Diananda Choirunisa Optimis Sabet Emas dari Panahan di Asian Games 2018

Jum'at, 20 Juli 2018 - 12:46 WIB
Diananda Choirunisa...
Diananda Choirunisa Optimis Sabet Emas dari Panahan di Asian Games 2018
A A A
SURABAYA - Atlet panahan putri asal Surabaya Diananda Choirunisa optimis meraih medali emas dalam Asian Games 2018. Kematangan dan faktor tuan rumah ingin dimaksimalkannya untuk terus mendapat dukungan dari publik di Indonesia.

Bekal medali emas SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Nisa panggilan akrabnya bertekad untuk meraih hasil maksimal dalam Asian Games. Kematangannya semakin memuncak ketika jam terbang yang diperolehnya lebih mumpuni pada gelaran Asian Games kali ini.

"Kalau dulu saya masih suka tegang ketika tanding. Kalau sekarang sudah biasa saja, ini Asian games kedua bagi saya. Menjadi tuan rumah bisa membuat motivasi tersendiri untuk bisa dapat medali emas," ujar Nisa ketika ditemui di sela-sela latihan di Lapangan KONI Jatim, Jumat (20/7/2018).

Nisa melanjutkan, rival utamanya dalam rangka merebut emas Asian Games di panahan sama seperti mini olympic. Sehingga juara-juara dunia kebanyakan dari Asia. Salah satunya atlet panahan dari Korea, Jepang, China, Taiwan dan India.

Nisa pun yakin kalau dirinya bisa merebut medali emas. Pemanah yang tahun ini genap berusia 21 tahun itu menjadi andalan Indonesia dalam mendulang prestasi. Sebab, ia sudah mengantongi beragam prestasi di ajang internasional, termasuk dua medali emas SEA Games di Malaysia yang berhasil disabet.

Nisa sendiri sudah menekuni olahraga panahan sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Lahir di keluarga atlet, dirinya ingin terus melampaui prestasi orang tuanya. Sang ibu, Ratih Widyanti merupakan mantan atlet panahan, sementara bapaknya adalah Zainuddin, seorang pesilat. Kedua orang tuanya waktu itu menjadi tulang punggung prestasi buat Jawa Timur.

"Mama juga atlet panahan, jadi mendorong saya untuk terus maju, banyak keluarga yang mendukung serta motivasi dari semua pihak," ujarnya.

Ia pun ingin terus fokus untuk menekuni olahraga panahan. Setelah lebih dari 13 tahun menekuni olahraga itu, Nisa mengaku belum pernah merasakan kejenuhan. Sebab, banyak hal baru serta tantangan yang harus dihadapi, termasuk kompetisi antar negara.

Di samping untuk kesenangan, ia merasa panahan juga bisa melatihnya untuk menjadi pribadi yang lebih fokus, termasuk saat menjalani peran sebagai mahasiswi jurusan psikologi di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Jelang Asian Games sendiri, porsi latihannya terus ditambah. Ia tak ingin melewatkan momentum Asian Games sebagai ajang mengharumkan nama bangsa. Porsi latihan yang berat sempat membuatnya drop beberapa hari. "Saya selalu menjaga kesehatan, bahkan sudah ikut asuransi dari AXA Mandiri," ucapnya.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0892 seconds (0.1#10.140)