Asian Games Berpacu dengan Waktu

Senin, 07 Mei 2018 - 10:30 WIB
Asian Games Berpacu dengan Waktu
Asian Games Berpacu dengan Waktu
A A A
JAKARTA - Asian Games sudah di depan mata. Sebagai tuan rumah event bergengsi di Asia ini, Indonesia memiliki beban yang tidak ringan. Namun, menjelang pembukaan pada 18 Agustus mendatang masih banyak pekerjaan rumah yang perlu cepat dituntaskan. Kurangnya promosi seperti yang dikeluhkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya satu dari beberapa masalah yang belum 100% terselesaikan.

Salah satu yang menyedot perhatian besar adalah kesiapan terkait infrastruktur. Sampai awal Mei lalu pembangunan sarana dan prasarana Asian Games masih berada di kisaran 90%. Kini Indonesia dipacu waktu untuk memenuhi semua target yang diinginkan. Di luar sarana dan prasarana, masih banyak hal yang perlu diantisipasi dengan baik seperti mengatur mobilitas para atlet dan ofisial hingga mempersiapkan destinasi-destinasi wisata penunjang Asian Games.

Tak sekadar soal membangun, Asian Games ini juga menjadi pertaruhan besar citra Indonesia di pentas internasional. Presiden Jokowi mewanti-wanti semua pihak yang terlibat dalam persiapan Asian Games untuk bekerja cepat karena waktu pelaksanaan yang kian dekat. Jokowi bahkan beberapa kali melihat langsung ke lapangan untuk mengecek perkembangan demi perkembangan venue, infrastruktur, hingga para atlet yang akan berlaga seperti di pelatnas berkuda (equestrian) di Arthayasa Stable, Limo, Depok, Jawa Barat, kemarin.

"Semuanya perlu dilihat, perlu dikontrol, karena tahun ini kita mempunyai event yang akbar, yang besar, yaitu Asian Games Ke-18. Perlu persiapan. Kesuksesan itu dimulai dari bagaimana kita mempersiapkan," ujar Jokowi.

Dari pengamatan KORAN SINDO di berbagai lokasi, pembangunan sejumlah venue dan sarana pendukung seperti wisma atlet masih terus dikebut baik di Jakarta maupun Palembang. Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sri Hartoyo mengungkapkan, di antara pekerjaan tahap akhir saat ini adalah fasilitas untuk kalangan difabel seperti lift dan ukuran kamar di wisma atlet Kemayoran. Secara umum dia berani menyebut progres pembangunan seluruh venue sudah mencapai 90,53%. Jumlah itu berasal dari 76 venue untuk kompetisi maupun latihan serta 14 area non-venue.

"Angka tersebut lebih tinggi dari rencana awal yang sebesar 89,3%, dan kami harapkan selesai pada Juni mendatang," ujar Hartoyo optimistis.

Pembangunan kawasan Gelora Bung Karno (GBK) belum sepenuhnya tuntas. Saat ini masih dilakukan pembangunan dua gedung parkir tiga lantai di kawasan Parkir Timur dengan kapasitas 1.000 mobil. Beberapa venue juga belum selesai dikerjakan misalnya venue squash yang progresnya baru 20%. Keterlambatan proyek ini akibat pembangunan baru disepakati pada Desember 2017. Selain itu, pembangunan venue layar dan jet ski di Pantai Ancol dan Padepokan Silat di kawasan Taman Mini Indonesia Indah juga masih dalam proses.

Kementerian PUPR sepenuhnya yakin semua venue itu akan bisa selesai bulan depan. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, infrastruktur untuk Asian Games 2018 menelan biaya hingga Rp6,2 triliun. Alokasi tersebut digunakan berbagai fasilitas, dari pembangunan GBK hingga pembangunan wisma atlet. Pembagiannya Rp3,7 triliun untuk venue di Jakarta, Palembang, dan Jawa Barat. Sisanya digunakan membangun wisma atlet di Kemayoran.

Soal belum rampungnya penataan GBK, menurut Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK Nyoman Shuida, akan dituntaskan secepatnya. "GBK hanya tinggal penataan kawasan. Veneu sudah selesai. Di Jakabaring sekitar 89%," ungkapnya. Nyoman memastikan pada H-100, GBK disterilkan dari berbagai kegiatan. Menurutnya, ini dilakukan untuk memastikan semua venue siap. Hal ini juga untuk melancarkan persiapan upacara pembukaan.

Promosi Habis-habisan

Terkait promosi yang dirasa masih kurang oleh Presiden Jokowi, Nyoman pun mengakui hal tersebut. "Nanti kita setelah ini akan habis-habisan promosi. Sebelumnya sudah ada surat edaran ke kementerian/lembaga dan pemda untuk membantu menyukseskan Asian Games. Logo juga sudah kita kirim, tapi memang masih pasif," paparnya.

Pihaknya akan memanfaatkan berbagai momen sebelum Asian Games untuk promosi salah satunya momen mudik. Promosi antara lain dilakukan dengan memasang iklan di bandara, stasiun, kereta, atau pun bus. Tidak itu saja, pemerintah juga telah mempersiapkan kegiatan pendukung.

