Diberi Harapan Palsu, Petinju Inggris Ini Kecewa Berat dengan WBC
A
A
A
LONDON - Petinju kelas berat Inggris, Dillian Whyte merasa Dewan Tinju Dunia (WBC) hanya memberikan harapan palsu kepadanya terkait pertarungan gelar wajib melawan juara WBC asal Amerika Serikat, Deontay "The Bronze Bomber" Wilder.
Menempati posisi teratas sebagai penantang Wilder, WBC menolak Whyte untuk bertarung melawan Wilder. Whyte justru diperintahkan untuk berlaga melawan Luis Ortiz dari Kuba guna mendapatkan posisi sebagai penantang wajib Wilder.
Ketika Whyte diperintahkan berlaga melawan Ortiz untuk mendapatkan tempat sebagai penantang wajib, terdapat laporan jika WBC memberikan penantang peringkat dua, Dominic Breazeale yang juga berasal dari AS untuk berlaga menghadapi Wilder.
Mengetahui kabar tersebut, The Body Snatcher sangat kecewa berat dengan badan tinju yang bermarkas di Meksiko tersebut. "Saya sudah bertarung untuk setiap sabuk yang WBC katakan saya memenuhi syarat," ungkap Whyte kepada Sky Sports.
"Saya adalah satu-satunya petinju di WBC yang mengikuti prosedur dengan benar," kata dia. "Saya melawan banyak eliminator, dan banyak perebutan peringkat WBC. Saya sudah setia kepada WBC selama sekitar dua tahun," sambungnya.
Lebih lanjut, Whyte mengatakan bahwa dirinya telah memenuhi segala hal yang diminta oleh WBC, sehingga sudah seharusnya dia berada di barisan depan untuk menantang sang pemilik mahkota.
"Jika ada, WBC harus memerintahkan saya dan Breazeale untuk bertarung di eliminasi akhir untuk menghadapi Wilder," pungkas Whyte, yang saat ini juga menguasai sabuk WBC Silver di kelas berat.
Menempati posisi teratas sebagai penantang Wilder, WBC menolak Whyte untuk bertarung melawan Wilder. Whyte justru diperintahkan untuk berlaga melawan Luis Ortiz dari Kuba guna mendapatkan posisi sebagai penantang wajib Wilder.
Ketika Whyte diperintahkan berlaga melawan Ortiz untuk mendapatkan tempat sebagai penantang wajib, terdapat laporan jika WBC memberikan penantang peringkat dua, Dominic Breazeale yang juga berasal dari AS untuk berlaga menghadapi Wilder.
Mengetahui kabar tersebut, The Body Snatcher sangat kecewa berat dengan badan tinju yang bermarkas di Meksiko tersebut. "Saya sudah bertarung untuk setiap sabuk yang WBC katakan saya memenuhi syarat," ungkap Whyte kepada Sky Sports.
"Saya adalah satu-satunya petinju di WBC yang mengikuti prosedur dengan benar," kata dia. "Saya melawan banyak eliminator, dan banyak perebutan peringkat WBC. Saya sudah setia kepada WBC selama sekitar dua tahun," sambungnya.
Lebih lanjut, Whyte mengatakan bahwa dirinya telah memenuhi segala hal yang diminta oleh WBC, sehingga sudah seharusnya dia berada di barisan depan untuk menantang sang pemilik mahkota.
"Jika ada, WBC harus memerintahkan saya dan Breazeale untuk bertarung di eliminasi akhir untuk menghadapi Wilder," pungkas Whyte, yang saat ini juga menguasai sabuk WBC Silver di kelas berat.
(nug)