Selain Ronaldo-Messi, Sejumlah Atlet Ini Punya Sejarah Rivalitas di Gelanggang
A
A
A
LONDON - Keberhasilan Cristiano Ronaldo meraih lima gelar Ballon d'Or membuka lembaran baru dalam sejarah rivalitasnya dengan Lionel Messi. Selain kedua pesepak bola tersbebut, ada nama-nama lain dalam olahraga.
Di dunia tennis, ada sosok Roger Federer dan Rafael Nadal yang begitu sengit terlibat persaingan. Federer telah memenangkan 19 gelar grand slam sementara Nadal sudah mengumpulkan 16 gelar prestisius tersebut.
Tanpa kedua pria tersebut, dunia tenis disebut-sebut tidak akan menarik dalam 14 tahun terakhir. Rivalitas kedua petenis tersebut bahkan kerap menjadi ikon persaingan olahraga selama satu dekade terakhir.
Di dunia olahraga golf ada sosok Jack Nicklaus dan Arnold Palmer yang punya hubungan unik. Pada 1994, Majalah GOLF pernah menerbitkan artikel kedua pegolf tersebut dengan judul 'Rivalitas Paling Panas Menjadi Persahabatan Paling Rumit'
Saat Nicklaus beralih pro pada akhir 1961, Palmer sudah tujuh tahun lebih awal mengawali karier pronya. Tapi setahun sebelumnya, keduanya sudah saling “sikut”. Di AS Terbuka 1960, Palmer mengalahkan Nicklaus – masih berstatus amatir – dengan hanya selisih dua pukulan.
Sementara itu, di lintasan balap Formula 1 ada Ayrton Senna dan Alain Prost yang terlibat persaingan sengit. Prost dari Prancis, memenangkan empat juara dunia saat bersaing dengan Senna sebelum kematiannya yang tragis.
Di dunia tinju, Muhammad Ali adalah atlet paling ikonik. Pertarungan legendarisnya dengan berbagai atlet tinju dunia selalu saja dinantikan para penggemar. Akan tetapi, pertarungannya melawan Joe Frazier adalah yang paling ditunggu-tunggu.
Pertarungan perdana mereka terjadi pada tahun 1971 dan diluar dugaan, Frazier mengejutkan banyak pihak dengan mengalahkan Ali dengan keputusan bulat yang dikenal sebagai salah satu ‘Fight of The Year’. Setelah keputusan tersebut, Ali berusaha melakukan pertandingan ulang untuk dapat mengklaim hasil pertarungan pertama.
Namun, Ali harus menunggu hingga 3 tahun, tepatnya pada tahun 1974 dalam pertarungan kedua untuk memenangkan pertarungan kedua yang mengarah ke pertarungan ketiga. Ali akhirnya mampu memenangkan pertarungan ketiga untuk menyelesaikan semua rivalitasnya.
Di dunia tennis, ada sosok Roger Federer dan Rafael Nadal yang begitu sengit terlibat persaingan. Federer telah memenangkan 19 gelar grand slam sementara Nadal sudah mengumpulkan 16 gelar prestisius tersebut.
Tanpa kedua pria tersebut, dunia tenis disebut-sebut tidak akan menarik dalam 14 tahun terakhir. Rivalitas kedua petenis tersebut bahkan kerap menjadi ikon persaingan olahraga selama satu dekade terakhir.
Di dunia olahraga golf ada sosok Jack Nicklaus dan Arnold Palmer yang punya hubungan unik. Pada 1994, Majalah GOLF pernah menerbitkan artikel kedua pegolf tersebut dengan judul 'Rivalitas Paling Panas Menjadi Persahabatan Paling Rumit'
Saat Nicklaus beralih pro pada akhir 1961, Palmer sudah tujuh tahun lebih awal mengawali karier pronya. Tapi setahun sebelumnya, keduanya sudah saling “sikut”. Di AS Terbuka 1960, Palmer mengalahkan Nicklaus – masih berstatus amatir – dengan hanya selisih dua pukulan.
Sementara itu, di lintasan balap Formula 1 ada Ayrton Senna dan Alain Prost yang terlibat persaingan sengit. Prost dari Prancis, memenangkan empat juara dunia saat bersaing dengan Senna sebelum kematiannya yang tragis.
Di dunia tinju, Muhammad Ali adalah atlet paling ikonik. Pertarungan legendarisnya dengan berbagai atlet tinju dunia selalu saja dinantikan para penggemar. Akan tetapi, pertarungannya melawan Joe Frazier adalah yang paling ditunggu-tunggu.
Pertarungan perdana mereka terjadi pada tahun 1971 dan diluar dugaan, Frazier mengejutkan banyak pihak dengan mengalahkan Ali dengan keputusan bulat yang dikenal sebagai salah satu ‘Fight of The Year’. Setelah keputusan tersebut, Ali berusaha melakukan pertandingan ulang untuk dapat mengklaim hasil pertarungan pertama.
Namun, Ali harus menunggu hingga 3 tahun, tepatnya pada tahun 1974 dalam pertarungan kedua untuk memenangkan pertarungan kedua yang mengarah ke pertarungan ketiga. Ali akhirnya mampu memenangkan pertarungan ketiga untuk menyelesaikan semua rivalitasnya.
(bep)