Setelah Juara di Indonesia Masters, Anthony Target 5 Besar Dunia
A
A
A
JAKARTA - Anthony Sinisuka Ginting mempersembahkan gelar di Indonesia Masters 2018. Pebulu tangkis kelahiran Cimahi, Bandung, 21 tahun silam itu menjadi yang terbaik seusai mengalahkan wakil Jepang Kazumasa Sakai 21-12, 21-13 pada partai final di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (28/1/2018).
Ini merupakan gelar pertama Anthony di tahun 2018, dan gelar keduanya di turnamen selevel super series setelah merebut gelar di Korea Terbuka Super Series 2017. Gelar lainnya, Anthony mengangkat trofi di Badminton Asia Team Championships 2016 dan medali emas SEA Games 2015.
Anthony mengaku senang bisa mempersembahkan gelar untuk Indonesia. Dia berharap gelar ini menjadi inspirasi pebulut angkis tunggal putra lainnya untuk berprestasi. “Kami tim tunggal putra sudah lama tidak ada gelar di beberapa turnamen. Semoga teman-teman di tunggal putra tambah semangat dan termotivasi,” ujarnya seperti dilansir laman resmi PBSI.
Ketika ditanya soal kritik Taufik Hidayat soal prestasi tim tunggal putra pelatnas yang minim, Anthony menegaskan ingin membuktikan bahwa pebulu tangkis putra saat ini bisa melakukan yang terbaik. Dia menyatakan masukan dari Taufik akan direspons positif.
"Tidak apa-apa dikritik, supaya kami tambah semangat, tambah termotivasi, jadi di pelatnas tidak bisa santai-santai,” kata Anthony. “Aa Taufik adalah role model saya dari kecil, ada pukulannya yang bagus, saya ikuti. Jadi secara tidak langsung terbawa sampai sekarang,” imbuhnya.
Lalu, apa target dan langkah Anthony berikutnya di tahun 2018? "Persiapan pikiran dan mental untuk menghadapi sejumlah event seperti Piala Thomas, Ell England, dan lainnya. Sedangkan target pribadi masuk Top 10 atau Top 5," ungkap pemilik peringkat 16 dunia ini kepada Kompas TV. "Selain itu pengin cepet matang dari cara bermain dan mental di lapangan."
Ini merupakan gelar pertama Anthony di tahun 2018, dan gelar keduanya di turnamen selevel super series setelah merebut gelar di Korea Terbuka Super Series 2017. Gelar lainnya, Anthony mengangkat trofi di Badminton Asia Team Championships 2016 dan medali emas SEA Games 2015.
Anthony mengaku senang bisa mempersembahkan gelar untuk Indonesia. Dia berharap gelar ini menjadi inspirasi pebulut angkis tunggal putra lainnya untuk berprestasi. “Kami tim tunggal putra sudah lama tidak ada gelar di beberapa turnamen. Semoga teman-teman di tunggal putra tambah semangat dan termotivasi,” ujarnya seperti dilansir laman resmi PBSI.
Ketika ditanya soal kritik Taufik Hidayat soal prestasi tim tunggal putra pelatnas yang minim, Anthony menegaskan ingin membuktikan bahwa pebulu tangkis putra saat ini bisa melakukan yang terbaik. Dia menyatakan masukan dari Taufik akan direspons positif.
"Tidak apa-apa dikritik, supaya kami tambah semangat, tambah termotivasi, jadi di pelatnas tidak bisa santai-santai,” kata Anthony. “Aa Taufik adalah role model saya dari kecil, ada pukulannya yang bagus, saya ikuti. Jadi secara tidak langsung terbawa sampai sekarang,” imbuhnya.
Lalu, apa target dan langkah Anthony berikutnya di tahun 2018? "Persiapan pikiran dan mental untuk menghadapi sejumlah event seperti Piala Thomas, Ell England, dan lainnya. Sedangkan target pribadi masuk Top 10 atau Top 5," ungkap pemilik peringkat 16 dunia ini kepada Kompas TV. "Selain itu pengin cepet matang dari cara bermain dan mental di lapangan."
(sha)