Usung Semangat 1998

Senin, 25 Juni 2018 - 22:08 WIB
Usung Semangat 1998
Usung Semangat 1998
A A A
Masih segar dalam ingatan Didier Deschamps saat dia mengangkat trofi Piala Dunia 1998 di depan publiknya sendiri. Hingga sekarang generasi emas yang menghadirkan prestasi teragung bagi sepak bola Prancis tersebut adalah panutan, pelecut semangat para penggawa Les Bleus – julukan Prancis.

Dengan tangan dingin Aime Jacquet, penggawa seperti Deschamps, Zinedine Zidane, Marcel Desailly, Bixente Lizarazu, Lilian Thuram, Fabien Barthez, Emmanuel Petit, dan Youri Djorkaeff dipoles menjadi kekuatan menakutkan. Di final, Brasil digasak 0-3.

"Itu adalah masa yang sangat indah. Hingga kini publik masih membicarakannya kala membahas sepak bola Prancis," ungkap Deschamps jelang laga kontra Denmark di Luzhniki Stadium kemarin petang waktu setempat.

Komentar sang pelatih mengundang kekaguman dari bek Raphael Varane. Bek Real Madrid itu pun mengatakan tidak ada pelecut semangat yang lebih efektif dibandingkan keberhasilan Les Bleus merajai dunia sepak bola pada 1998. "Para pemain sangat bersemangat jika membicarakan hal ini. Tentu saja kami harus menyamai prestasi terdahulu kami, sehingga menjadi kami yang kemudian dibicarakan," ungkap Varane yang mengundang tawa. "Semangat itu selalu ada dalam diri kami setiap hari, di pertandingan, atau saat latihan," imbuhnya.

Sementara itu, lolos ke babak gugur bukan berarti Prancis leha-leha di partai pamungkas grup. Mengistirahatkan pemain inti tentu saja mengundang risiko meraup poin maksimal saat bersua Denmark di Luzhniki Stadium, nanti malam. Nakhoda Didier Deschamps ingin menghindari Kroasia yang kemungkinan mengakhiri fase grup sebagai juara Grup D.

Les Bleus optimistis bisa lolos ke babak knock-out sebagai juara Grup C. Tapi, jika mereka kalah saat bersua Denmark, tentu saja Tim Dinamit – julukan Denmark- Antoine Griezmann dkk bakal turun derajat ke level kedua Grup C. Ini artinya Prancis akan bersua Kroasia yang agresif di babak grup. "Tidak pernah sekalipun saya mengatakan kepada pemain agar bermain imbang. Kami selalu hadir di lapangan dengan tujuan memenangkan pertandingan. Dan, itu juga yang bakal terjadi besok (nanti malam)," ujar Deschamps kepada SINDOnews.com jelang laga kontra Denmark.

Descahmps juga menyadari banyak yang menduga Prancis bakal bermain mata dengan Denmark, lantaran sang lawan hanya butuh satu poin untuk meluncur ke babak gugur. "Entah apakah itu masih dilakukan? Tapi itu tidak pernah dilakukan dan tidak akan dilakukan oleh tim ini. Kami bertemu Denmark, dengan target kemenangan di dalam kepada kami. Saya selalu mengincar posisi pertama (juara grup)," tegas Deschamps.

Pria yang meraih masa keemasannya saat membela Juventus ini memberi garansi tim yang bertanding nanti malam adalah kumpulan pemain yang sangat kreatif. "Mungkin ada perbedaan dibandingkan dua pertandingan sebelumnya tapi tim besok adalah yang terbaik. Ini tak lain karena saya ingin (menyelesaikan babak grup) sebagai yang pertama," imbuh Deschamps. "Saya tidak melihat pertandingan ini sebagai yang ketiga, tapi bagi saya ini adalah laga yang harus dimenangkan."

Pemain yang dimaksud oleh Deschamps adalah bek tengah Samuel Umtiti yang masih mengeluhkan rasa nyeri pada pahanya. Jika hingga hari ini dia masih dinyatakan tidak fit, maka Adil Rami bakal mengambil tempat yang ditinggalkan oleh Umtiti. "Siapapun (yang mengisi pertahanan) adalah pemain adalah yang terbaik untuk kondisi laga (melawan Denmark)," sambung pria berusia 49 tahun itu.

Sedangkan di kubu tim Dinamit, pelatih Age Hareide optimistis di pertandingan kontra Prancis pasukannya bakal merebut tiket ke babak gugur. Tak ada yang ingin kami raih saat ini selain melaju ke fase berikutnya," kata Hareide.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0944 seconds (0.1#10.140)