Kakak Messi Hadapi Hukuman Penjara 8 Tahun
A
A
A
ROSARIO - Tingkah laku Matias Horacio Messi, bertolak belakang dengan adiknya, Lionel Messi. Nama Lionel Messi begitu harum dengan segudang prestasi di lapangan hijau bersama Barcelona dan timnas Argentina. Sementara Matias menghadapi hukuman penjara 8 tahun lantaran diduga memiliki senjata api ilegal.
Matias ditangkap di rumah sakit pada Jumat (1/12/2017) setelah polisi menemukan sebuah pistol kaliber 0,380 di atas kapal dengan noda darah di atasnya. Matias mengklaim bahwa dia mengalami kecelakaan di dekat kota Rosario.
Sampai kini, masih belum jelas bagaimana kecelakaan kapal yang dikendarai Matius terjadi karena dia masih dirawat sampai 23 Desember 2017 mendatang dan belum dapat dimintai keterangan dan diadili. Dia dioperasi pada Sabtu (2/12/2017) karena luka-luka, termasuk patah rahang dan luka wajah.
Menurut laporan media setempat, di bawah undang-undang Argentina, kepemilikan senjata ilegal dapat dijatuhi hukuman penjara sampai delapan setengah tahun jika terbukti bersalah, sedangkan hukuman minimal tiga setengah tahun penjara.
Pengacara Matias, Ignacio Carbone, mengatakan senjata yang ditemukan di kapal itu bisa saja sengaja ditaruh polisi setelah meminta kliennya memeriksa dirinya ke rumah sakit akibat terluka setelah kapal yang ditumpanginya menabrak endapan pasir.
Namun, Jaksa Jose Luis Caterina membantah tentang permainan kotor tersebut. Jaksa bersikeras bahwa prosedur polisi telah "transparan, jelas, dan sah" dan mengungkapkan pistolnya, sebuah pistol 0,380, siap meletus saat ditemukan dan memiliki enam peluru di dalamnya.
Hakim Andres Donnola juga sepakat bahwa pria berusia 35 tahun itu harus segera ditahan setelah dia cukup sehat untuk meninggalkan rumah sakit sampai tanggal 23 Desember, untuk diadili lebih lanjut.
Tahun lalu, Matias diperintahkan untuk mengajar sepak bola sebagai bagian dari masa percobaan hukuman setelah tertangkap membawa pistol kaliber 0,22 yang tidak berlisensi di mobil Audi A5 pada Oktober 2015.
Matias ditangkap di rumah sakit pada Jumat (1/12/2017) setelah polisi menemukan sebuah pistol kaliber 0,380 di atas kapal dengan noda darah di atasnya. Matias mengklaim bahwa dia mengalami kecelakaan di dekat kota Rosario.
Sampai kini, masih belum jelas bagaimana kecelakaan kapal yang dikendarai Matius terjadi karena dia masih dirawat sampai 23 Desember 2017 mendatang dan belum dapat dimintai keterangan dan diadili. Dia dioperasi pada Sabtu (2/12/2017) karena luka-luka, termasuk patah rahang dan luka wajah.
Menurut laporan media setempat, di bawah undang-undang Argentina, kepemilikan senjata ilegal dapat dijatuhi hukuman penjara sampai delapan setengah tahun jika terbukti bersalah, sedangkan hukuman minimal tiga setengah tahun penjara.
Pengacara Matias, Ignacio Carbone, mengatakan senjata yang ditemukan di kapal itu bisa saja sengaja ditaruh polisi setelah meminta kliennya memeriksa dirinya ke rumah sakit akibat terluka setelah kapal yang ditumpanginya menabrak endapan pasir.
Namun, Jaksa Jose Luis Caterina membantah tentang permainan kotor tersebut. Jaksa bersikeras bahwa prosedur polisi telah "transparan, jelas, dan sah" dan mengungkapkan pistolnya, sebuah pistol 0,380, siap meletus saat ditemukan dan memiliki enam peluru di dalamnya.
Hakim Andres Donnola juga sepakat bahwa pria berusia 35 tahun itu harus segera ditahan setelah dia cukup sehat untuk meninggalkan rumah sakit sampai tanggal 23 Desember, untuk diadili lebih lanjut.
Tahun lalu, Matias diperintahkan untuk mengajar sepak bola sebagai bagian dari masa percobaan hukuman setelah tertangkap membawa pistol kaliber 0,22 yang tidak berlisensi di mobil Audi A5 pada Oktober 2015.
(sha)