Preview Prancis vs Argentina: Tetap Matikan Pergerakan Messi
A
A
A
KAZAN - Prancis, sang juara Grup C akan menghadapi runner-up Grup D, Argentina pada laga babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Stadion Kazan Arena, Sabtu (30/6) pukul 21.00 WIB. Duel ini layak disebut final dini mengingat kedua tim merupakan tim besar di dunia.
Dalam laga ini, Prancis lebih difavoritkan untuk memenangi laga mengingat performa mereka sangat menjanjikan di babak penyisahan grup. Perpaduan dan kekompakan tim sangat jelas terlihat untuk memenangkan turnamen ini. Tak ada masalah internal yang menghinggapi Les Bleus selama berkompetisi di Piala Dunia. Hal itu sekaligus membuat konsentrasi mereka tetap terjaga.
Di babak penyisihan grup C, mereka sudah memastikan lolos ke babak 16 besar setelah dua kali menang beruntun saat menghadapi Australia dan Peru. Sementara itu, saat seri di laga terakhir penyisihan grup melawan Denmark, Prancis mengistirahatkan sejumlah pemain bintang untuk disiapkan menghadapi babak 16 besar.
Ini menjadi keuntungan bagi Prancis. Fisik pemain seperti Kylian Mbappe, Hugo Loris, Samuel Umtiti dan Paul Pogba dipastikan 100 persen bugar ketika menghadapi Argentina. Mereka memiliki lebih banyak waktu istirahat dibandingkan dengan para pemain Argentina yang harus berjuang ekstra keras hingga laga terakhir penyisihan grup.
Pemain belakang Prancis, Umtiti mengatakan bahwa timnya saat ini lebih fokus untuk mengincar kemenangan dari pada harus menunjukkan performa hebat. Pasalnya timnas Prancis sempat mendapat cibiran dari kritikus karena tampil melempem saat menghadapi Denmark di laga terakhir grup.
Di samping itu, Umtiti, yang akan berhadapan dengan rekan setim di Barcelona, Lionel Messi, mengatakan bahwa akan menjadi kepuasan tersendiri jika bisa mengalahkan Argentina di laga panas ini. Meski sudah sering melihat gaya permainan Messi di Barcelona, Umtiti berujar jika akan sulit untuk menghentikan pergerakan pemain dunia terbaik lima kali itu.
"Kami bekerja untuk selalu meningkatkan permain, bermain sedikit lebih baik karena kami bisa melakukannya. Tetapi yang paling penting adalah menang, karena jika kami terus maju, meski kebanyakan orang tidak senang dengan sepakbola kami, semua orang akan senang dan kami tidak akan mendengar lagi cibiran itu. Bagi saya hasil dan lolos ke babak selanjutnya adalah yang terpenting. Saya tidak peduli jika kami bisa melumpuhkan Brasil, Peru, atau Meksiko. Tapi jika bisa mengalahkan tim hebat seperti Argentina, saya akan bangga," jelasnya.
"Kami akan mencoba untuk menghentikan Messi tetapi dia bukan satu-satunya di tim Argentina ini. Mereka memiliki striker lain. Penampilannya berbeda ketika memperkuat Barcelona dan Argentina. Dia tidak memliki pemain yang sama yang mengerti dengan cara dia bermain. Namun dia tetap menyelamatkan Argentina dalam beberapa kesempataan. Orang Argentina sangat keras padanya, dia tidak bisa melakukan semuanya sendiri," papar Umtiti.
Sementara bagi kubu Argentina, laga ini seharusnya bisa terhindarkan andai mereka finis di urutan pertama Grup D. Mereka justru finis di urutan kedua Grup D setelah sebelumnya difavoritkan untuk jadi juara grup. Di babak penyisihan grup, ketergantungan Argentina terhadap Messi sangtlah terlihat. Jika sang bintang tampil melempem dan pergerakannya bisa dimatikan para pemain lawan, maka hasil negatif pun tak bisa terhindarkan.
