Juara di Indonesia Open, Tiga Atlet PB Djarum Diganjar Bonus
A
A
A
JAKARTA - Indonesia berhasil menyabet dua gelar melalui atlet-atlet PB Djarum di ajang Indonesia Open 2018. Capaian itu diraih oleh ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Torehan prestasi ini terasa semakin istimewa karena satu dekade lamanya Indonesia tidak pernah menyabet dua gelar juara sekaligus di ajang Indonesia Open. Terakhir kali Indonesia meraih dua gelar terjadi pada 2008 lewat sektor tunggal putra, Sony Dwi Kuncoro dan pasangan ganda putri Vita Marissa/Liliyana Natsir.
Pada Indonesia Open 2018, Kevin/Marcus dan Tontowi/Liliyana berhasil menundukkan lawan-lawannya dua game langsung. The Minions-julukan Kevin/Marcus menunjukkan kedigdayaannya di hadapan pasangan Jepang Takuto Inoue/Yuki Kaneko 21-13, 21-16. Sementara Tontowi/Liliyana membungkam Chan Peng Soon/Goh Liu Ying 21-17, 21-8.
Atas prestasinya tersebut, Djarum Foundation memberikan perhargaan bagi Kevin Sanjaya, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir senilai Rp 200 juta untuk masing-masing atlet sehingga total bonus yang diberikan Djarum Foundation sebesar Rp 600 juta. Guyuran bonus juga datang dari Blibli.com dengan memberikan voucher Rp 50 juta untuk masing-masing pemain.
“Apresiasi ini merupakan bentuk komitmen kami terhadap kemajuan bulutangkis di Indonesia, sehingga diharapkan bisa melecut para pemain bulutangkis PB Djarum yang lainnya untuk bisa berprestasi di kancah bulutangkis dunia seperti Kevin Sanjaya, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir,” ucap Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin.
Tidak hanya memberikan bonus kepada para atlet, Djarum Foundation juga memberikan apresiasi kepada para pelatih dari Kevin, Tontowi dan Liliyana. Apresiasi yang diberikan berupa lemari es Polytron dua pintu kepada Herry Irman Pierngadi, Aryono Miranat, Richard Mainaky dan Vita Marissa. Tak hanya itu, apresiasi juga diberikan oleh tiket.com berupa voucher senilai Rp 5 juta ke setiap pelatih.
“Pemberian apresiasi kepada para pelatih ini karena kami menyadari di balik kesuksesan para atlet-atlet terdapat peran pelatih yang bekerja keras menempa bakat dan performa terbaik para atlet di lapangan. Terima kasih telah melahirkan para pebulutangkis yang dapat mengharumkan nama bangsa,” Yoppy menambahkan.
Bagi Kevin, kemenangan di Indonesia Open seakan menegaskan supremasinya di persaingan papan atas bulutangkis dunia. Sebelumnya, Kevin terlebih dahulu berhasil menjadi kampiun di ajang All England 2018 Maret lalu. Kini, dia tinggal memenangi China Open yang akan digelar pada September mendatang untuk merangkai hat-trick di kasta BWF World Tour Super 1000.
“Rangkaian kemenangan ini merupakan pendorong agar saya bisa semakin berprestasi untuk mengharumkan nama bangsa melalui olahraga bulutangkis. Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan pelatih dan PB Djarum yang telah mengasah saya untuk mengeluarkan kemampuan terbaik saat bertanding sehingga memperoleh hasil yang maksimal di lapangan,” ujar Kevin.
Di lain sisi, kemenangan ini juga terasa sangat manis bagi pasangan Tontowi/Liliyana. Selain mempertahankan gelar juara yang juga mereka peroleh tahun lalu di ajang yang sama, kemenangan ini juga meruntuhkan pandangan bahwa Owi/Butet tak pernah menang jika bertanding di Istora Senayan.
“Rasanya lega sekali bisa memberikan hasil terbaik di hadapan publik sendiri apalagi berhasil menghapus catatan tidak pernah menang di Istora. Sekarang sudah lunas, ini kemenangan yang sangat istimewa bagi kami,” ungkap Liliyana.
