Van Marwijk - Van Bommel, Mertua dan Mantu Cari Pengakuan

Jum'at, 22 Juni 2018 - 13:33 WIB
Van Marwijk - Van Bommel,...
Van Marwijk - Van Bommel, Mertua dan Mantu Cari Pengakuan
A A A
SAMARA - Nakhoda Australia Bert van Marwijk memiliki dua misi besar di Piala Dunia 2018. Secara profesional, dia ingin Socceroos mencicipi babak gugur untuk pertama kali sejak 2006. Kedua, Van Marwijk ingin menunjukkan kepada dunia bahwa tajinya masih ada untuk menukangi tim besar. Untuk mewujudkan misinya, dia dibantu sang menantu, Mark van Bommel.

Bagi Van Marwijk, Van Bommel bukan sekadar mantan anak asuh. Keduanya bahu-membahu mengantarkan Tim Oranye Belanda ke final Piala Dunia 2010. Van Marwijk sebagai arsitek, dan Van Bommel yang menerjemahkan taktik di lapangan. Hubungan keduanya sangat dekat lantaran Van Marwijk adalah ayah mertua Van Bommel. “Tak banyak yang tahu. Keduanya bekerja sangat profesional ujar staff Federasi Sepak Bola Australia (FFA) kepada SINDONews selepas Australia menahan Denmark 1-1 pada laga kedua mereka di Piala Dunia 2018.

Hasil itu membuat kans Socceroos menatap babak gugur terbuka, walau tidak banyak. “Kami harus memanfaatkan peluang yang ada. Pertandingan berikutnya (melawan Peru di Sochi, 26 Juni) adalah harga mati,” ungkap Van Marwijk saat memimpin latihan di HC Ak Bars Training Base.

Ketika melawan Denmark, terlihat sangat jelas bagaimana kedekatan Van Marwijk dengan Van Bommel. Pria berusia 64 tahun itu begitu nyata sangat memercayai sang menantu. Bahkan, ketika ditunjuk FFA untuk memimpin Australia di Piala Dunia 2018, Van Marwijk langsung memilih Van Bommel.

Bukan hanya status menantu yang membuat Van Bommel men jadi orang pilihan Van Marwijk. “Saya tahu kapasitasnya, saya juga tahu bagaimana dia menangani PSV Eindhoven U-19,” ujar Van Marwijk, Januari lalu.

Selain ingin membawa Mile Jedinak dkk be fase knock-out, Van Marwijk juga mengusung dendam. Asa yang juga dirasakan Van Bommel. Sebelum menukangi Australia, duo ini membesut Arab Saudi.

Di bawah komando mereka Pangeran Padang Pasir merebut tiket ke putaran final Piala Dunia untuk yang pertama dalam 12 tahun. “Saya bekerja sama melatih Arab Saudi dengan Van Bommel selama dua tahun. Setelah lolos ke putaran final federasi (Asosiasi Sepak Bola Arab Saudi) mulai mengganggu pekerjaan saya. Dan, kami meninggalkaan Arab Saudi. Tapi, kami tetap ke Piala Dunia dengan Australia,” papar Van Marwijk.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1003 seconds (0.1#10.140)