Loyalitas Tinggi Fans Swedia Tingkatkan Semangat Juang Tim
Loyalitas Tinggi Fans Swedia Tingkatkan Semangat Juang Tim
A
A
A
SAINT PETERSBURG - Sungguh mengharukan apa yang ditunjukkan suporter Swedia saat mendukung timnasnya melawan Swiss di babak 16 besar Piala Dunia di Krestovsky Stadium, Selasa (3/7).
Mendomi nasi banyaknya tempat duduk di stadion berka pa sitas 64.468 tersebut, tanpa lelah mereka berdiri, bernyanyi, dan melompatlompat. Sepanjang laga mereka terus memberikan dukungan, apalagi Marcus Berg dkk yang sempat keteteran membendung serangan Swiss, yang tampil jauh lebih baik.
Hingga akhirnya Emil Forsberg membayar dukungan suporter dengan menjebol jala Die Nati. Biasanya setelah laga usai, fans berangsur meninggalkan stadion dan melanjutkan pesta keme nangan di pusat kota atau bar.
Hal berbeda ditunjukkan suporter Blagult. Nyanyian mereka semakin nyaring, tepuk tangan semakin terdengar, para pemain Swedia pun menghampiri memberikan aplaus dan membungkuk.
Untuk beberapa menit Forsberg ikut melompatlompat sambil bernyanyi di depan para pendukungnya yang membuat Krestovsky Stadium menjadi lautan berwarna kuning. “Luar biasa fans kami. Mereka tak henti memberikan semangat,” kata Pelatih Swedia Janne Andersson.
Hingga hampir satu jam mereka tetap melakukan itu. Andersson yang kembali ke lapangan setelah menggelar konferensi pers menghampiri fans dan berterima kasih secara langsung. Pelatih berusia 55 tahun itu sempat mengambil syal dan kaus yang dilemparkan pendukung ke arahnya.
Dia membungkuk berkali-kali dan bertepuk tangan. Berg juga mengikuti, bersama beberapa pemain lainnya. Dia melambaikan tangan kepada suporter Blagult dan memberi kiss-bye. “Tak pernah saya bayangkan bakal mendapat dukungan seperti itu. Sungguh luar biasa,” ujar Berg.
Marcus, suporter Swedia, mengungkapkan para pendukung Blagult segera bergerak ke Samara. Pasukan Andersson bakal berhadapan dengan Inggris di Cosmos Arena, Samara. “Kami akan membanjiri Samara dengan pendukung Swedia. Kami tak gentar melawan siapa pun. Kami sangat bangga dengan tim ini,” tandas Marcus.
Mendomi nasi banyaknya tempat duduk di stadion berka pa sitas 64.468 tersebut, tanpa lelah mereka berdiri, bernyanyi, dan melompatlompat. Sepanjang laga mereka terus memberikan dukungan, apalagi Marcus Berg dkk yang sempat keteteran membendung serangan Swiss, yang tampil jauh lebih baik.
Hingga akhirnya Emil Forsberg membayar dukungan suporter dengan menjebol jala Die Nati. Biasanya setelah laga usai, fans berangsur meninggalkan stadion dan melanjutkan pesta keme nangan di pusat kota atau bar.
Hal berbeda ditunjukkan suporter Blagult. Nyanyian mereka semakin nyaring, tepuk tangan semakin terdengar, para pemain Swedia pun menghampiri memberikan aplaus dan membungkuk.
Untuk beberapa menit Forsberg ikut melompatlompat sambil bernyanyi di depan para pendukungnya yang membuat Krestovsky Stadium menjadi lautan berwarna kuning. “Luar biasa fans kami. Mereka tak henti memberikan semangat,” kata Pelatih Swedia Janne Andersson.
Hingga hampir satu jam mereka tetap melakukan itu. Andersson yang kembali ke lapangan setelah menggelar konferensi pers menghampiri fans dan berterima kasih secara langsung. Pelatih berusia 55 tahun itu sempat mengambil syal dan kaus yang dilemparkan pendukung ke arahnya.
Dia membungkuk berkali-kali dan bertepuk tangan. Berg juga mengikuti, bersama beberapa pemain lainnya. Dia melambaikan tangan kepada suporter Blagult dan memberi kiss-bye. “Tak pernah saya bayangkan bakal mendapat dukungan seperti itu. Sungguh luar biasa,” ujar Berg.
Marcus, suporter Swedia, mengungkapkan para pendukung Blagult segera bergerak ke Samara. Pasukan Andersson bakal berhadapan dengan Inggris di Cosmos Arena, Samara. “Kami akan membanjiri Samara dengan pendukung Swedia. Kami tak gentar melawan siapa pun. Kami sangat bangga dengan tim ini,” tandas Marcus.
(don)
Explore More