Edukasi Senam Poco-Poco Jelang Pemecahan Rekor Dunia
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bekerja sama dengan Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI) akan melakukan pemecahan rekor dunia atau Guinness World of Records (GWR) Poco-poco yang akan dilakukan oleh 65.000 peserta pada 5 Agustus 2018.
Dalam rangka menyukseskan acara tersebut akan dilakukan sosialisasi sekaligus lomba senam Poco-poco pada 10 Mei 2018 mendatang. Pemecahan rekor dunia ini dimaksudkan untuk menyambut pesta olahraga Asian Games dan Asian Para Games 2018.
Sebelumnya, sosialisasi dilakukan dalam pembukaan Invitasi Bola Basket Antar Media Nasional (IBBAMNAS) 2018. Para peserta yang terdiri dari awak media diberikan pelatihan singkat oleh empat orang instruktur. Tak ketinggalan Menpora Imam Nahrawi yang didampingi oleh Deputi III bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta turut serta melakukan gerakan Poco-Poco yang nantinya akan ditampilkan dalam pemecahan rekor dunia tersebut.
"Acara ini akan luar biasa dan spektakuler serta menggugah semangat masyarakat dalam rangka menyongsong Asian Games," kata Menpora Imam Nahrawi, usai membuka acara Invitasi Bola Basket Antar Media Nasional (IBBAMNAS), di hall A Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Jumat (4/5/2018).
"Senam Poco-poco ini menjadi sarana untuk mendemamkan Asian Games 2018. Poco-poco cukup atraktif dan menyenangkan untuk dilakukan. Bahkan saya sudah ada ide untuk menciptakan senam Poco-poco dengan tema cabang olahraga yang bisa meraih emas di Asian Games," tambah Menpora.
Sosialisasi lanjutan senam Poco-poco dalam rangka pemecahan rekor dunia ini akan dilakukan bersamaan dengan penutupan IBBAMNAS 2018. Menurut Hermansyah selaku Ketua Panpel IBBAMNAS 2018, sosialisasi ini dianggap perlu untuk mengingatkan dan mengajak partisipasi masyarakat terhadap perhelatan pemecahan rekor dunia ini. Di samping itu, acara ini juga mempertegas kekayaan budaya bangsa Indonesia.
"Poco-poco merupakan senam khas Indonesia, asli dari Indonesia, karya anak bangsa, sehingga kita selaku warga negara Indonesia mesti menjaga aset dan karya anak bangsa ini. Sehingga dengan adanya pemecahan rekor dunia Poco-poco yang akan dicatat oleh dunia internasional ini akan mempertegas kekayaan budaya bangsa, sehingga menutup peluang negara lain untuk mengklaim maha karya ini," ungkap Hermansyah.
Dalam rangka menyukseskan acara tersebut akan dilakukan sosialisasi sekaligus lomba senam Poco-poco pada 10 Mei 2018 mendatang. Pemecahan rekor dunia ini dimaksudkan untuk menyambut pesta olahraga Asian Games dan Asian Para Games 2018.
Sebelumnya, sosialisasi dilakukan dalam pembukaan Invitasi Bola Basket Antar Media Nasional (IBBAMNAS) 2018. Para peserta yang terdiri dari awak media diberikan pelatihan singkat oleh empat orang instruktur. Tak ketinggalan Menpora Imam Nahrawi yang didampingi oleh Deputi III bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta turut serta melakukan gerakan Poco-Poco yang nantinya akan ditampilkan dalam pemecahan rekor dunia tersebut.
"Acara ini akan luar biasa dan spektakuler serta menggugah semangat masyarakat dalam rangka menyongsong Asian Games," kata Menpora Imam Nahrawi, usai membuka acara Invitasi Bola Basket Antar Media Nasional (IBBAMNAS), di hall A Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Jumat (4/5/2018).
"Senam Poco-poco ini menjadi sarana untuk mendemamkan Asian Games 2018. Poco-poco cukup atraktif dan menyenangkan untuk dilakukan. Bahkan saya sudah ada ide untuk menciptakan senam Poco-poco dengan tema cabang olahraga yang bisa meraih emas di Asian Games," tambah Menpora.
Sosialisasi lanjutan senam Poco-poco dalam rangka pemecahan rekor dunia ini akan dilakukan bersamaan dengan penutupan IBBAMNAS 2018. Menurut Hermansyah selaku Ketua Panpel IBBAMNAS 2018, sosialisasi ini dianggap perlu untuk mengingatkan dan mengajak partisipasi masyarakat terhadap perhelatan pemecahan rekor dunia ini. Di samping itu, acara ini juga mempertegas kekayaan budaya bangsa Indonesia.
"Poco-poco merupakan senam khas Indonesia, asli dari Indonesia, karya anak bangsa, sehingga kita selaku warga negara Indonesia mesti menjaga aset dan karya anak bangsa ini. Sehingga dengan adanya pemecahan rekor dunia Poco-poco yang akan dicatat oleh dunia internasional ini akan mempertegas kekayaan budaya bangsa, sehingga menutup peluang negara lain untuk mengklaim maha karya ini," ungkap Hermansyah.
(nug)