Permintaan Peraih Emas Olimpiade 2016 untuk Menpora
A
A
A
JAKARTA - Atlet angkat besi andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan mempunyai permintaan kepada Menpora Imam Nahrawi saat politikus PKB itu berkunjung ke Mako Lanmar, Jakarta, Jumat (12/1) kemarin. Peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 menuturkan jika ia sangat senang bila Menpora mengunjungi atlet sebulan sekali.
"Terima kasih disela kesibukannya Pak Menpora hadir, kami para atlet dapat langsung menyampaikan hal-hal yang kami perlukan, jika bisa sebulan sekali mengunjungi, tentu kami sangat senang dan bangga," ujar Eko Yuli seperti dikutip dari laman resmi Kemenpora, Sabtu (13/1/2018).
Kedatangan Menpora ke Pelatnas angkat besi, selain menjadi ajang curhat santai para atlet, Imam Nahrawi sekaligus mengecek secara langsung persiapan menuju Asian Games 2018. Kegembiraan dan kebanggaan para atlet dan pelatih mewarnai kedatangan Menpora yang begitu memperhatikan setiap usaha mempersiapkan event besar. (Baca juga: Skuat Pelatnas Angkat Besi di Asian Games 2018 )
Bagi para atlet dan pelatih, kehadiran Menpora menjadi energi tersendiri, sebagai salah satu wujud perhatian pemerintah. Sekadar informasi, Asia menjadi barometer angkat besi dunia, karena hampir seluruh para juara dunia termasuk di olimpiade berasal dari negara-negara seperti Kazakhstan dan China. Melihat prestasi Eko Yuli di Olimpiade Rio De Jenero yang mempersembahkan perak serta ketidakikutsertaan China dan Kazakhstan membuat peluang emas untuk Indonesian kian lebar.
Meski peluang besar, atlet kelahiran Kota Metro Lampung, 28, tetap rendah hati dan tanpa mengurangi bahkan terus semangat dalam berlatih. "TC kali ini dalam rangka memperbaiki angkatan terbaik, baru setelah itu nanti tentukan target, masih ada beberapa bulan kedepan dan tes even, doakan semoga tidak ada cedera, secara pribadi setiap atlet pasti menginginkan emas, tetapi proses masih berjalan, nanti pada saatnya Tim Manajer dan pelatih akan menentukan target, prinsip persembahkan yang terbaik untuk Indonesia tercinta," kata Eko Yuli.
"Terima kasih disela kesibukannya Pak Menpora hadir, kami para atlet dapat langsung menyampaikan hal-hal yang kami perlukan, jika bisa sebulan sekali mengunjungi, tentu kami sangat senang dan bangga," ujar Eko Yuli seperti dikutip dari laman resmi Kemenpora, Sabtu (13/1/2018).
Kedatangan Menpora ke Pelatnas angkat besi, selain menjadi ajang curhat santai para atlet, Imam Nahrawi sekaligus mengecek secara langsung persiapan menuju Asian Games 2018. Kegembiraan dan kebanggaan para atlet dan pelatih mewarnai kedatangan Menpora yang begitu memperhatikan setiap usaha mempersiapkan event besar. (Baca juga: Skuat Pelatnas Angkat Besi di Asian Games 2018 )
Bagi para atlet dan pelatih, kehadiran Menpora menjadi energi tersendiri, sebagai salah satu wujud perhatian pemerintah. Sekadar informasi, Asia menjadi barometer angkat besi dunia, karena hampir seluruh para juara dunia termasuk di olimpiade berasal dari negara-negara seperti Kazakhstan dan China. Melihat prestasi Eko Yuli di Olimpiade Rio De Jenero yang mempersembahkan perak serta ketidakikutsertaan China dan Kazakhstan membuat peluang emas untuk Indonesian kian lebar.
Meski peluang besar, atlet kelahiran Kota Metro Lampung, 28, tetap rendah hati dan tanpa mengurangi bahkan terus semangat dalam berlatih. "TC kali ini dalam rangka memperbaiki angkatan terbaik, baru setelah itu nanti tentukan target, masih ada beberapa bulan kedepan dan tes even, doakan semoga tidak ada cedera, secara pribadi setiap atlet pasti menginginkan emas, tetapi proses masih berjalan, nanti pada saatnya Tim Manajer dan pelatih akan menentukan target, prinsip persembahkan yang terbaik untuk Indonesia tercinta," kata Eko Yuli.
(bbk)