Hal itu terlihat jelas di babak grup. Saat menghadapi Islandia, Messi selalu dikepung dua hingga tiga pemain bertahan. Puncaknya dalam laga itu, dia gagal mengeksekusi penalti dan kedudukan berakhir imbang 1-1. Sementara itu saat menghadapi Kroasia, mereka dibantai 0-3 setelah pergerakan Messi juga berhasil dihentikan. Hasil negatif dalam dua laga tersebut juga sempat menimbulkan perpecahan di skuat Argentina.
Bahkan beberapa pemain Argentina, seperti Sergio Aguero dan Angel Di Maria dikabarkan akan memboikot pelatih Jorge Sampaoli dan menentukan taktik permainan strategi. Untungnya Presiden Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA), Claudio Tapia mampu menjadi penengah dan tetap mendukung kinerja Sampaoli. Setelah masalah itu berakhir, Sampaoli juga menunjukan rasa bencinya dan mencadangkan Aguero di laga penentuan menghadapi Nigeria.
Beruntung dalam laga itu, Messi sudah menunjukan ketajamannya dengan mencetak gol pembuka. Namun yang menjadi bintang di laga tersebut adalah bek Marcus Rojo yang mencetak gol kemenangan 2-1 di menit ke-86. Setelah laga itu berakhir, tak sedikit penggemar bola yang mengatakan bahwa lolosnya Argentina merupakan suatu keburuntungan. Permainan yang mereka tunjukan selama di babak kualifikasi jauh di bawah standar.
Namun Lolosnya Agentina tersebut sangat disyukuri pemain tengah Giovani Lo Celso. Dia menepis anggapan bahwa lolosnya Argentina merupakan suatu keberuntungan.
"Saya tidak akan menyebutnya keajaiban tetapi itu adalah kualifikasi yang sangat sulit diperjuangkan. Jelas kadang kala hasil itu terasa sangat menyakitkan karena semua sudah kami pertaruhkan. Tetapi kami mengeleurkan semua kemampuan yang kami miliki sebagai sebuah tim. Kami bekerja keras untuk mendapatkannya dan sekarang kami jauh lebih kuat untuk menghadapi Prancis," tuturnya.
Tapi yang perlu dicatat, mandulnya Messi dalam beberapa laga bisa disebabkan strategi lawan yang cenderung bermain defensif. Dia disinyalir akan bersinar ketika menghadapi Prancis yang mengusung skema bermain terbuka di laga nanti. Disamping itu Argentina juga memiliki catatan apik ketika bersua Prancis di Piala Dunia. Mereka menang 1-0 di Piala Dunia 1930 dan 2-1 di Piala Dunia 1978.
Di sisi lain, faktor fisik pemain bisa menentukan hasil di laga nanti. Para pemain Argentina hanya memiliki waktu tiga hari untuk meregangkan otot-otot mereka. Pasalnya seluruh pemain bintang diturunkan ketika menghadapi Nigeria pada 27 Juni lalu. Sementara itu, Prancis sudah mengistirahatkan sejumlah pemain bintang setelah kemenangan 1-0 atas Peru pada 21 Juni. Itu berarti mereka memiliki sembilan hari waktu istirahat untuk mengembalikan kebugarannya.
Perkiraan susunan pemain Prancis vs Argentina
Prancis (4-2-3-1)Hugo Lloris; Djibril Sidibe, Raphael Varane, Samuel Umtiti, Lucas Hernandez, N'Golo Kante, Blaise Matuidi, Kylian Mbappe, Paul Pogba, Nabil Fekir; Antoine Griezmann.Pelatih: Didier Deschamps
Argentina (4-4-2)Franco Armani; Gabriel Mercado,Marcos Rojo,Nicolas Otamendi,Nicolas Tagliafico,Ever Banega, Javier Mascherano, Enzo Perez, Angel Di Maria, Gonzalo Higuain,Lionel Messi.Pelatih: Jorge Sampaoli
Lima pertemuan terakhir
26 Juni 1077 | Persahabatan | Argentina vs Prancis 0-0
6 Juni 1978 | Piala Dunia | Argentina vs Prancis 2-1
26 Maret 1986 | Persahabatan | Prancis vs Argentina 2-0
7 Februari 2007 | Persahabatan | Prancis vs Argentina 0-1
11 Februari 2009 | Persahabatan | Prancis vs Argentina 0-2
Dalam laga ini, Prancis lebih difavoritkan untuk memenangi laga mengingat performa mereka sangat menjanjikan di babak penyisahan grup. Perpaduan dan kekompakan tim sangat jelas terlihat untuk memenangkan turnamen ini. Tak ada masalah internal yang menghinggapi Les Bleus selama berkompetisi di Piala Dunia. Hal itu sekaligus membuat konsentrasi mereka tetap terjaga.
