Rayakan Kedatangan Timnas Kroasia, Lautan Manusia Penuhi Alun-Alun Zagreb
A
A
A
ZAGREB - Lebih dari 300.000 warga Kroasia mengenakan kemeja kotak-kotak merah dan putih serta sejumlah atribut lain saat berkumpul di alun-alun Zagreb, Senin (16/7) waktu setempat. Mereka ingin menyambut kepulangan tim nasional setelah menorehkan sejarah di Piala Dunia 2018.
Pada perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia. Timnas Kroasia hanya keluar sebagai finalis usai dikalahkan Prancis dengan skor 2-4 di Stadion Luzhniki, Minggu (15/7) malam WIB.
Meski kalah dari Prancis di Moskow, namun Kroasia tetap menorehkan prestasi terbaiknya dalam sejarah sepak bola di Piala Dunia. Pasalnya, Luka Modric dkk berhasil melampaui target juara ketiga pada Piala Dunia 1998 atau tepat 20 tahun lalu saat Prancis keluar sebagai pemenang.
Keberhasilan timnas Kroasia di Rusia membawa sukacita yang nyata bagi negara dengan penduduk 4 juta ini. Lautan manusia pun siap menyambut kepulangan tim besutan Zlatko Dalic dari Rusia. Perayaan ini disiarkan secara langsung oleh televisi nasional.
Uniknya, ketika pesawat timnas Kroasia memasuki wilayah ruang udara Kroasia, mereka dikawal dua pesawat jet tempur. Ini sebagai bentuk penghormatan atas keberhasilan mereka melampaui target di Piala Dunia 2018.
Setelah mendarat, karpet merah sudah terpasang untuk menyambut kedatangan para pemain timnas Kroasia. Setelah itu tim bergegas naik bus terbuka menuju pusat kota yang sudah dipenuhi lautan manusia yang siap berpesta.
Setelah empat jam perjalanan, bus berhenti sekitar satu kilometer dari alun-alun pusat karena tidak dapat melewati kerumunan. Lebih dari 100.000 orang menunggu berjam-jam di alun-alun, melantunkan dan melambai-lambaikan spanduk selamat datang dan bendera nasional.
"Kami harus menggunakan kesempatan ini untuk membangun serta meningkatkan infrastruktur sepak bola kami dan berusaha menjadi lebih baik," kata Robert Prosinecki, mantan gelandang Kroasia yang memenangkan medali perunggu di Prancis pada tahun 1998.
Perayaan itu diperkirakan akan berlanjut hingga malam ketika bus perlahan bergerak menuju alun-alun.
Pada perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia. Timnas Kroasia hanya keluar sebagai finalis usai dikalahkan Prancis dengan skor 2-4 di Stadion Luzhniki, Minggu (15/7) malam WIB.
Meski kalah dari Prancis di Moskow, namun Kroasia tetap menorehkan prestasi terbaiknya dalam sejarah sepak bola di Piala Dunia. Pasalnya, Luka Modric dkk berhasil melampaui target juara ketiga pada Piala Dunia 1998 atau tepat 20 tahun lalu saat Prancis keluar sebagai pemenang.
Keberhasilan timnas Kroasia di Rusia membawa sukacita yang nyata bagi negara dengan penduduk 4 juta ini. Lautan manusia pun siap menyambut kepulangan tim besutan Zlatko Dalic dari Rusia. Perayaan ini disiarkan secara langsung oleh televisi nasional.
Uniknya, ketika pesawat timnas Kroasia memasuki wilayah ruang udara Kroasia, mereka dikawal dua pesawat jet tempur. Ini sebagai bentuk penghormatan atas keberhasilan mereka melampaui target di Piala Dunia 2018.
Setelah mendarat, karpet merah sudah terpasang untuk menyambut kedatangan para pemain timnas Kroasia. Setelah itu tim bergegas naik bus terbuka menuju pusat kota yang sudah dipenuhi lautan manusia yang siap berpesta.
Setelah empat jam perjalanan, bus berhenti sekitar satu kilometer dari alun-alun pusat karena tidak dapat melewati kerumunan. Lebih dari 100.000 orang menunggu berjam-jam di alun-alun, melantunkan dan melambai-lambaikan spanduk selamat datang dan bendera nasional.
"Kami harus menggunakan kesempatan ini untuk membangun serta meningkatkan infrastruktur sepak bola kami dan berusaha menjadi lebih baik," kata Robert Prosinecki, mantan gelandang Kroasia yang memenangkan medali perunggu di Prancis pada tahun 1998.
Perayaan itu diperkirakan akan berlanjut hingga malam ketika bus perlahan bergerak menuju alun-alun.
(sha)