Kecewa Berat, Oezil Pensiun dari Timnas Jerman
A
A
A
BERLIN - Bintang sepak bola Jerman Mesut Oezil resmi mengundurkan diri sebagai pemain timnas Der Panzer, Minggu (22/7/2018). Alasan Oezil pensiun lantaran mendapat perlakuan rasisme dan pelecehan.
Oezil merupakan anggota skuat Jerman pemenang Piala Dunia 2014 di Brasil. Gelandang Arsenal itu lima kali terpilih sebagai pemain di Tim Terbaik sejak 2011 oleh fans. Namun, Oezil menghadapi rentetan kritik menyusul fotonya bersama Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Mei 2018.
Oezil dan Ilkay Gundogan, rekan setimnya yang juga keturunan Turki, ikut berpose dengan Erdogan. Mereka dicemooh oleh fans Jerman dalam pertandingan pemanasan sebelum Piala Dunia di Rusia.
Oezil juga menjadi salah satu kambing hitam kegagalan Jerman lolos dari babak penyisihan grup Piala Dunia 2018 di Rusia. Itu merupakan prestasi terburuk Jerman dalam 80 tahun.Oezil mengatakan jika dia tidak bertemu dengan presiden Turki, berarti dia tidak menghormati akar leluhurnya. "Bagi saya berfoto dengan Presiden Erdogan bukan tentang politik atau pemilihan umum, itu tentang saya menghormati pemimpin tertinggi negara dimana keluarga saya tinggal," katanya."Apakah ini karena Turki? Apakah karena saya seorang Muslim? Saya pikir di sini ada masalah penting," kata Oezil dilansir Reuters.
"Dengan berat hati dan setelah banyak pertimbangan karena peristiwa baru-baru ini, saya tidak akan lagi bermain untuk Jerman di tingkat internasional. Saya merasa ini adalah sebauah rasisme dan tidak ada rasa hormat."
"Dulu saya memakai kostum Jerman dengan kebanggaan dan kegembiraan, tapi sekarang saya tidak lagi," katanya. "Saya merasa tidak diinginkan dan berpikir bahwa apa yang telah saya capai sejak debut internasional saya di tahun 2009 telah dilupakan."
Oezil, yang pernah bermain untuk klub Spanyol Real Madrid mengatakan Presiden Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) Reinhard Grindel telah menyalahkannya karena kinerja buruk Jerman di Rusia.
"Di mata Grindel dan pendukungnya, saya orang Jerman ketika kami menang, tetapi saya adalah imigran ketika kami kalah," tulis Oezil dalam pernyataan yang diposting di akun Twitter-nya.
Dia menambahkan dirinya tidak merasa diterima di masyarakat Jerman meskipun membayar pajak di sana, memberikan sumbangan ke sekolah-sekolah Jerman dan menjadi bagian dari tim yang memenangkan Piala Dunia.
Keputusan Oezil muncul di tengah debat politik di Jerman tentang masuknya imigran yang telah melihat kebangkitan sayap kanan. Jerman merupakan rumah bagi sekitar 3 juta orang dengan akar Turki.
Oezil merupakan anggota skuat Jerman pemenang Piala Dunia 2014 di Brasil. Gelandang Arsenal itu lima kali terpilih sebagai pemain di Tim Terbaik sejak 2011 oleh fans. Namun, Oezil menghadapi rentetan kritik menyusul fotonya bersama Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Mei 2018.
Oezil dan Ilkay Gundogan, rekan setimnya yang juga keturunan Turki, ikut berpose dengan Erdogan. Mereka dicemooh oleh fans Jerman dalam pertandingan pemanasan sebelum Piala Dunia di Rusia.
Oezil juga menjadi salah satu kambing hitam kegagalan Jerman lolos dari babak penyisihan grup Piala Dunia 2018 di Rusia. Itu merupakan prestasi terburuk Jerman dalam 80 tahun.Oezil mengatakan jika dia tidak bertemu dengan presiden Turki, berarti dia tidak menghormati akar leluhurnya. "Bagi saya berfoto dengan Presiden Erdogan bukan tentang politik atau pemilihan umum, itu tentang saya menghormati pemimpin tertinggi negara dimana keluarga saya tinggal," katanya."Apakah ini karena Turki? Apakah karena saya seorang Muslim? Saya pikir di sini ada masalah penting," kata Oezil dilansir Reuters.
"Dengan berat hati dan setelah banyak pertimbangan karena peristiwa baru-baru ini, saya tidak akan lagi bermain untuk Jerman di tingkat internasional. Saya merasa ini adalah sebauah rasisme dan tidak ada rasa hormat."
"Dulu saya memakai kostum Jerman dengan kebanggaan dan kegembiraan, tapi sekarang saya tidak lagi," katanya. "Saya merasa tidak diinginkan dan berpikir bahwa apa yang telah saya capai sejak debut internasional saya di tahun 2009 telah dilupakan."
Oezil, yang pernah bermain untuk klub Spanyol Real Madrid mengatakan Presiden Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) Reinhard Grindel telah menyalahkannya karena kinerja buruk Jerman di Rusia.
"Di mata Grindel dan pendukungnya, saya orang Jerman ketika kami menang, tetapi saya adalah imigran ketika kami kalah," tulis Oezil dalam pernyataan yang diposting di akun Twitter-nya.
Dia menambahkan dirinya tidak merasa diterima di masyarakat Jerman meskipun membayar pajak di sana, memberikan sumbangan ke sekolah-sekolah Jerman dan menjadi bagian dari tim yang memenangkan Piala Dunia.
Keputusan Oezil muncul di tengah debat politik di Jerman tentang masuknya imigran yang telah melihat kebangkitan sayap kanan. Jerman merupakan rumah bagi sekitar 3 juta orang dengan akar Turki.
(sha)