Hearn Masih Lakukan Negosiasi Laga Whyte vs Pulev
A
A
A
LONDON - Promotor Dillian "The Body Snatcher" Whyte, Eddie Hearn hingga saat ini masih melakukan negosiasi untuk menggelar duel eliminasi akhir gelar kelas berat IBF dengan pihak petinju Bulgaria, Kubrat "The Cobra" Pulev.
Hearn tengah berupaya keras untuk berbicara dengan pihak pemenang penawaran pertarungan Epic Sports and Entertainment untuk mewujudkannya. Pihak Whyte seperti tidak begitu antusias untuk menyambut laga ini, setelah Whyte hanya diberi bagian 25 persen, sedangkan Pulev 75 persen.
Apabila pada akhirnya pertarungan dilangsungkan di Bulgaria, Hearn tidak mengesampingkan bahwa terdapat permintaan pertarungan digelar Agustus atau September. Sedangkan pihaknya sudah mempunyai rencana buat Whyte untuk Juli mendatang.
"Kami telah berbicara dengan Epic tentang beberapa peluang berbeda untuk bekerja sama dalam pertarungan dan saat ini, kami semua adalah perangkat untuk pertarungan itu," ungkap Hearn saat diwawancarai Sky Sports.
"Kami juga mendapat kesempatan buat versi WBC melawan (Luis) Ortiz untuk eliminasi akhir, tetapi pada saat ini, kami hanya melanjutkan dengan pertarungan Pulev," kata bos Matchroom Boxing itu.
"Itu tergantung pada apa yang ingin mereka lakukan. Jika mereka ingin membawanya ke Bulgaria, saya tidak bisa mengatakan kita akan melompat melalui lingkaran tetapi itu tidak berarti kita tidak akan pergi," jelasnya.
"Tetapi dengan jumlah uang yang ditawarkan oleh Epic, kecuali mereka telah melakukan kesepakatan sampingan dengan Pulev, yang kami tidak tahu, saya tidak berpikir mereka dapat melakukan pertarungan di sana tanpa mengebor sejumlah besar uang."
Hearn sendiri sebelumnya mempunyai rencana untuk mementaskan Whyte sekitar 28 Juli, namun dia juga akan melihat perkembangan terbaru. "Kami harus melihat. Kami harus membuat keputusan pada Senin tentang apa yang akan kami lakukan sekitar 28 Juli. Bisakah kita tetap membawa Pulev ke Inggris untuk pertarungan itu? Saya tidak yakin," paparnya.
Sejauh ini, Whyte sudah berlatih dan dipersiapkan untuk akhir Juli, akan tetapi jika melawan Pulev pada Agustus atau September, itu tidak akan terjadi. "Kami harus melihat, tetapi sekarang semua mata tertuju pada Pulev dan bekerja dengan Epic untuk mencoba dan mewujudkannya," tukasnya.
Pemenang pertarungan ini akan menjadi lawan wajib berikutnya pemilik sabuk juara kelas berat IBF yang saat ini dikuasai oleh petinju Inggris, Anthony Joshua, yang juga mempunyai mahkota WBA Super/IBO/WBO. Joshua juga merupakan petinju yang berada di bawah Eddie Hearn.
Hearn tengah berupaya keras untuk berbicara dengan pihak pemenang penawaran pertarungan Epic Sports and Entertainment untuk mewujudkannya. Pihak Whyte seperti tidak begitu antusias untuk menyambut laga ini, setelah Whyte hanya diberi bagian 25 persen, sedangkan Pulev 75 persen.
Apabila pada akhirnya pertarungan dilangsungkan di Bulgaria, Hearn tidak mengesampingkan bahwa terdapat permintaan pertarungan digelar Agustus atau September. Sedangkan pihaknya sudah mempunyai rencana buat Whyte untuk Juli mendatang.
"Kami telah berbicara dengan Epic tentang beberapa peluang berbeda untuk bekerja sama dalam pertarungan dan saat ini, kami semua adalah perangkat untuk pertarungan itu," ungkap Hearn saat diwawancarai Sky Sports.
"Kami juga mendapat kesempatan buat versi WBC melawan (Luis) Ortiz untuk eliminasi akhir, tetapi pada saat ini, kami hanya melanjutkan dengan pertarungan Pulev," kata bos Matchroom Boxing itu.
"Itu tergantung pada apa yang ingin mereka lakukan. Jika mereka ingin membawanya ke Bulgaria, saya tidak bisa mengatakan kita akan melompat melalui lingkaran tetapi itu tidak berarti kita tidak akan pergi," jelasnya.
"Tetapi dengan jumlah uang yang ditawarkan oleh Epic, kecuali mereka telah melakukan kesepakatan sampingan dengan Pulev, yang kami tidak tahu, saya tidak berpikir mereka dapat melakukan pertarungan di sana tanpa mengebor sejumlah besar uang."
Hearn sendiri sebelumnya mempunyai rencana untuk mementaskan Whyte sekitar 28 Juli, namun dia juga akan melihat perkembangan terbaru. "Kami harus melihat. Kami harus membuat keputusan pada Senin tentang apa yang akan kami lakukan sekitar 28 Juli. Bisakah kita tetap membawa Pulev ke Inggris untuk pertarungan itu? Saya tidak yakin," paparnya.
Sejauh ini, Whyte sudah berlatih dan dipersiapkan untuk akhir Juli, akan tetapi jika melawan Pulev pada Agustus atau September, itu tidak akan terjadi. "Kami harus melihat, tetapi sekarang semua mata tertuju pada Pulev dan bekerja dengan Epic untuk mencoba dan mewujudkannya," tukasnya.
Pemenang pertarungan ini akan menjadi lawan wajib berikutnya pemilik sabuk juara kelas berat IBF yang saat ini dikuasai oleh petinju Inggris, Anthony Joshua, yang juga mempunyai mahkota WBA Super/IBO/WBO. Joshua juga merupakan petinju yang berada di bawah Eddie Hearn.
(nug)