Ketika Herve Renard Kalahkan Pesona Cristiano Ronaldo
Ketika Herve Renard Kalahkan Pesona Cristiano Ronaldo
A
A
A
MOSCOW - Ada yang berbeda saat Portugal bersua Maroko di Luzhniki Stadium, kemarin malam. Pertandingan memang menjadi milik bintang Portugal Cristiano Ronaldo. Tandukannya di menit keempat menjadi garansi kemenangan Seleccao das Quinas, sekaligus melapangkan jalan menuju babak gugur.
Tapi, di mata banyak pencinta sepak bola, terutama yang menyaksikan lewat layar kaca dan memantau sosial media, ada sosok lain yang menyedot perhatian, yakni nakhoda Maroko Herve Renard.
Penampilan pria berusia 49 tahun tersebut memang sangat menarik. Tinggi badan 184 m dengan postur ideal, ditambah wajah tampan dan rambut pirang kecoklatan membuat Renard dipuja habis-habisan. “Apakah dia pria terseksi di Piala Dunia 2018?,” ujar Christie, penonton yang memutuskan untuk tiba-tiba mendukung Maroko lantaran mengagumi Renard.
Saat pertandingan berlangsung, jika Renard keluar dari bench, dan berada di sisi lapangan, sejumlah penonton, di dominasi kaum Hawa langsung koor: Heerrrveeee!“Pertandingan Portugal melawan Maroko sangat bagus. Tapi, pelatih Maroko selalu mengalihkan perhatian saya dari lapangan,” ujar Rossie, yang juga menyaksikan laga di Luzhniki. Apalagi, bukan sekali dua kali, Renard ditampilkan di layar raksasa stadion.
Demam Renard sudah dimulai ketika laga perdana Maroko di Piala Dunia, yakni saat meladeni Iran, 15 Juni lalu. “Mungkin banyak yang tidak menyadari ketampanannya karena dia tidak (melatih) di tim asal Eropa,” Barney, lewat akun Instagram dengan me-mentioned langsung Renard.
Sejumlah pengagum Renard bahkan membandingkan sang idola dengan tokoh Game of Thrones Jaime Lannister yang diperankan oleh Nikolaj Coster-Waldau. Ada juga yang menyebut Renard mirip dengan aktor Hollywood Matthew McConaughey.
“Dengan karakter wajah dan postur seperti itu Herve Renard mirip dengan tokoh pangeran film Disney,” tulis salah satu penggemar di media sosial.
But sorry, he is already taken. Renard merupakan suami dari Vivan Dieye, janda mantan pelatih Senegal, Bruno Metsu.
Renard tercatat sebagai satu-satunya pelatih yang mampu mengantarkan dua negara berbeda meraih trofi Piala Afrika. Pada 2012 pria berpaspor Prancis itu membawa Zambia berjaya. Tiga tahun berikutnya giliran Pantai Gading yang dia terbangkan ke puncak prestasi.
Tapi, di mata banyak pencinta sepak bola, terutama yang menyaksikan lewat layar kaca dan memantau sosial media, ada sosok lain yang menyedot perhatian, yakni nakhoda Maroko Herve Renard.
Penampilan pria berusia 49 tahun tersebut memang sangat menarik. Tinggi badan 184 m dengan postur ideal, ditambah wajah tampan dan rambut pirang kecoklatan membuat Renard dipuja habis-habisan. “Apakah dia pria terseksi di Piala Dunia 2018?,” ujar Christie, penonton yang memutuskan untuk tiba-tiba mendukung Maroko lantaran mengagumi Renard.
Saat pertandingan berlangsung, jika Renard keluar dari bench, dan berada di sisi lapangan, sejumlah penonton, di dominasi kaum Hawa langsung koor: Heerrrveeee!“Pertandingan Portugal melawan Maroko sangat bagus. Tapi, pelatih Maroko selalu mengalihkan perhatian saya dari lapangan,” ujar Rossie, yang juga menyaksikan laga di Luzhniki. Apalagi, bukan sekali dua kali, Renard ditampilkan di layar raksasa stadion.
Demam Renard sudah dimulai ketika laga perdana Maroko di Piala Dunia, yakni saat meladeni Iran, 15 Juni lalu. “Mungkin banyak yang tidak menyadari ketampanannya karena dia tidak (melatih) di tim asal Eropa,” Barney, lewat akun Instagram dengan me-mentioned langsung Renard.
Sejumlah pengagum Renard bahkan membandingkan sang idola dengan tokoh Game of Thrones Jaime Lannister yang diperankan oleh Nikolaj Coster-Waldau. Ada juga yang menyebut Renard mirip dengan aktor Hollywood Matthew McConaughey.
“Dengan karakter wajah dan postur seperti itu Herve Renard mirip dengan tokoh pangeran film Disney,” tulis salah satu penggemar di media sosial.
But sorry, he is already taken. Renard merupakan suami dari Vivan Dieye, janda mantan pelatih Senegal, Bruno Metsu.
Renard tercatat sebagai satu-satunya pelatih yang mampu mengantarkan dua negara berbeda meraih trofi Piala Afrika. Pada 2012 pria berpaspor Prancis itu membawa Zambia berjaya. Tiga tahun berikutnya giliran Pantai Gading yang dia terbangkan ke puncak prestasi.
(sha)
Explore More