Di babak penyisihan grup C, mereka sudah memastikan lolos ke babak 16 besar setelah dua kali menang beruntun saat menghadapi Australia dan Peru. Sementara itu, saat seri di laga terakhir penyisihan grup melawan Denmark, Prancis mengistirahatkan sejumlah pemain bintang untuk disiapkan menghadapi babak 16 besar.
Ini menjadi keuntungan bagi Prancis. Fisik pemain seperti Kylian Mbappe, Hugo Loris, Samuel Umtiti dan Paul Pogba dipastikan 100 persen bugar ketika menghadapi Argentina. Mereka memiliki lebih banyak waktu istirahat dibandingkan dengan para pemain Argentina yang harus berjuang ekstra keras hingga laga terakhir penyisihan grup.
Pemain belakang Prancis, Umtiti mengatakan bahwa timnya saat ini lebih fokus untuk mengincar kemenangan dari pada harus menunjukkan performa hebat. Pasalnya timnas Prancis sempat mendapat cibiran dari kritikus karena tampil melempem saat menghadapi Denmark di laga terakhir grup.
Di samping itu, Umtiti, yang akan berhadapan dengan rekan setim di Barcelona, Lionel Messi, mengatakan bahwa akan menjadi kepuasan tersendiri jika bisa mengalahkan Argentina di laga panas ini. Meski sudah sering melihat gaya permainan Messi di Barcelona, Umtiti berujar jika akan sulit untuk menghentikan pergerakan pemain dunia terbaik lima kali itu.
"Kami bekerja untuk selalu meningkatkan permain, bermain sedikit lebih baik karena kami bisa melakukannya. Tetapi yang paling penting adalah menang, karena jika kami terus maju, meski kebanyakan orang tidak senang dengan sepakbola kami, semua orang akan senang dan kami tidak akan mendengar lagi cibiran itu. Bagi saya hasil dan lolos ke babak selanjutnya adalah yang terpenting. Saya tidak peduli jika kami bisa melumpuhkan Brasil, Peru, atau Meksiko. Tapi jika bisa mengalahkan tim hebat seperti Argentina, saya akan bangga," jelasnya.
"Kami akan mencoba untuk menghentikan Messi tetapi dia bukan satu-satunya di tim Argentina ini. Mereka memiliki striker lain. Penampilannya berbeda ketika memperkuat Barcelona dan Argentina. Dia tidak memliki pemain yang sama yang mengerti dengan cara dia bermain. Namun dia tetap menyelamatkan Argentina dalam beberapa kesempataan. Orang Argentina sangat keras padanya, dia tidak bisa melakukan semuanya sendiri," papar Umtiti.
Sementara bagi kubu Argentina, laga ini seharusnya bisa terhindarkan andai mereka finis di urutan pertama Grup D. Mereka justru finis di urutan kedua Grup D setelah sebelumnya difavoritkan untuk jadi juara grup. Di babak penyisihan grup, ketergantungan Argentina terhadap Messi sangtlah terlihat. Jika sang bintang tampil melempem dan pergerakannya bisa dimatikan para pemain lawan, maka hasil negatif pun tak bisa terhindarkan.
Hal itu terlihat jelas di babak grup. Saat menghadapi Islandia, Messi selalu dikepung dua hingga tiga pemain bertahan. Puncaknya dalam laga itu, dia gagal mengeksekusi penalti dan kedudukan berakhir imbang 1-1. Sementara itu saat menghadapi Kroasia, mereka dibantai 0-3 setelah pergerakan Messi juga berhasil dihentikan. Hasil negatif dalam dua laga tersebut juga sempat menimbulkan perpecahan di skuat Argentina.
