Dua Pemain Kosta Rika Dapat Proyek Kawal Neymar
A
A
A
SAINT PETERSBURG - Pelatih Kosta Rika Oscar Ramirez mengsintruksikan dua pemainnya mengawal pergerakan pemain depan Brasil, Neymar. Kedua tim akan bentrok pada matchday kedua Grup E Piala Dunia 2018.
Laga digelar di Stadion Saint Peterseburg, Jumat (22/6/2018) pukul 19.00 WIB. Ini bisa disebut sebagai momentum kebangkitan kedua tim setelah dalam laga perdana, kedua tim tak meraih hasil maksimal.
Saat ini Kosta Rika berada di dasar klasemen Grup E setelah kalah 0-1 melawan Serbia, sementara Brasil bermain imbang 1-1 dengan Swiss di pertandingan pembuka.
Dalam laga ini, Brasil difavoritkan menang karena skill ataupun statistik pertemuan, lebih unggul. Serangan Brasil dipastikan akan terpusat di kaki pemain lincah Neymar Jr. Pemain termahal dunia ini merupakan kreator sekaligus mesin gol Selecao. (Baca juga: Preview Brasil vs Kosta Rika: Pembuktian Neymar)
https://soccer.sindonews.com/pialadunia/read/1315308/135/preview-brasil-vs-kosta-rika-pembuktian-neymar-1529590993
Mengantisipasi hal itu, pelatih Kosta Rika mencoba menghentikan ketajaman pemain depan lawan dengan menginstruksikan dua pemainnya fokus mengawal Neymar.
"Neymar adalah pemain yang sangat terampil dan benar bahwa orang telah mencoba untuk menghentikannya dengan cara agresif. Kami memiliki strategi kami sendiri dan kami akan melihat apa yang terjadi," kata Ramirez dikutip dari ESPN, Jumat (22/6/2018)
"Mungkin kami membutuhkan dua pemain untuk mengentikannya. Tapi, tentu saja kami tidak ingin melakukan segala macam pelanggaran terhadap dirinya atau serangan tidak adil terhadapnya. Para pemain tahu apa yang harus dilakukan," ujarnya
Pelatih berusia 53 tahun itu mengumumkan line-up pertamanya di konferensi pers prapertandingan, mengungkapkan dia akan membuat satu perubahan saat dikalahkan Serbia, dengan Bryan Oviedo datang di bek kiri menggantikan Francisco Calvo.
Di sisi lain, Ramirez juga meminta para penggemar Kosta Rika untuk tetap setia dengan tim. Ramirez menamabahkan, bahwa mencapai perempat final di Brasil empat tahun lalu telah meningkatkan harapan sedemikian rupa sehingga tekanan menumpuk pada para pemainnya.
"Kami sangat mengenal negara kami dan orang-orang di negara kami tidak suka dengan kegagalan. Setiap kali kami mengenakan warna dan jersey, kami selalu mencoba untuk menang. Namun kadang-kadang kami tampil tak begitu bagus. Saya takut," pungkasnya.
Laga digelar di Stadion Saint Peterseburg, Jumat (22/6/2018) pukul 19.00 WIB. Ini bisa disebut sebagai momentum kebangkitan kedua tim setelah dalam laga perdana, kedua tim tak meraih hasil maksimal.
Saat ini Kosta Rika berada di dasar klasemen Grup E setelah kalah 0-1 melawan Serbia, sementara Brasil bermain imbang 1-1 dengan Swiss di pertandingan pembuka.
Dalam laga ini, Brasil difavoritkan menang karena skill ataupun statistik pertemuan, lebih unggul. Serangan Brasil dipastikan akan terpusat di kaki pemain lincah Neymar Jr. Pemain termahal dunia ini merupakan kreator sekaligus mesin gol Selecao. (Baca juga: Preview Brasil vs Kosta Rika: Pembuktian Neymar)
https://soccer.sindonews.com/pialadunia/read/1315308/135/preview-brasil-vs-kosta-rika-pembuktian-neymar-1529590993
Mengantisipasi hal itu, pelatih Kosta Rika mencoba menghentikan ketajaman pemain depan lawan dengan menginstruksikan dua pemainnya fokus mengawal Neymar.
"Neymar adalah pemain yang sangat terampil dan benar bahwa orang telah mencoba untuk menghentikannya dengan cara agresif. Kami memiliki strategi kami sendiri dan kami akan melihat apa yang terjadi," kata Ramirez dikutip dari ESPN, Jumat (22/6/2018)
"Mungkin kami membutuhkan dua pemain untuk mengentikannya. Tapi, tentu saja kami tidak ingin melakukan segala macam pelanggaran terhadap dirinya atau serangan tidak adil terhadapnya. Para pemain tahu apa yang harus dilakukan," ujarnya
Pelatih berusia 53 tahun itu mengumumkan line-up pertamanya di konferensi pers prapertandingan, mengungkapkan dia akan membuat satu perubahan saat dikalahkan Serbia, dengan Bryan Oviedo datang di bek kiri menggantikan Francisco Calvo.
Di sisi lain, Ramirez juga meminta para penggemar Kosta Rika untuk tetap setia dengan tim. Ramirez menamabahkan, bahwa mencapai perempat final di Brasil empat tahun lalu telah meningkatkan harapan sedemikian rupa sehingga tekanan menumpuk pada para pemainnya.
"Kami sangat mengenal negara kami dan orang-orang di negara kami tidak suka dengan kegagalan. Setiap kali kami mengenakan warna dan jersey, kami selalu mencoba untuk menang. Namun kadang-kadang kami tampil tak begitu bagus. Saya takut," pungkasnya.
(sha)