Sabalenka Gagal Rebut Gelar Perdana, Mertens Angkat Trofi Ketiga
A
A
A
LUGANO - Elise Mertens menyabet trofi keduanya di musim ini, setelah berhasil memenangkan Ladies Open Lugano 2018 dengan mengalahkan petenis muda Belarusia, Aryna Sabalenka dua set langsung 7-5, 6-2 di laga terakhir, Minggu (15/4) WIB.
Mertens, yang menempati unggulan kedua, memuji penampilan petenis yang masih berusia 19 tahun, Sabalenka. "Dia sangat kuat dan juga memiliki servis yang hebat, jadi saya mencoba untuk menjaga kedalaman bola saya dan seagresif yang saya bisa," ucap Mertens usai laga seperti dikuitip situs resmi WTA.
"Saya terus membuatnya bergerak dan mencoba memainkan permainan saya, selalu mencoba untuk mempertahankan satu bola lagi di lapangan," tambah petenis berkebangsaan Belgia tersebut.
Berhasil melewati pertandingan maraton sebelum mencapai final dan memenangkan pertandingan terakhir, Mertens merasa sangat senang, karena semuanya itu tidaklah mudah. "Ini adalah pertandingan yang hebat hari ini dan saya harap semua orang di sini hari ini menyukainya," tambah pemain nomor 20 dunia.
Dengan keberhasil menyabet gelar di Lugano, Swiss, Mertens pun menambah koleksi trofi WTA-nya menjadi tiga. Pada awal tahun ini, petenis berusia 22 tahun itu berhasil memenangkan Hobart International.
Sedangkan Sabalenka kembali menuai kegagalan untuk meraih trofi perdananya. Tahun lalu, dia juga menderita kekalahan dari Maria Sharapova saat memainkan pertandingan final di Tianjin, China.
Bukan hanya di sektor tunggal, Sabalenka juga mengalami kekalahan dari Mertens di laga final sektor ganda Lugano. Bermitra dengan petenis senegaranya, Vera Lapko, Sabalenka dibekuk Mertens dan Kirsten Flipkens, yang juga berasal dari Belgia, dua set langsung 1-6, 3-6.
"Saya telah berlatih banyak, bukan hanya di lapangan, tetapi juga di luar lapangan. Saya memiliki tim yang bagus di sekitar saya," ujar Mertens.
Mertens, yang menempati unggulan kedua, memuji penampilan petenis yang masih berusia 19 tahun, Sabalenka. "Dia sangat kuat dan juga memiliki servis yang hebat, jadi saya mencoba untuk menjaga kedalaman bola saya dan seagresif yang saya bisa," ucap Mertens usai laga seperti dikuitip situs resmi WTA.
"Saya terus membuatnya bergerak dan mencoba memainkan permainan saya, selalu mencoba untuk mempertahankan satu bola lagi di lapangan," tambah petenis berkebangsaan Belgia tersebut.
Berhasil melewati pertandingan maraton sebelum mencapai final dan memenangkan pertandingan terakhir, Mertens merasa sangat senang, karena semuanya itu tidaklah mudah. "Ini adalah pertandingan yang hebat hari ini dan saya harap semua orang di sini hari ini menyukainya," tambah pemain nomor 20 dunia.
Dengan keberhasil menyabet gelar di Lugano, Swiss, Mertens pun menambah koleksi trofi WTA-nya menjadi tiga. Pada awal tahun ini, petenis berusia 22 tahun itu berhasil memenangkan Hobart International.
Sedangkan Sabalenka kembali menuai kegagalan untuk meraih trofi perdananya. Tahun lalu, dia juga menderita kekalahan dari Maria Sharapova saat memainkan pertandingan final di Tianjin, China.
Bukan hanya di sektor tunggal, Sabalenka juga mengalami kekalahan dari Mertens di laga final sektor ganda Lugano. Bermitra dengan petenis senegaranya, Vera Lapko, Sabalenka dibekuk Mertens dan Kirsten Flipkens, yang juga berasal dari Belgia, dua set langsung 1-6, 3-6.
"Saya telah berlatih banyak, bukan hanya di lapangan, tetapi juga di luar lapangan. Saya memiliki tim yang bagus di sekitar saya," ujar Mertens.
(nug)