Sven-Goran Eriksson Ingatkan Inggris Jangan Remehkan Swedia
A
A
A
LONDON - Mantan pelatih Timnas Inggris Sven-Goran Eriksson memperingatkan agar anak asuh Gareth Southgate tidak meremehkan Swedia. Kedua negara akan bentrok di babak perempat final Piala Dunia 2018 pada 7 Juli mendatang.
Inggris secara dramatis lolos ke babak delapan besar setelah menyingkirkan Kolombia dalam drama adu penalti. Sementara Swedia berhasil mengandaskan perlawanan Swiss.
Bicara kekuatan, penampilan tim besutan Janne Andersson di Piala Dunia 2018 terbilang sangat kuat. Sejak babak penyisihan hingga laga terakhir di 16 Besar, Swedia mencatat tiga kali kemenangan. Catatan yang perlu dicemati Inggris adalah kuatnya pertahanan Swedia karena selama di Rusia baru dua kali kebobolan.
Eriksson, yang pernah memberikan 40 kemenangan dan hanya 10 kali kalah antara 2011 dan 2006, mengatakan negaranya telah membuktikan diri sebagai tim kuat. "Sangat menyenangkan melihat Inggris menang dalam adu penalti. Mereka secara mental sangat kuat," kata Eriksson kepada Sky Sports, Rabu (4/7/2018).
"Jika Inggris berpikir mereka akan melakoni pertandingan mudah Sabtu nanti, mereka salah besar. Saya pikir itu akan jadi pertandingan sulit bagi mereka," tuturnya.
Bukan hanya Inggris yang akan mengalami kesulitan, Swedia pun akan mengalami hal serupa. "Inggris punya pemain yang secara individu bisa melakukan hal istimewa. Harry Kane salah satunya dan Raheem Sterling adalah pemain lainnya."
"Tapi, ketika saya bilang mengalahkan Swedia, itu adalah sangat benar. Italia telah merasakannya betapa sulitnya mengalahkan Swedia selama 180 menit di kualifikasi. Jerman sendiri menang lewat tendangan bebas di akhir pertandingan."
Dengan kekuatan yang dimiliki kedua kesebelasan, Eriksson memprediksi pertempuran akan berlangsung seimbang. "Saya sangat menantikan pertandingan ini. Peluang menurut saya 50:50,"
Sebenarnya penampilan Swedia di Rusia ini sangat mengejutkan. Pasalnya kekuatan mereka tetap menakutkan meski tak membawa bintang, Zlatan Ibrahimovic.
Menurut Eriksson kekuatan Swedia memang tidak terletak pada individu salah satu pemain. Jadi, ada atau tidak Ibrahimovic tak akan mempengaruhi kekuatan.
"Jika ada yang ditangguhkan, akan ada pemain yang bisa menggantikannya. Jadi Anda tak bisa melihat perbedaan. Swedia tak punya Kane atau Sterling apalagi Neymar. Mereka mengandalkan permainan kolektif. Mereka melakukan banyak hal bersama dan bekerja sangat keras.
Inggris secara dramatis lolos ke babak delapan besar setelah menyingkirkan Kolombia dalam drama adu penalti. Sementara Swedia berhasil mengandaskan perlawanan Swiss.
Bicara kekuatan, penampilan tim besutan Janne Andersson di Piala Dunia 2018 terbilang sangat kuat. Sejak babak penyisihan hingga laga terakhir di 16 Besar, Swedia mencatat tiga kali kemenangan. Catatan yang perlu dicemati Inggris adalah kuatnya pertahanan Swedia karena selama di Rusia baru dua kali kebobolan.
Eriksson, yang pernah memberikan 40 kemenangan dan hanya 10 kali kalah antara 2011 dan 2006, mengatakan negaranya telah membuktikan diri sebagai tim kuat. "Sangat menyenangkan melihat Inggris menang dalam adu penalti. Mereka secara mental sangat kuat," kata Eriksson kepada Sky Sports, Rabu (4/7/2018).
"Jika Inggris berpikir mereka akan melakoni pertandingan mudah Sabtu nanti, mereka salah besar. Saya pikir itu akan jadi pertandingan sulit bagi mereka," tuturnya.
Bukan hanya Inggris yang akan mengalami kesulitan, Swedia pun akan mengalami hal serupa. "Inggris punya pemain yang secara individu bisa melakukan hal istimewa. Harry Kane salah satunya dan Raheem Sterling adalah pemain lainnya."
"Tapi, ketika saya bilang mengalahkan Swedia, itu adalah sangat benar. Italia telah merasakannya betapa sulitnya mengalahkan Swedia selama 180 menit di kualifikasi. Jerman sendiri menang lewat tendangan bebas di akhir pertandingan."
Dengan kekuatan yang dimiliki kedua kesebelasan, Eriksson memprediksi pertempuran akan berlangsung seimbang. "Saya sangat menantikan pertandingan ini. Peluang menurut saya 50:50,"
Sebenarnya penampilan Swedia di Rusia ini sangat mengejutkan. Pasalnya kekuatan mereka tetap menakutkan meski tak membawa bintang, Zlatan Ibrahimovic.
Menurut Eriksson kekuatan Swedia memang tidak terletak pada individu salah satu pemain. Jadi, ada atau tidak Ibrahimovic tak akan mempengaruhi kekuatan.
"Jika ada yang ditangguhkan, akan ada pemain yang bisa menggantikannya. Jadi Anda tak bisa melihat perbedaan. Swedia tak punya Kane atau Sterling apalagi Neymar. Mereka mengandalkan permainan kolektif. Mereka melakukan banyak hal bersama dan bekerja sangat keras.
(bbk)