Roger Federer: Regenerasi di Olahraga Tenis Mandek
A
A
A
LONDON - Raja tenis dunia Roger Federer menilai regenerasi petenis saat ini tidak berjalan alias mandek. Hal ini akan menyulitkan bibit-bibit muda pemain potensial untuk meniru prestasi yang dia capai dengan memenangkan beberapa gelar grand slam.
Petenis Swiss berusia 36 tahun pemegang rekor terbaik sepanjang masa dengan meraih 20 gelar grand slam ini menilai generasi muda seperti Grigor Dimitrov dari Bulgaria dan Dominic Thiem dari Austria berpeluang meraih grand slam, tapi itu tidak mudah dilakukan.
"Jauh lebih mudah untuk mengatakan bahwa mungkin banyak pria akan memenangkan satu atau dua pukulan, tapi menang 10 bantingan bukanlah sesuatu yang dapat Anda prediksi. Saya berkata jujur, sulit untuk mereka bergerak lebih cepat," ujar Federer, dilansir Fox Sport.
"Mungkin dengan Rafa (Nadal) di Prancis Terbuka Anda mengatakan ya, dia akan ambil beberapa di sana. Mungkin dia akan menang lima kali karena dia adalah junior yang luar biasa juga Bjorn Borg. Mereka adalah remaja terbaik yang pernah kami miliki dalam pertandingan itu," ujar Federer membandingkan petenis junior pada zamannya dengan zaman now.
Petenis nomor satu tertua di dunia ini sebelum memenangkan dua penghargaan Laureus "Comeback of the Year" dan "Sportsman of the Year" menambahkan, tidak semua orang bisa melakukan seperti yang dia lakukan. Eranya Federer persaingan terjadi antara dia, Djokovic, Rafael Nadal, dan Andy Murray. Nadal meraih 16 kali juara grand slam, Djokovic 12, dan Andy Murray 3 kali. "Pertandingan tenis selalu memiliki cara menghasilkan juara dan masa depan tidak pernah membuat saya khawatir," katanya.
Sementara itu, petenis Bulgaria Grigor Dimitrov yang kalah 4-6, 7-5 6-4 dari petenis Tunisia Jaziri di ajang Dubai Duty Free Championships mengakui bahwa tidak mudah merebut posisi puncak dari para petenis senior. "Tentu tidak mudah melakukan hal-hal luar biasa, apalagi menghadapi mereka. Terkadang kita perlu melakukan hal lebih," tutur Dimitrov, yang meraih posisi runner-up di Rotterdam pekan lalu.
Menanggapi kekalahannya dari petenis peringkat 117 dunia, Dimitrov mengaku sedang mengalami hari kurang menguntungkan. "Sayangnya, saya tidak bisa memainkan permainan saya sejauh yang saya cari. Pergerakan saya tidak baik di atas lapangan. Saya pikir sedikit banyak baik, tapi kemudian saya kehilangan ritme lagi," pungkasnya.
Petenis Swiss berusia 36 tahun pemegang rekor terbaik sepanjang masa dengan meraih 20 gelar grand slam ini menilai generasi muda seperti Grigor Dimitrov dari Bulgaria dan Dominic Thiem dari Austria berpeluang meraih grand slam, tapi itu tidak mudah dilakukan.
"Jauh lebih mudah untuk mengatakan bahwa mungkin banyak pria akan memenangkan satu atau dua pukulan, tapi menang 10 bantingan bukanlah sesuatu yang dapat Anda prediksi. Saya berkata jujur, sulit untuk mereka bergerak lebih cepat," ujar Federer, dilansir Fox Sport.
"Mungkin dengan Rafa (Nadal) di Prancis Terbuka Anda mengatakan ya, dia akan ambil beberapa di sana. Mungkin dia akan menang lima kali karena dia adalah junior yang luar biasa juga Bjorn Borg. Mereka adalah remaja terbaik yang pernah kami miliki dalam pertandingan itu," ujar Federer membandingkan petenis junior pada zamannya dengan zaman now.
Petenis nomor satu tertua di dunia ini sebelum memenangkan dua penghargaan Laureus "Comeback of the Year" dan "Sportsman of the Year" menambahkan, tidak semua orang bisa melakukan seperti yang dia lakukan. Eranya Federer persaingan terjadi antara dia, Djokovic, Rafael Nadal, dan Andy Murray. Nadal meraih 16 kali juara grand slam, Djokovic 12, dan Andy Murray 3 kali. "Pertandingan tenis selalu memiliki cara menghasilkan juara dan masa depan tidak pernah membuat saya khawatir," katanya.
Sementara itu, petenis Bulgaria Grigor Dimitrov yang kalah 4-6, 7-5 6-4 dari petenis Tunisia Jaziri di ajang Dubai Duty Free Championships mengakui bahwa tidak mudah merebut posisi puncak dari para petenis senior. "Tentu tidak mudah melakukan hal-hal luar biasa, apalagi menghadapi mereka. Terkadang kita perlu melakukan hal lebih," tutur Dimitrov, yang meraih posisi runner-up di Rotterdam pekan lalu.
Menanggapi kekalahannya dari petenis peringkat 117 dunia, Dimitrov mengaku sedang mengalami hari kurang menguntungkan. "Sayangnya, saya tidak bisa memainkan permainan saya sejauh yang saya cari. Pergerakan saya tidak baik di atas lapangan. Saya pikir sedikit banyak baik, tapi kemudian saya kehilangan ritme lagi," pungkasnya.
(amm)