Derby Berdarah, 17 Suporter Terluka
A
A
A
BEOGRAD - Laga derby selalu menghadirkan rivalitas sengit. Bukan hanya di lapangan, tetapi juga menular kepada fans. Tingginya tensi plus gengsi membuat mereka larut dalam emosi dan melupakan nilai-nilai sportivitas.
Perangai buruk tersebut terlihat saat laga derby Super Liga Serbia antara FK Partizan versus Red Star Beograd, Rabu (13/12/2017). Bukannya menikmati pertandingan, fans kedua kubu justru terlibat bentrokan. Kejadiannya bermula ketika kelompok kecil pendukung Red Star kedapatan duduk di tribune fans Partizan selaku tuan rumah. Hal itu membuat fans Partizan tidak senang dan terjadilah baku hantam.
Panasnya perkelahian fans kedua kubu terekam kamera awak media yang tersebar di penjuru Partizan stadium. Pihak kepolisian turun tangan. Mereka melakukan tindakan pengamanan dengan membawa fans Red Star keluar dari tribune fans Partizan. Akibat insiden tersebut sebanyak 17 orang terluka. Bukan hanya itu, pertandingan yang berakhir 1-1 tersebut juga dipenuhi asap lantaran fans membawa kembang api ke dalam stadion.
Derby antara FK Partizan memang dikenal panas sejak Serbia memecahkan diri dari Yugoslavia pada 1992. Kekerasan dalam bentuk apa pun di dunia olahraga jelas tidak bisa diterima. Nilai-nilai sportivitas jelas harus dijunjung tinggi sehingga pertandingan sepak bola bukan sekadar persaingan, tapi juga bisa dinikmati dengan aman dan nyaman.
Terlepas dari insiden kekerasan yang dialami pendukungnya, Red Star pulang membawa hasil yang cukup baik. Sempat tertinggal lebih dulu oleh penalti Seydouba Soumah, Red Star menyamakan kedudukan 1-1 lewat Richmond Boakaye. Persiapan matang memang sudah dilakukan Red Star.
Sebelum pertandingan dimulai Pelatih Vladan Milojevic mengatakan bahwa laga melawan Partizan merupakan laga derby bernilai tinggi dan sangat bergengsi. Hasil imbang mengukuhkan Red Star di puncak klasemen sementara Super Liga Serbia dengan 57 poin atau unggul sembilan poin dari Partizan.
"Ini adalah pertandingan yang sangat kami nantikan. Ini lebih dari sekadar pertandingan. Kami harus berlatih keras agar mendapatkan hasil terbaik," tandas Milojevic, dilansir situs resmi klub.
Perangai buruk tersebut terlihat saat laga derby Super Liga Serbia antara FK Partizan versus Red Star Beograd, Rabu (13/12/2017). Bukannya menikmati pertandingan, fans kedua kubu justru terlibat bentrokan. Kejadiannya bermula ketika kelompok kecil pendukung Red Star kedapatan duduk di tribune fans Partizan selaku tuan rumah. Hal itu membuat fans Partizan tidak senang dan terjadilah baku hantam.
Panasnya perkelahian fans kedua kubu terekam kamera awak media yang tersebar di penjuru Partizan stadium. Pihak kepolisian turun tangan. Mereka melakukan tindakan pengamanan dengan membawa fans Red Star keluar dari tribune fans Partizan. Akibat insiden tersebut sebanyak 17 orang terluka. Bukan hanya itu, pertandingan yang berakhir 1-1 tersebut juga dipenuhi asap lantaran fans membawa kembang api ke dalam stadion.
Derby antara FK Partizan memang dikenal panas sejak Serbia memecahkan diri dari Yugoslavia pada 1992. Kekerasan dalam bentuk apa pun di dunia olahraga jelas tidak bisa diterima. Nilai-nilai sportivitas jelas harus dijunjung tinggi sehingga pertandingan sepak bola bukan sekadar persaingan, tapi juga bisa dinikmati dengan aman dan nyaman.
Terlepas dari insiden kekerasan yang dialami pendukungnya, Red Star pulang membawa hasil yang cukup baik. Sempat tertinggal lebih dulu oleh penalti Seydouba Soumah, Red Star menyamakan kedudukan 1-1 lewat Richmond Boakaye. Persiapan matang memang sudah dilakukan Red Star.
Sebelum pertandingan dimulai Pelatih Vladan Milojevic mengatakan bahwa laga melawan Partizan merupakan laga derby bernilai tinggi dan sangat bergengsi. Hasil imbang mengukuhkan Red Star di puncak klasemen sementara Super Liga Serbia dengan 57 poin atau unggul sembilan poin dari Partizan.
"Ini adalah pertandingan yang sangat kami nantikan. Ini lebih dari sekadar pertandingan. Kami harus berlatih keras agar mendapatkan hasil terbaik," tandas Milojevic, dilansir situs resmi klub.
(amm)