United 4-1 di Liga Primer, Sabtu (18/11/2017).
Namun, Mourinho tidak bisa selalu mengandalkan Lukaku karena MU berpartisipasi di beberapa kompetisi, terutama ketika melakoni laga-laga besar. Artinya, sosok berpengalaman dan bermental baja seperti Ibra jelas dibutuhkan. Meski absen cukup lama lantaran cedera lutut sejak April lalu, bomber asal Swedia itu telah pulih. Penyerang berusia 36 tahun itu tampil untuk pertama kali lagi saat jumpa Newcastle. Dia turun pada menit ke-77 menggantikan Martial. Meski tidak mencetak gol, Ibra bisa memperlihatkan permainan bagus.
Seusai berlaga di Old Trafford, mantan pemain Barcelona itu menunjukkan antusiasme tinggi. Ibrahimovic menegaskan sangat berambisi membawa MU meraih kesuksesan musim ini tidak hanya di kompetisi domestik, tapi juga di Liga Champions. Maklum, dia belum pernah merasakan jadi raja di Benua Biru.
"Saya pikir semuanya bisa diraih. Kami memenangkan dua gelar musim lalu dan musim ini kami jauh lebih kuat. Kami ingin menang dan meraih banyak gelar," tandas Ibra, dilansir Goal.
Ibrahimovic menilai MU memiliki pelatih dan skuad berkualitas serta sanggup bersaing dengan tim mana pun. Kembalinya Ibra diyakini membuat MU semakin bersemangat terutama saat bertandang ke St Jakob Park pada partai kelima penyisihan Grup A Liga Champions, Kamis (23/11/2017) dini hari nanti.
MU datang ke Swiss berbekal empat kemenangan di empat laga terakhir grup. MU yang berstatus pemuncak klasemen sementara dengan 12 poin jelas menargetkan kemenangan guna mengamankan tiket ke babak knock-out. Lukaku kemungkinan menjadi starter dan Ibra sebagai alternatif. Di lini tengah, kehadiran Paul Pogba membuat MU kian solid. Kombinasinya bersama Nemanja Matic dan Juan Mata menjadi ancaman serius bagi lawan.
Dilain pihak, Basel ingin menjaga konsistensi. Kemenangan 5- 1 atas FC Sion di Liga Super Swiss, Minggu (19/11/2017), mengakhiri dua kekalahan beruntun yang mereka alami. Itu sebabnya, armada Raphael Wicky bertekad mengoptimalkan dukungan fans untuk meraih poin penuh. Apalagi, Basel memiliki pengalaman bagus karena pernah mengalahkan MU 2-1 pada pertemuan terakhir di St Jakob Park (8/12/2011).
Saat ini MU memiliki empat penyerang, yakni Ibrahimovic, Romelu Lukaku, Anthony Martial, dan Marcus Rashford. Yang paling krusial jelas posisi Ibra dan Lukaku mengingat Mourinho terbiasa memainkan satu ujung tombak di depan. Jika melihat statistik, keduanya punya kelebihan masing-masing. Lukaku telah memperlihatkan performa menjanjikan dengan mengemas 12 gol dari 18 penampilan di semua kompetisi bersama The Red Devils. Kontribusi terbarunya terjadi saat membantu MU melumat Newcastle United 4-1 di Liga Primer, Sabtu (18/11/2017).
Namun, Mourinho tidak bisa selalu mengandalkan Lukaku karena MU berpartisipasi di beberapa kompetisi, terutama ketika melakoni laga-laga besar. Artinya, sosok berpengalaman dan bermental baja seperti Ibra jelas dibutuhkan. Meski absen cukup lama lantaran cedera lutut sejak April lalu, bomber asal Swedia itu telah pulih. Penyerang berusia 36 tahun itu tampil untuk pertama kali lagi saat jumpa Newcastle. Dia turun pada menit ke-77 menggantikan Martial. Meski tidak mencetak gol, Ibra bisa memperlihatkan permainan bagus.
Seusai berlaga di Old Trafford, mantan pemain Barcelona itu menunjukkan antusiasme tinggi. Ibrahimovic menegaskan sangat berambisi membawa MU meraih kesuksesan musim ini tidak hanya di kompetisi domestik, tapi juga di Liga Champions. Maklum, dia belum pernah merasakan jadi raja di Benua Biru.
"Saya pikir semuanya bisa diraih. Kami memenangkan dua gelar musim lalu dan musim ini kami jauh lebih kuat. Kami ingin menang dan meraih banyak gelar," tandas Ibra, dilansir Goal.
Ibrahimovic menilai MU memiliki pelatih dan skuad berkualitas serta sanggup bersaing dengan tim mana pun. Kembalinya Ibra diyakini membuat MU semakin bersemangat terutama saat bertandang ke St Jakob Park pada partai kelima penyisihan Grup A Liga Champions, Kamis (23/11/2017) dini hari nanti.
MU datang ke Swiss berbekal empat kemenangan di empat laga terakhir grup. MU yang berstatus pemuncak klasemen sementara dengan 12 poin jelas menargetkan kemenangan guna mengamankan tiket ke babak knock-out. Lukaku kemungkinan menjadi starter dan Ibra sebagai alternatif. Di lini tengah, kehadiran Paul Pogba membuat MU kian solid. Kombinasinya bersama Nemanja Matic dan Juan Mata menjadi ancaman serius bagi lawan.
Dilain pihak, Basel ingin menjaga konsistensi. Kemenangan 5- 1 atas FC Sion di Liga Super Swiss, Minggu (19/11/2017), mengakhiri dua kekalahan beruntun yang mereka alami. Itu sebabnya, armada Raphael Wicky bertekad mengoptimalkan dukungan fans untuk meraih poin penuh. Apalagi, Basel memiliki pengalaman bagus karena pernah mengalahkan MU 2-1 pada pertemuan terakhir di St Jakob Park (8/12/2011).
(amm)