Berharap Ronaldo Tidak Pensiun
A
A
A
SOCHI - Pelatih Portugal Fernando Santos berharap Cristiano Ronaldo tidak memutuskan pensiun dari timnas seusai dikalahkan Uruguay di babak 16 besar Piala Dunia 2018. Ada spekulasi yang sebelumnya mengatakan bahwa Piala Dunia 2018 mungkin akan menjadi turnamen besar terakhir Ronaldo bersama timnas Portugal.
Ronaldo pemain terbaik dunia lima kali harus mengubur impiannya mengangkat trofi Piala Dunia 2018. Dia gagal membawa Portugal menjadi kampiun. Portugal harus pulang setelah takluk 1-2 atas Uruguay di babak 16 besar yang berlangsung di Fisht Stadium, Minggu (1/7/2018) dini hari WIB.
Dalam laga tersebut Roanldo tak menunjukkan performa gemilang ketika tampil di babak penyisihan grup. Saat itu dia membukukan hat-trick menghadapi Spanyol dan melesakan gol kemenangan atas Maroko.
Ronaldo yang berumur 33 tahun mungkin akan berpikir untuk pensiun dari timnas usai kegagalan ini. Namun Santos berharap bisa melihat sang kapten tersebut menambah 154 caps dan 85 gol internasionalnya.
"Tentu saja, ya, Cristiano masih memiliki banyak hal untuk diberikan kepada sepak bola. Ada turnamen pada bulan September, UEFA (Liga Bangsa-Bangsa), dan kami berharap dia akan bersama kami untuk membantu yang lebih muda untuk berkembang," kata Santos dikutip dari ESPN.
"Kami tahu bahwa di Portugal, alun-alun penuh, orang-orang bersama-sama dan mendukung kami, dan kami merasakan kehadiran mereka di sini, jadi yang bisa saya katakan kepada mereka: Kami sangat sedih bahwa kami tidak berhasil lolos ke babak selanjutnya," bebernya.
Pelatih 63 tersebut juga memuji penampilan Uruguay yang memang bermain lebih bagus dari timnya. Dia sangat terkesima dengan poala serangan dan interaksi yang luar bisasa antara duet Uruguay, Luis Suarez dan Edinson Cavani.
"Uruguay sangat bagus. mereka menyerang sama baiknya dari sisi kiri dan kanan. Kami tidaak menduga hal itu. Pemain depan mereka sangat kuat. Yang satu ada di sana, yang lain datang dari belakang. Itu adalah permainan yang luar biasa. Mereka belum pernah mencetak gol seperti itu sebelumnya, " tambah Santos
"Kami tahu bahwa mereka ketat di lini tengah, jadi kami memiliki beberapa pemain bermain lebar untuk mencoba membuka blokir pertahanan Uruguay. Di babak pertama, kami melakukannya dengan kurang baik. Di babak kedua, kami lebih baik, tetapi kami tidak berhasil," pungkasnya.
Ronaldo pemain terbaik dunia lima kali harus mengubur impiannya mengangkat trofi Piala Dunia 2018. Dia gagal membawa Portugal menjadi kampiun. Portugal harus pulang setelah takluk 1-2 atas Uruguay di babak 16 besar yang berlangsung di Fisht Stadium, Minggu (1/7/2018) dini hari WIB.
Dalam laga tersebut Roanldo tak menunjukkan performa gemilang ketika tampil di babak penyisihan grup. Saat itu dia membukukan hat-trick menghadapi Spanyol dan melesakan gol kemenangan atas Maroko.
Ronaldo yang berumur 33 tahun mungkin akan berpikir untuk pensiun dari timnas usai kegagalan ini. Namun Santos berharap bisa melihat sang kapten tersebut menambah 154 caps dan 85 gol internasionalnya.
"Tentu saja, ya, Cristiano masih memiliki banyak hal untuk diberikan kepada sepak bola. Ada turnamen pada bulan September, UEFA (Liga Bangsa-Bangsa), dan kami berharap dia akan bersama kami untuk membantu yang lebih muda untuk berkembang," kata Santos dikutip dari ESPN.
"Kami tahu bahwa di Portugal, alun-alun penuh, orang-orang bersama-sama dan mendukung kami, dan kami merasakan kehadiran mereka di sini, jadi yang bisa saya katakan kepada mereka: Kami sangat sedih bahwa kami tidak berhasil lolos ke babak selanjutnya," bebernya.
Pelatih 63 tersebut juga memuji penampilan Uruguay yang memang bermain lebih bagus dari timnya. Dia sangat terkesima dengan poala serangan dan interaksi yang luar bisasa antara duet Uruguay, Luis Suarez dan Edinson Cavani.
"Uruguay sangat bagus. mereka menyerang sama baiknya dari sisi kiri dan kanan. Kami tidaak menduga hal itu. Pemain depan mereka sangat kuat. Yang satu ada di sana, yang lain datang dari belakang. Itu adalah permainan yang luar biasa. Mereka belum pernah mencetak gol seperti itu sebelumnya, " tambah Santos
"Kami tahu bahwa mereka ketat di lini tengah, jadi kami memiliki beberapa pemain bermain lebar untuk mencoba membuka blokir pertahanan Uruguay. Di babak pertama, kami melakukannya dengan kurang baik. Di babak kedua, kami lebih baik, tetapi kami tidak berhasil," pungkasnya.
(sha)