Dimulai dengan parade Asian Games pada Mei ini. Pawai obor juga akan dilakukan ke-53 titik di seluruh Indonesia. Pada 15 Juli obor Asian Games tiba di Yogyakarta dari India kemudian akan disatukan dengan api abadi di Mrapen Grobogan. Soal kesiapan objek-objek wisata untuk mendukung Asian Games, saat ini juga sudah disiapkan 75 paket wisata. Ini diharapkan agar Asian Games menjadi ajang promosi Indonesia.
"Presiden mengatakan harus menjadi karya besar bangsa Indonesia. Dibuat putra-putri bangsa Indonesia," ungkapnya.

Untuk semakin menggelorakan event olahraga terbesar tingkat Asia, Pemprov DKI Jakarta juga siap meliburkan sekolah selama sembilan hari. Langkah serupa juga biasanya dilakukan negara-negara lain yang menjadi tuan rumah. Namun, usulan libur seperti disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno ini belum ada respons positif.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy bahkan menegaskan, pada prinsipnya tak ada libur sekolah saat pesta olahraga itu berlangsung. Kalau pun terpaksa libur, harus ada langkah khusus agar tidak mengganggu kurikulum secara keseluruhan.

Sandi berdalih libur pelajar tak hanya membuat Asian Games makin meriah, namun menjadi solusi memperlancar arus lalu lintas perjalanan atlet dari wisma ke venue. Hal ini juga sekaligus memenuhi standar Olympic Council of Asia (OCA) 34 menit waktu perjalanan dari wisma atlet ke GBK. Meliburkan sekolah bisa menjadi satu di antara solusi karena pada saat bersamaan belum ada kepastian terkait status light rail transit (LRT) apakah bisa digunakan saat Asian Games atau tidak.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sempat mengatakan bahwa LRT belum bisa digunakan. Pembangunan LRT dibagi dua, yakni LRT Jakarta dan LRT Jabodebek. LRT Jakarta memiliki tiga lintas pelayanan dengan dua fase pembangunan. Pada fase kedua, ditambah tiga lintasan pelayanan. Pertama, Dukuh Atas ke Senayan dengan tiga stasiun, yaitu GBK 1, GBK 2, dan Senayan total jaraknya 7,8 kilometer. Kedua, Cibubur ke Bogor dengan empat stasiun, yaitu Cibubur, Cibinong, Sentul, dan Tanah Baru total jaraknya 30,5 kilometer. Ketiga, Palmerah ke Grogol dengan tiga stasiun yaitu Palmerah, Tomang, dan Grogol yang memiliki jarak total 5,5 kilometer.

"Atas profesionalisme Jakpro dan mitranya, kami memberikan target ini harus beroperasi sebelum Asian Games, dan kira-kira Juli kita akan mulai operasionalkan," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/4/2018).

Dari Palembang, Gubernur Sumsel Alex Noerdin juga menegaskan, saat ini bukan waktunya lagi bicara tentang kesiapan venue karena semuanya sudah siap. Yang penting, tandas Alex, adalah sejauh mana rakyat Indonesia tahu tentang Asian Games, apa tujuan dan manfaatnya. "Itu yang harus kita lakukan sekarang, bukan lagi cerita perbaikan jalan, trotoar, dan lainnya," ucap Alex.

Alex menegaskan, kesiapan Provinsi Sumsel sebagai tuan rumah Asian Games sudah sepantasnya tak perlu diragukan lagi. Khususnya dari sisi transportasi karena semua fasilitas olahraga terpusat di Jakabaring Sport City (JSC). Semua venue dapat dicapai melalui lima akses, satu ruas jalan tol (Jakabaring-Pemulutan sudah beroperasi), Jembatan Ampera, Jembatan Musi IV dan Musi VI, serta LRT (dua dari delapan train-set telah tiba dan segera uji coba).

Berdasarkan pantauan di Jakabaring, tidak ada lagi pembangunan venue. Namun, proses landscaping masih berlangsung untuk mempercantik tata ruang di kompleks JSC. Sementara penambahan lima bangunan rusunawa dan rusunami untuk perkampungan atlet juga memasuki tahapan finishing.

Ketua DPR Bambang Soesatyo mendorong Polri dan TNI sejak dini mengantisipasi dan mewas padai berbagai potensi yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban umum jelang Asian Games. Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang yang akan berlangsung sejak pertengahan Agustus akan diikuti oleh 45 negara dengan jumlah atlet lebih dari 15.000 orang. Menurut dia, event ini menjadi momentum bagi semua elemen masyarakat untuk menunjukkan citra Indonesia yang bersahabat dan humanis.

Anggota Komisi X Ledia Hanida menyatakan, pelaksanaan Asian Games yang semakin dekat tampak tidak direncanakan dengan baik. Ini ditandai masih banyak problem yang mesti diselesaikan. "Mereka (Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee, INASGOC) tidak bekerja sama dengan komunitas olahraga, yang lebih parahnya, sampai hari ini tidak tersosialisasikan pelaksanaan Asian Paralympics Games, yang digelar pasca-Asian Games," katanya.

Di tengah sosialisasi yang belum maksimal, Menpora Imam Nahrawi mengklaim persiapan Asian Games sudah mencapai 95%. "Saya juga meminta seluruh masyarakat Indonesia menyematkan doa khusus untuk suksesnya Asian Games 2018," kata Imam di Semarang, Sabtu (5/5/2018).
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3996 seconds (0.1#10.140)