Bahkan beberapa pemain Argentina, seperti Sergio Aguero dan Angel Di Maria dikabarkan akan memboikot pelatih Jorge Sampaoli dan menentukan taktik permainan strategi. Untungnya Presiden Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA), Claudio Tapia mampu menjadi penengah dan tetap mendukung kinerja Sampaoli. Setelah masalah itu berakhir, Sampaoli juga menunjukan rasa bencinya dan mencadangkan Aguero di laga penentuan menghadapi Nigeria.
Beruntung dalam laga itu, Messi sudah menunjukan ketajamannya dengan mencetak gol pembuka. Namun yang menjadi bintang di laga tersebut adalah bek Marcus Rojo yang mencetak gol kemenangan 2-1 di menit ke-86. Setelah laga itu berakhir, tak sedikit penggemar bola yang mengatakan bahwa lolosnya Argentina merupakan suatu keburuntungan. Permainan yang mereka tunjukan selama di babak kualifikasi jauh di bawah standar.
Namun Lolosnya Agentina tersebut sangat disyukuri pemain tengah Giovani Lo Celso. Dia menepis anggapan bahwa lolosnya Argentina merupakan suatu keberuntungan.
"Saya tidak akan menyebutnya keajaiban tetapi itu adalah kualifikasi yang sangat sulit diperjuangkan. Jelas kadang kala hasil itu terasa sangat menyakitkan karena semua sudah kami pertaruhkan. Tetapi kami mengeleurkan semua kemampuan yang kami miliki sebagai sebuah tim. Kami bekerja keras untuk mendapatkannya dan sekarang kami jauh lebih kuat untuk menghadapi Prancis," tuturnya.
Tapi yang perlu dicatat, mandulnya Messi dalam beberapa laga bisa disebabkan strategi lawan yang cenderung bermain defensif. Dia disinyalir akan bersinar ketika menghadapi Prancis yang mengusung skema bermain terbuka di laga nanti. Disamping itu Argentina juga memiliki catatan apik ketika bersua Prancis di Piala Dunia. Mereka menang 1-0 di Piala Dunia 1930 dan 2-1 di Piala Dunia 1978.
Di sisi lain, faktor fisik pemain bisa menentukan hasil di laga nanti. Para pemain Argentina hanya memiliki waktu tiga hari untuk meregangkan otot-otot mereka. Pasalnya seluruh pemain bintang diturunkan ketika menghadapi Nigeria pada 27 Juni lalu. Sementara itu, Prancis sudah mengistirahatkan sejumlah pemain bintang setelah kemenangan 1-0 atas Peru pada 21 Juni. Itu berarti mereka memiliki sembilan hari waktu istirahat untuk mengembalikan kebugarannya.
Perkiraan susunan pemain Prancis vs Argentina
Prancis (4-2-3-1)Hugo Lloris; Djibril Sidibe, Raphael Varane, Samuel Umtiti, Lucas Hernandez, N'Golo Kante, Blaise Matuidi, Kylian Mbappe, Paul Pogba, Nabil Fekir; Antoine Griezmann.Pelatih: Didier Deschamps
Argentina (4-4-2)Franco Armani; Gabriel Mercado,Marcos Rojo,Nicolas Otamendi,Nicolas Tagliafico,Ever Banega, Javier Mascherano, Enzo Perez, Angel Di Maria, Gonzalo Higuain,Lionel Messi.Pelatih: Jorge Sampaoli
Lima pertemuan terakhir
26 Juni 1077 | Persahabatan | Argentina vs Prancis 0-0
6 Juni 1978 | Piala Dunia | Argentina vs Prancis 2-1
26 Maret 1986 | Persahabatan | Prancis vs Argentina 2-0
7 Februari 2007 | Persahabatan | Prancis vs Argentina 0-1
11 Februari 2009 | Persahabatan | Prancis vs Argentina 0-2
(nug)