CdM Asian Games 2018 Keluhkan Masalah Sosialisasi
A
A
A
JAKARTA - Chief de Mission (CdM) Asian Games 2018, Komjen Pol Syafruddin menekankan pentingnya membangun opini positif menuju Asian Games 2018. Menurutnya, saat ini opini masyarakat terkait perhelatan event empat tahunan di Jakarta-Palembang masih sangat rendah.
"Ini adalah harkat, martabat bangsa yang perlu di perjuangkan, opini Asian Games sangat rendah hanya 10%," tutur Syafruddin, seusai menggelar pertemuan di Wisma Menpora, Jumat (12/1/2018).
Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Syafruddin lantas membandingkan pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap Asian Games 2018 dengan negara Jepang. Dikatakan, seluruh dunia sudah tahu bahwa Jepang akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2020 di Tokyo.
Sementara Indonesia yang tinggal menyisakan tujuh bulan lagi menghelat pesta olahraga se-Asia, masih membicarakan mengenai beberapa hal lain. Karena itu, Syafruddin mendesak agar media nasional fokus dalam membangun opini positif dan jangan mencari opini negatif.
"Ini menjadi tugas media untuk menggelorakan semangat Asian Games. Lihat Jepang yang masih dua tahun ke depan menjadi tuan rumah Olimpiade tetapi seluruh dunia telah tahu, tapi kita tinggal tujuh bulan menuju Asian Games. Tolong media fokus perhatian membangun opini positif jangan mencari opini yang negatif, karena ini momentum berharga 56 tahun yang kembali ke Indonesia," lanjut Syafruddin seperti dikutip dari Kemenpora.
Dalam kesempatan yang sama, Menpora Imam Nahrawi menyampaikan hingga pagi ini sudah ada 21 cabang olahraga yang sudah melakukan tanda tangan MoU untuk segera mendapatkan anggaran. Sementara untuk yang belum malakukan MoU, Menpora mengajak agar secepatnya untuk melakukan komunikasi dengan baik agar segera bisa MoU.
"Tidak ada pilihan lain, mari bersama-sama menjunjung martabat bangsa ini dengan prestasi. Presiden dan Wapres telah memerintahkan yakni model pencairan anggaran telah diubah. Semoga yang sudah MoU, saya harapkan tanggal 15 Januari nanti sudah cair, khususnya untuk honor atlet dan pelatih. SK ini berlaku untuk promosi dan degradasi. Dana 735 miliar harus didistrubiskan dengan baik, dan masih ada space untuk number of event, pelatih asing, pengawasan koni, dan Cdm. Atlet adalah inspirator untuk bangsa yang akan membawa nama baik bangsa dan negara sebagai bagian sukses prestasi sukses penyelenggaraan," tegas Menpora.
"Ini adalah harkat, martabat bangsa yang perlu di perjuangkan, opini Asian Games sangat rendah hanya 10%," tutur Syafruddin, seusai menggelar pertemuan di Wisma Menpora, Jumat (12/1/2018).
Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Syafruddin lantas membandingkan pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap Asian Games 2018 dengan negara Jepang. Dikatakan, seluruh dunia sudah tahu bahwa Jepang akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2020 di Tokyo.
Sementara Indonesia yang tinggal menyisakan tujuh bulan lagi menghelat pesta olahraga se-Asia, masih membicarakan mengenai beberapa hal lain. Karena itu, Syafruddin mendesak agar media nasional fokus dalam membangun opini positif dan jangan mencari opini negatif.
"Ini menjadi tugas media untuk menggelorakan semangat Asian Games. Lihat Jepang yang masih dua tahun ke depan menjadi tuan rumah Olimpiade tetapi seluruh dunia telah tahu, tapi kita tinggal tujuh bulan menuju Asian Games. Tolong media fokus perhatian membangun opini positif jangan mencari opini yang negatif, karena ini momentum berharga 56 tahun yang kembali ke Indonesia," lanjut Syafruddin seperti dikutip dari Kemenpora.
Dalam kesempatan yang sama, Menpora Imam Nahrawi menyampaikan hingga pagi ini sudah ada 21 cabang olahraga yang sudah melakukan tanda tangan MoU untuk segera mendapatkan anggaran. Sementara untuk yang belum malakukan MoU, Menpora mengajak agar secepatnya untuk melakukan komunikasi dengan baik agar segera bisa MoU.
"Tidak ada pilihan lain, mari bersama-sama menjunjung martabat bangsa ini dengan prestasi. Presiden dan Wapres telah memerintahkan yakni model pencairan anggaran telah diubah. Semoga yang sudah MoU, saya harapkan tanggal 15 Januari nanti sudah cair, khususnya untuk honor atlet dan pelatih. SK ini berlaku untuk promosi dan degradasi. Dana 735 miliar harus didistrubiskan dengan baik, dan masih ada space untuk number of event, pelatih asing, pengawasan koni, dan Cdm. Atlet adalah inspirator untuk bangsa yang akan membawa nama baik bangsa dan negara sebagai bagian sukses prestasi sukses penyelenggaraan," tegas Menpora.
(bbk)