Selebrasi Pique Picu Aturan Baru Sanksi La Liga atas Perayaan Gol Provokatif dan Diving
A
A
A
BARCELONA - Pemain La Liga dapat dihukum secara retrospektif atas perayaan gol yang berlebihan dan aksi diving untuk memenangkan pelanggaran. Otoritas Liga Spanyol mengumumkan perubahan pada sistem disiplinernya, Rabu (7/2/2018).
Perubahan tersebut terjadi empat hari setelah pemain belakang Barcelona Gerard Pique merayakan gol penyama kedudukan 1-1 dalam pertandingan derby La Liga versus Espanyol di RCDE Stadium, dengan menempelkan jarinya ke bibir untuk membungkam pendukung rumah. Aksi itu memicu kecaman dari Presiden La Liga Javier Tebas. (Baca Juga: Ledek pendukung Espanyol, Pique Terancam Sanksi).
"La Liga mendorong dan dengan sungguh-sungguh membela nilai-nilai olahraga, seperti rasa hormat, kerja sama, kerja tim, memperjuangkan kesetaraan, tanggung jawab sosial, dan akan menginformasikan kepada Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) tentang beberapa perilaku yang bertentangan dengan martabat dan kesopanan olahraga," demikian pernyataan dari liga.
"Terutama (perilaku) yang memprovokasi rasa permusuhan penonton, sebab hal itu menghalangi sepak bola untuk berkembang selaras dengan nilai olahraga."
Sebelummnya La Liga telah mengumpulkan laporan mingguan mengenai nyanyian ofensif yang terdengar di dua divisi teratas Spanyol sejak Desember 2014, saat penggemar Deportivo La Coruna dibunuh oleh pendukung Atletico Madrid sebelum pertandingan. Klub yang pendukungnya berulang melakukan serangan, akan diancam dengan hukuman finansial.
Laporan terakhir menyoroti nyanyian yang bersifat mengina secara kasar oleh penggemar Espanyol yang ditujukan pada Pique, meskipun disebutkan bahwa nyanyian tersebut terdengar setelah Pique mencetak gol dan melakukan perayaan.
Peraturan baru tersebut, yang diterbitkan dalam email yang ditujukan ke media, tak hanya soal nyanyian yang menyinggung, juga menyebutkan soal hukuman pemain yang melakukan diving dapat dikenai sanksi secara retrospektif.
"Perayaan gol ofensif meski tidak tercermin dalam laporan wasit, namun bisa menimbulkan ketegangan atau menentang tingkah laku olahraga, selalu ditolak oleh liga."
"Mulai saat ini, liga tidak akan ragu dalam melaporkan kejadian kepada Komisi Pertandingan atas tindakan semacam itu, sehingga bisa memulai proses dan menerapkan hukuman yang benar."
Perubahan tersebut terjadi empat hari setelah pemain belakang Barcelona Gerard Pique merayakan gol penyama kedudukan 1-1 dalam pertandingan derby La Liga versus Espanyol di RCDE Stadium, dengan menempelkan jarinya ke bibir untuk membungkam pendukung rumah. Aksi itu memicu kecaman dari Presiden La Liga Javier Tebas. (Baca Juga: Ledek pendukung Espanyol, Pique Terancam Sanksi).
"La Liga mendorong dan dengan sungguh-sungguh membela nilai-nilai olahraga, seperti rasa hormat, kerja sama, kerja tim, memperjuangkan kesetaraan, tanggung jawab sosial, dan akan menginformasikan kepada Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) tentang beberapa perilaku yang bertentangan dengan martabat dan kesopanan olahraga," demikian pernyataan dari liga.
"Terutama (perilaku) yang memprovokasi rasa permusuhan penonton, sebab hal itu menghalangi sepak bola untuk berkembang selaras dengan nilai olahraga."
Sebelummnya La Liga telah mengumpulkan laporan mingguan mengenai nyanyian ofensif yang terdengar di dua divisi teratas Spanyol sejak Desember 2014, saat penggemar Deportivo La Coruna dibunuh oleh pendukung Atletico Madrid sebelum pertandingan. Klub yang pendukungnya berulang melakukan serangan, akan diancam dengan hukuman finansial.
Laporan terakhir menyoroti nyanyian yang bersifat mengina secara kasar oleh penggemar Espanyol yang ditujukan pada Pique, meskipun disebutkan bahwa nyanyian tersebut terdengar setelah Pique mencetak gol dan melakukan perayaan.
Peraturan baru tersebut, yang diterbitkan dalam email yang ditujukan ke media, tak hanya soal nyanyian yang menyinggung, juga menyebutkan soal hukuman pemain yang melakukan diving dapat dikenai sanksi secara retrospektif.
"Perayaan gol ofensif meski tidak tercermin dalam laporan wasit, namun bisa menimbulkan ketegangan atau menentang tingkah laku olahraga, selalu ditolak oleh liga."
"Mulai saat ini, liga tidak akan ragu dalam melaporkan kejadian kepada Komisi Pertandingan atas tindakan semacam itu, sehingga bisa memulai proses dan menerapkan hukuman yang benar."
(sha)