Maradona Sebut Kemenangan Inggris Sebagai Perampokan Monumental
A
A
A
NIZNHY NOVGOROD - Diego Armando Maradona mengeluarkan pernyataan yang bakal mengundang kemarahan publik Inggris. Legendaris Argentina itu mengatakan Inggris melakukan 'perampokan monumental' dalam kemenangan mereka atas Kolombia pada babak 16 besar Piala Dunia 2018, dan menuduh wasit Mark Geiger tidak pantas memimpin laga itu.
Inggris lolos ke perempat final setelah menang adu penalti 4-3 atas Kolombia di Spartak Stadium, Rabu (4/7/2018) dini hari WIB. Pertandingan berakhir 1-1 dalam tempo 120 menit. Gol penalti Harry Kane dibalas tandukan Yerry Mina menit ke-90+4. (Baca Juga: Inggris Rebut Tiket Perempat Final Lewat Drama Adu Penalti).
Maradona, yang terkenal di Inggris karena gol tangannya di Piala Dunia 1986, mengatakan wasit asal Amerika Serikat Mark Geiger seharusnya menghukum Harry Kane daripada memberikan penalti karena pelanggaran gelandang Kolombia Carlos Sanchez.
"Hari ini saya melihat perampokan monumental di lapangan. Kesalahan fatal bagi seluruh negara," katanya tentang insiden yang membuat Inggris unggul 1-0 di babak kedua.
"Ini seorang pria yang memutuskan, seorang wasit yang, jika Anda Google dia, tidak layak diberi pertandingan sebesar ini. Geiger, seorang Amerika, sungguh sebuah kebetulan," Maradona menambahkan dalam acara Piala Dunia untuk siaran Venezuela, Telesur.
Tayangan televisi memperlihatkan Maradona dengan liar merayakan gol penyeimbang Kolombia yang memaksakan perpanjangan waktu. Tapi, dia putus asa ketika Inggris memenangkan adu penalti, membawa mereka ke perempat final melawan Swedia di Samara Arena, 7 Juli.
Mantan pemenang Piala Dunia yang selalu kontroversial itu juga menuding ketua komite wasit FIFA Pierluigi Collina yang telah menunjuk Geiger. "Saya hanya minta maaf untuk seluruh rakyat Kolombia," kata Maradona. "Saya mendukung gol Kolombia seolah-olah saya sendiri yang menyundulnya."
Inggris lolos ke perempat final setelah menang adu penalti 4-3 atas Kolombia di Spartak Stadium, Rabu (4/7/2018) dini hari WIB. Pertandingan berakhir 1-1 dalam tempo 120 menit. Gol penalti Harry Kane dibalas tandukan Yerry Mina menit ke-90+4. (Baca Juga: Inggris Rebut Tiket Perempat Final Lewat Drama Adu Penalti).
Maradona, yang terkenal di Inggris karena gol tangannya di Piala Dunia 1986, mengatakan wasit asal Amerika Serikat Mark Geiger seharusnya menghukum Harry Kane daripada memberikan penalti karena pelanggaran gelandang Kolombia Carlos Sanchez.
"Hari ini saya melihat perampokan monumental di lapangan. Kesalahan fatal bagi seluruh negara," katanya tentang insiden yang membuat Inggris unggul 1-0 di babak kedua.
"Ini seorang pria yang memutuskan, seorang wasit yang, jika Anda Google dia, tidak layak diberi pertandingan sebesar ini. Geiger, seorang Amerika, sungguh sebuah kebetulan," Maradona menambahkan dalam acara Piala Dunia untuk siaran Venezuela, Telesur.
Tayangan televisi memperlihatkan Maradona dengan liar merayakan gol penyeimbang Kolombia yang memaksakan perpanjangan waktu. Tapi, dia putus asa ketika Inggris memenangkan adu penalti, membawa mereka ke perempat final melawan Swedia di Samara Arena, 7 Juli.
Mantan pemenang Piala Dunia yang selalu kontroversial itu juga menuding ketua komite wasit FIFA Pierluigi Collina yang telah menunjuk Geiger. "Saya hanya minta maaf untuk seluruh rakyat Kolombia," kata Maradona. "Saya mendukung gol Kolombia seolah-olah saya sendiri yang menyundulnya."
(sha)