Diam-diam Eden Hazard Pengagum Prancis Sejak Kecil
A
A
A
SAINT PETERSBURG - Belgia menghadapi Prancis di babak semifinal Piala Dunia 2018 di Saint Pertersburg Stadium, Rabu (11/7/2018) pukul 01.00 WIB. Pertandingan ini menjadi momen spesial untuk pemain tengah Belgia, Eden Hazard.
Kapten timnas Belgia itu bisa dikatakan sebagai satu-satunya pemain di timnas yang memiliki 'rasa' Prancis yang mengalir di tubuhnya. Selain pernah merumput di Liga Prancis, Hazard menuturkan bahwa masa kecilnya dihabiskan untuk mendukung timnas Prancis. (Baca Juga: Preview Prancis vs Belgia: Adu Cerdik Juru Taktik).
Hazard hijrah dari Belgia menuju ke bagian utara Prancis, Lille pada 2005 saat dia berumur 14 tahun. Di kota tersebut, dia bergabung dengan klub junior Lille pada 2005-2007. Lalu pada 2007-2012 dia memperkuat tim senior Lille mentas di Ligue 1 Prancis. Dia akhirnya memutuskan untuk pergi ke Inggris dan bergabung dengan dengan Chelsea pada 2012. Dan dia mengaku mengenakan jersey biru (Prancis) sebelum pergi ke Chelsea.
Di sisi lain, ketertarikan Hazard terhadap timnas Prancis bermula ketika mengenal sepak bola pada usia dini di 1998. Saat itu Hazard masih berusia 7 tahun. Maklum, Belgia dan Prancis merupakan negara tetanggaan dan di kala itu, timnas Prancis tengah diperkuat generasi Emasnya seperti Zinedine Zidane, Thierry Henry, dan David Trezeguet.
Puncak kekaguman Hazard bersaudara terhadap Prancis semakin besar setelah Les Bleus merengkuh gelar Piala Dunia di tahun tesrebut. Di sisi lain, timnas Belgia belum punya nama seperti sekarang ini.
"Dengan saudaraku, kami selalu lebih banyak mendukung Prancis daripada Belgia karena kami tumbuh besar pada 1998. Kami menyaksikan mereka juara. Saya juga menghabiskan tujuh tahun berada di Prancis," ungkap Hazard dikutip dari nzherald.co, Selasa (10/7/2018)"Cinta saya kepada Belgia menjadi 99 persen dan satu persen untuk Perancis. Pada saat itu, tidak ada jersey dari Belgia, dan itulah mengapa kami memakai jersey dari Perancis. Tetapi gagasan untuk mengambil kewarganegaraan Prancis tidak pernah terlintas dalam pikiran saya," imbuhnya.
Kapten timnas Belgia itu bisa dikatakan sebagai satu-satunya pemain di timnas yang memiliki 'rasa' Prancis yang mengalir di tubuhnya. Selain pernah merumput di Liga Prancis, Hazard menuturkan bahwa masa kecilnya dihabiskan untuk mendukung timnas Prancis. (Baca Juga: Preview Prancis vs Belgia: Adu Cerdik Juru Taktik).
Hazard hijrah dari Belgia menuju ke bagian utara Prancis, Lille pada 2005 saat dia berumur 14 tahun. Di kota tersebut, dia bergabung dengan klub junior Lille pada 2005-2007. Lalu pada 2007-2012 dia memperkuat tim senior Lille mentas di Ligue 1 Prancis. Dia akhirnya memutuskan untuk pergi ke Inggris dan bergabung dengan dengan Chelsea pada 2012. Dan dia mengaku mengenakan jersey biru (Prancis) sebelum pergi ke Chelsea.
Di sisi lain, ketertarikan Hazard terhadap timnas Prancis bermula ketika mengenal sepak bola pada usia dini di 1998. Saat itu Hazard masih berusia 7 tahun. Maklum, Belgia dan Prancis merupakan negara tetanggaan dan di kala itu, timnas Prancis tengah diperkuat generasi Emasnya seperti Zinedine Zidane, Thierry Henry, dan David Trezeguet.
Puncak kekaguman Hazard bersaudara terhadap Prancis semakin besar setelah Les Bleus merengkuh gelar Piala Dunia di tahun tesrebut. Di sisi lain, timnas Belgia belum punya nama seperti sekarang ini.
"Dengan saudaraku, kami selalu lebih banyak mendukung Prancis daripada Belgia karena kami tumbuh besar pada 1998. Kami menyaksikan mereka juara. Saya juga menghabiskan tujuh tahun berada di Prancis," ungkap Hazard dikutip dari nzherald.co, Selasa (10/7/2018)"Cinta saya kepada Belgia menjadi 99 persen dan satu persen untuk Perancis. Pada saat itu, tidak ada jersey dari Belgia, dan itulah mengapa kami memakai jersey dari Perancis. Tetapi gagasan untuk mengambil kewarganegaraan Prancis tidak pernah terlintas dalam pikiran saya," imbuhnya.
(sha)