Torehan prestasi ini terasa semakin istimewa karena satu dekade lamanya Indonesia tidak pernah menyabet dua gelar juara sekaligus di ajang Indonesia Open. Terakhir kali Indonesia meraih dua gelar terjadi pada 2008 lewat sektor tunggal putra, Sony Dwi Kuncoro dan pasangan ganda putri Vita Marissa/Liliyana Natsir.
Pada Indonesia Open 2018, Kevin/Marcus dan Tontowi/Liliyana berhasil menundukkan lawan-lawannya dua game langsung. The Minions-julukan Kevin/Marcus menunjukkan kedigdayaannya di hadapan pasangan Jepang Takuto Inoue/Yuki Kaneko 21-13, 21-16. Sementara Tontowi/Liliyana membungkam Chan Peng Soon/Goh Liu Ying 21-17, 21-8.
Atas prestasinya tersebut, Djarum Foundation memberikan perhargaan bagi Kevin Sanjaya, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir senilai Rp 200 juta untuk masing-masing atlet sehingga total bonus yang diberikan Djarum Foundation sebesar Rp 600 juta. Guyuran bonus juga datang dari Blibli.com dengan memberikan voucher Rp 50 juta untuk masing-masing pemain.
“Apresiasi ini merupakan bentuk komitmen kami terhadap kemajuan bulutangkis di Indonesia, sehingga diharapkan bisa melecut para pemain bulutangkis PB Djarum yang lainnya untuk bisa berprestasi di kancah bulutangkis dunia seperti Kevin Sanjaya, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir,” ucap Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin.
Tidak hanya memberikan bonus kepada para atlet, Djarum Foundation juga memberikan apresiasi kepada para pelatih dari Kevin, Tontowi dan Liliyana. Apresiasi yang diberikan berupa lemari es Polytron dua pintu kepada Herry Irman Pierngadi, Aryono Miranat, Richard Mainaky dan Vita Marissa. Tak hanya itu, apresiasi juga diberikan oleh tiket.com berupa voucher senilai Rp 5 juta ke setiap pelatih.
“Pemberian apresiasi kepada para pelatih ini karena kami menyadari di balik kesuksesan para atlet-atlet terdapat peran pelatih yang bekerja keras menempa bakat dan performa terbaik para atlet di lapangan. Terima kasih telah melahirkan para pebulutangkis yang dapat mengharumkan nama bangsa,” Yoppy menambahkan.
Bagi Kevin, kemenangan di Indonesia Open seakan menegaskan supremasinya di persaingan papan atas bulutangkis dunia. Sebelumnya, Kevin terlebih dahulu berhasil menjadi kampiun di ajang All England 2018 Maret lalu. Kini, dia tinggal memenangi China Open yang akan digelar pada September mendatang untuk merangkai hat-trick di kasta BWF World Tour Super 1000.
“Rangkaian kemenangan ini merupakan pendorong agar saya bisa semakin berprestasi untuk mengharumkan nama bangsa melalui olahraga bulutangkis. Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan pelatih dan PB Djarum yang telah mengasah saya untuk mengeluarkan kemampuan terbaik saat bertanding sehingga memperoleh hasil yang maksimal di lapangan,” ujar Kevin.
Di lain sisi, kemenangan ini juga terasa sangat manis bagi pasangan Tontowi/Liliyana. Selain mempertahankan gelar juara yang juga mereka peroleh tahun lalu di ajang yang sama, kemenangan ini juga meruntuhkan pandangan bahwa Owi/Butet tak pernah menang jika bertanding di Istora Senayan.
“Rasanya lega sekali bisa memberikan hasil terbaik di hadapan publik sendiri apalagi berhasil menghapus catatan tidak pernah menang di Istora. Sekarang sudah lunas, ini kemenangan yang sangat istimewa bagi kami,” ungkap Liliyana.
(bbk)