PSG Dihantui Kekalahan Kontroversi di Leg Pertama
A
A
A
PARIS - Paris Saint Germain (PSG) setidaknya membutuhkan sedikit keberuntungan jelang laga leg kedua 16 besar Liga Champions melawan Real Madrid di Parc des Princes, Rabu (7/3/2018) dini hari WIB. Direktur olahraga PSG, Antero Henrique, tidak ingin peristiwa yang terjadi di pertemuan pertama kembali terulang.
Pada pertemuan pertama PSG takluk dengan skor 1-3 atas Madrid. Henrique menuduh kemenangan Los Blancos tak lepas dari gaya kepemimpinan Gianluca Rocchi yang sedikit merusak pertandingan.
"Kaki pertama dipengaruhi oleh lebih dari sekadar 22 pemain di lapangan. Kami tidak mencari-cari alasan, tapi semua orang merasakan hal yang sama dan menurut saya tidak ada rasa hormat yang ditunjukkan untuk Paris dan Prancis," ungkap Henrique seperti dikutip dari Marca.
Henrique merasa kekalahan itu hampir sama seperti yang dirasakannya di musim lalu. "Kami harus bertanya pada diri sendiri mengapa ini terjadi, dan mengapa wasit tanpa pengalaman bertanggung jawab atas permainan kami. Kami harus memiliki seseorang yang kuat dan memiliki tingkat yang luar biasa untuk memastikan keputusan yang tepat terpenuhi," tambahnya.
Serangan terhadap gaya kepemimpinan Rocchi juga mendapat sorotan tajam dari pelatih PSG, Unai Emery. Dikatakannya, setiap keputusan yang keluar selalu merugikan tim.
"Rocchi berulang kali memberikan keputusan kepada Real Madrid, kami melihatnya dalam kartu dan pelanggaran. Hukumannya tidak jelas dan tangan Ramos mengatakan bahwa itu bukan penalti. Kriteria itu tidak sama," sahut Emery.
Terlepas dari hal itu, PSG harus bisa membuktikan diri bahwa mereka bukan tim kacangan yang hanya bertahan di babak 16 besar Liga Champions saja. Kemenangan menjadi harga yang tidak bisa ditawar.
Pada pertemuan pertama PSG takluk dengan skor 1-3 atas Madrid. Henrique menuduh kemenangan Los Blancos tak lepas dari gaya kepemimpinan Gianluca Rocchi yang sedikit merusak pertandingan.
"Kaki pertama dipengaruhi oleh lebih dari sekadar 22 pemain di lapangan. Kami tidak mencari-cari alasan, tapi semua orang merasakan hal yang sama dan menurut saya tidak ada rasa hormat yang ditunjukkan untuk Paris dan Prancis," ungkap Henrique seperti dikutip dari Marca.
Henrique merasa kekalahan itu hampir sama seperti yang dirasakannya di musim lalu. "Kami harus bertanya pada diri sendiri mengapa ini terjadi, dan mengapa wasit tanpa pengalaman bertanggung jawab atas permainan kami. Kami harus memiliki seseorang yang kuat dan memiliki tingkat yang luar biasa untuk memastikan keputusan yang tepat terpenuhi," tambahnya.
Serangan terhadap gaya kepemimpinan Rocchi juga mendapat sorotan tajam dari pelatih PSG, Unai Emery. Dikatakannya, setiap keputusan yang keluar selalu merugikan tim.
"Rocchi berulang kali memberikan keputusan kepada Real Madrid, kami melihatnya dalam kartu dan pelanggaran. Hukumannya tidak jelas dan tangan Ramos mengatakan bahwa itu bukan penalti. Kriteria itu tidak sama," sahut Emery.
Terlepas dari hal itu, PSG harus bisa membuktikan diri bahwa mereka bukan tim kacangan yang hanya bertahan di babak 16 besar Liga Champions saja. Kemenangan menjadi harga yang tidak bisa ditawar.
(sha)