AC Milan Akan Dijual Murah?
A
A
A
MILAN - Situasi keuangan AC Milan menjadi perbincangan. Klub berjuluk I Rossoneri tersebut diprediksi akan dijual Li Yonghong dengan harga murah untuk membayar utang. Setidaknya ada tiga media terkemuka, New York Times, Marca, dan Forbes yang mengungkap situasi darurat keuangan Milan.
Situasi itu muncul terkait sumber dana yang digunakan Li untuk mengambil alih Milan dari Silvio Berlusconi. Forbes mengatakan langkah Li mengambil alih Milan melalui Rossoneri Sport Investment Lux dengan menggunakan pinjaman dari Elliott Management menjadi sumber masalah. Dengan pendapatan yang terus menurun ditambah ancaman tidak bisa tampil di Liga Champions musim depan membuat Li harus berpikir keras bagaimana mengembalikan pinjaman tersebut. Jika tidak ada solusi, dia harus rela melepasnya dengan harga lebih murah dibandingkan saat membeli.
"Pelunasan seluruh pinjaman akan jatuh tempo pada Oktober 2018 dengan tingkat suku bunga untuk jumlah yang lebih besar ditetapkan sebesar 11,5% dan sisanya 7,5%. Dengan situasi seperti ini, jangan heran jika AC Milan segera berpindah tangan dengan harga murah," tulis Forbes, dalam analisisnya.
Meski terlunta-lunta di kompetisi domestik, Milan tampil mengesankan di Liga Europa. Mereka berada di puncak klasemen Grup D dengan catatan belum tersentuh kekalahan, dua menang dan dua imbang. Jumat (24/11/2017) dini hari nanti, mereka bisa mendapatkan tiket ke fase knock-out jika bisa menundukkan Austria Vienna di Stadion San Siro. Pada pertemuan pertama, Rossonerri bisa mengalahkan Austria Vienna dengan skor telak 5-1. Milan juga hanya sekali kalah melawan tim dari Austria, itu pun sudah terjadi pada 1957. Sisanya, Milan lima menang dan dua kali imbang.
Sementara Austria Vienna hanya sekali menang dari 13 pertemuan melawan tim Seri A. Jika ada ganjalan, tentu saja penampilan Milan yang belum sepenuhnya konsisten. Salah satu yang dianggap sebagai biang keladi inkonsistensi Milan adalah strategi Montella. "Saya selalu menerima kritik, Anda hanya perlu tahu bagaimana cara mengambilnya dan memahami dari mana asalnya," ujar Montella, dikutip Football-Italia.
Tapi, lanjutnya, Milan selalu bermain dengan bagus, termasuk saat dikalahkan Napoli 1-2. Milan, lanjut Montella, telah memainkan permainan yang indah pada Sabtu lalu meski ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Perbaikan itu diharapkan terlihat saat melawan Austria Vienna. Laga ini dianggap jadi pemanasan sebelum melawan Torino di Seri A.
"Minggu nanti kami sudah ditunggu Torino. Mereka adalah tim yang hebat dan kami harus memainkan gaya kami. Sebelum Torino, kami akan berlaga di Liga Europa," pungkasnya.
Situasi itu muncul terkait sumber dana yang digunakan Li untuk mengambil alih Milan dari Silvio Berlusconi. Forbes mengatakan langkah Li mengambil alih Milan melalui Rossoneri Sport Investment Lux dengan menggunakan pinjaman dari Elliott Management menjadi sumber masalah. Dengan pendapatan yang terus menurun ditambah ancaman tidak bisa tampil di Liga Champions musim depan membuat Li harus berpikir keras bagaimana mengembalikan pinjaman tersebut. Jika tidak ada solusi, dia harus rela melepasnya dengan harga lebih murah dibandingkan saat membeli.
"Pelunasan seluruh pinjaman akan jatuh tempo pada Oktober 2018 dengan tingkat suku bunga untuk jumlah yang lebih besar ditetapkan sebesar 11,5% dan sisanya 7,5%. Dengan situasi seperti ini, jangan heran jika AC Milan segera berpindah tangan dengan harga murah," tulis Forbes, dalam analisisnya.
Meski terlunta-lunta di kompetisi domestik, Milan tampil mengesankan di Liga Europa. Mereka berada di puncak klasemen Grup D dengan catatan belum tersentuh kekalahan, dua menang dan dua imbang. Jumat (24/11/2017) dini hari nanti, mereka bisa mendapatkan tiket ke fase knock-out jika bisa menundukkan Austria Vienna di Stadion San Siro. Pada pertemuan pertama, Rossonerri bisa mengalahkan Austria Vienna dengan skor telak 5-1. Milan juga hanya sekali kalah melawan tim dari Austria, itu pun sudah terjadi pada 1957. Sisanya, Milan lima menang dan dua kali imbang.
Sementara Austria Vienna hanya sekali menang dari 13 pertemuan melawan tim Seri A. Jika ada ganjalan, tentu saja penampilan Milan yang belum sepenuhnya konsisten. Salah satu yang dianggap sebagai biang keladi inkonsistensi Milan adalah strategi Montella. "Saya selalu menerima kritik, Anda hanya perlu tahu bagaimana cara mengambilnya dan memahami dari mana asalnya," ujar Montella, dikutip Football-Italia.
Tapi, lanjutnya, Milan selalu bermain dengan bagus, termasuk saat dikalahkan Napoli 1-2. Milan, lanjut Montella, telah memainkan permainan yang indah pada Sabtu lalu meski ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Perbaikan itu diharapkan terlihat saat melawan Austria Vienna. Laga ini dianggap jadi pemanasan sebelum melawan Torino di Seri A.
"Minggu nanti kami sudah ditunggu Torino. Mereka adalah tim yang hebat dan kami harus memainkan gaya kami. Sebelum Torino, kami akan berlaga di Liga Europa," pungkasnya.
(amm)