Kerap Dikritik Karena Diving, Ronaldo Bela Neymar
A
A
A
SOCHI - Legenda Brasil, Ronaldo Luis Nazario membela Neymar dari para kritikus. Dia mengatakan bahwa komentar miring tentang diving Neymar adalah sepenuhnya omong kosong. Menurutnya Neymar belum dilindungi oleh wasit yang memimpin pertandingan.
Pemain Paris Saint Germain (PSG) itu belakangan kerap disebut sebagai pemain yang suka melakukan diving. Dia diduga sering melakukan akting pura pura kesakitan ketika terjadi pelanggaran.
Pelatih Meksiko Juan Carlos Osorio, mantan pemain internasional Alan Shearer, Pat Nevin, Peter Schmeichel dan Eric Cantona berada di antara mereka yang mengkritik sandiwara Neymar selama empat pertandingan pertama Piala Dunia 2018.
Khusus bagi Osorio, dia sangat gusar dengan pertandingan melawan Brasil di babak 16 besar Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Samara Arena, Samara, Rusia, Senin (2/7/2018) malam. Menurutnya, wasit terlalu sering memberikan tendangan bebas kepada Brasil atas pelanggaran ringan yang seharusnya tidak perlu diberikan.
Kemudian, insiden penginjakkan pergelangan kaki Neymar yang dilakukan pemain pengganti Meksiko, Miguel Layun. Saat itu Neymar diduga berpura-pura kesakitan sehingga terlalu banyak menyita waktu di menit 70 juga.
"Kami kehilangan gaya permainan kami di babak kedua karena gaya kepemimpinan wasit. Terlalu banyak penghentian permainan," kata Osorio
Namun Ronaldo mengatakan bahwa sudah seharusnya Neymar membutuhkan lebih banyak perlindungan dari wasit. Menurutnya para pemain lawan kerap melakukan pelanggaran yang cukup keras untuk menghentikan pergerakannya.
Piala Dunia 2018, Neymar tercatat menjadi pemain yang paling sering dilanggar. Dilansir dari ESPN, Kamis (5/7/2018) Neymar telah dijatuhkan sebanyak 23 kali.
"Ada banyak cara untuk melihat sepakbola dan menafsirkannya, Saya menentang semua pendapat ini tentang akting Neymar. Dia adalah pemain yang cerdas dalam gerakannya dan dia tahu cara membela diri dengan pelanggaran tersebut. Saya pikir wasit tidak cukup melindungi dia," kata Ronaldo.
"Ketika orang berulang kali memukul, saya akan merasakan ketidakadilan. Kritik adalah omong kosong. Acara TV dan surat kabar hanya ingin mengisi ruang." pungkasnya.
Pemain Paris Saint Germain (PSG) itu belakangan kerap disebut sebagai pemain yang suka melakukan diving. Dia diduga sering melakukan akting pura pura kesakitan ketika terjadi pelanggaran.
Pelatih Meksiko Juan Carlos Osorio, mantan pemain internasional Alan Shearer, Pat Nevin, Peter Schmeichel dan Eric Cantona berada di antara mereka yang mengkritik sandiwara Neymar selama empat pertandingan pertama Piala Dunia 2018.
Khusus bagi Osorio, dia sangat gusar dengan pertandingan melawan Brasil di babak 16 besar Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Samara Arena, Samara, Rusia, Senin (2/7/2018) malam. Menurutnya, wasit terlalu sering memberikan tendangan bebas kepada Brasil atas pelanggaran ringan yang seharusnya tidak perlu diberikan.
Kemudian, insiden penginjakkan pergelangan kaki Neymar yang dilakukan pemain pengganti Meksiko, Miguel Layun. Saat itu Neymar diduga berpura-pura kesakitan sehingga terlalu banyak menyita waktu di menit 70 juga.
"Kami kehilangan gaya permainan kami di babak kedua karena gaya kepemimpinan wasit. Terlalu banyak penghentian permainan," kata Osorio
Namun Ronaldo mengatakan bahwa sudah seharusnya Neymar membutuhkan lebih banyak perlindungan dari wasit. Menurutnya para pemain lawan kerap melakukan pelanggaran yang cukup keras untuk menghentikan pergerakannya.
Piala Dunia 2018, Neymar tercatat menjadi pemain yang paling sering dilanggar. Dilansir dari ESPN, Kamis (5/7/2018) Neymar telah dijatuhkan sebanyak 23 kali.
"Ada banyak cara untuk melihat sepakbola dan menafsirkannya, Saya menentang semua pendapat ini tentang akting Neymar. Dia adalah pemain yang cerdas dalam gerakannya dan dia tahu cara membela diri dengan pelanggaran tersebut. Saya pikir wasit tidak cukup melindungi dia," kata Ronaldo.
"Ketika orang berulang kali memukul, saya akan merasakan ketidakadilan. Kritik adalah omong kosong. Acara TV dan surat kabar hanya ingin mengisi ruang." pungkasnya.
(bbk)