Optimistis 10 Besar

Rabu, 01 Agustus 2018 - 11:00 WIB
Optimistis 10 Besar
Optimistis 10 Besar
A A A
JAKARTA - Pemerintah optimistis Tim Merah Putih finis di posisi 10 besar pada Asian Games 2018. Persiapan atlet dari berbagai cabang olahraga (cabor) telah menunjukkan peningkatan.

Hal itu yang membuat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yakin target merebut 16-17 medali emas di multiajang terbesar di Asia tersebut bisa direalisasikan. Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto mengatakan, para atlet sudah siap tanding dan yakin bisa meraih hasil terbaik di Asian Games 2018.

Beberapa cabor yang menunjukkan prestasi membanggakan di berbagai turnamen internasional diharapkan bisa menjadi tambang medali. Selain bulu tangkis dan angkat besi, Gatot menilai cabang pencak silat, wushu, panjat tebing, bridge, dan beberapa cabor nonfavorit bisa menjadi andalan Indonesia dalam mendulang medali emas di ajang tersebut.

“Persiapan atlet sudah berada dalam persiapan akhir. Kami optimistis target itu tercapai. Kita melihat beberapa cabor menunjukkan progres signifikan,” kata Gatot kepada KORAN SINDO kemarin.

Selain Lalu Muhammad Zohri yang secara mengejutkan merebut medali emas di Kejuaraan Dunia Atletik U-21 100 meter, lanjut Gatot, Indonesia juga memiliki atlet yang berprestasi di tingkat dunia.

“Sebut saja bulu tangkis, panjat tebing, jet ski, pencak silat, dan bridge,” tambah Gatot. Dia menambahkan, kesuksesan atlet juga harus diimbangi keberhasilan penyelenggaraan. Soal ini, Gatot memastikan bahwa semua masalah arena dan transportasi sudah tidak ada kendala.

Hal itu yang membuatnya sangat yakin Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik. Termasuk velodrom dan equestrian yang sempat tertunda, sudah selesai dikerjakan. Sementara di Palembang, arena menembak juga sudah selesai.

“Bisa dikatakan, seluruh persiapan penyelenggaraan Asian Games sudah dinyatakan siap. Venue-venue yang akan di pakai sudah siap,” tuturnya.

Kemenpora menjanjikan banyak bonus kepada peraih medali Asian Games, mulai uang, rumah sampai menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Menpora Imam Nahrawi menegaskan, bonus uang yang bakal diberikan mulai Rp1,5 miliar bagi peraih emas, sedangkan bonus rumah hingga menjadi PNS dipersembah kan kepada atlet yang berhasil meraih medali emas dan perak.

Percaya diri bakal mendulang medali juga disampaikan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), bahkan memprediksi Tim Merah Putih bisa meraih hingga 22 medali emas di Asian Games 2018. Pasalnya, 16 emas merupakan perolehan minimal untuk bisa masuk ke peringkat 10 besar.

Target tersebut ditetapkan berdasarkan kompetisi dan kejuaraan yang diikuti atlet Indonesia menjelang Asian Games 2018.

KONI merinci kalkulasi nya, dari 15 cabang olahraga andalan Indonesia yang kemungkinan berpotensi meraih medali emas antara lain bulu tangkis 2 emas, atletik (1), boling (1), bridge (2), kano/ rowing (1), sepeda (2), jet ski (2), karate (1), paragliding (1), pencak silat (2), sport climbing (1), taekwondo (1), angkat besi (1), dan wushu (1).

“Karena itu, target kami adalah 16 emas. Perolehan medali itu telah sepakati KONI dengan peng urus cabor-cabor antara 16 hingga 22 medali emas,” kata Ketua KONI Pusat Tono Suratman. Indonesia menjadi salah satu negara yang tidak pernah absen dalam ajang Asian Games.

Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah pada 1962. Sepanjang perjalanannya di ajang olahraga ini, prestasi atlet Indonesia di Asian Games mengalami pasangsurut. Pada Asian Games perdana (1951), Merah Putih berhasil berada di urutan ke-7 dengan 5 medali perunggu.

Adapun prestasi terbaiknya adalah pada 1962 saat menempati posisi runner-up dengan 77 medali (21 emas, 26 perak, dan 30 perunggu). Sementara pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, kontingen Merah Putih meraih 4 emas, 5 perak, dan 11 perunggu.

Medali tersebut ditambang dari 10 cabang olahraga, atletik (lom pat jauh 1 emas), bulu tangkis (2 emas, 1 perak, 1 perunggu), boling (2 perunggu), berkuda (1 perunggu), karate (1 perak), rowing (1 perunggu), sepak takraw (3 perunggu), softtennis (1 perak, 1 perunggu), angkat besi (1 perak, 1 perunggu), wushu (1 emas, 1 perak, 1 perunggu).

Tim Merah Putih pun harus puas di posisi ke-17 dari 45 negara yang ikut berpartisipasi. Hasil ini mengalami penurunan jika dibandingkan Asian Games 2010. Di Guangzhou, Indonesia menduduki posisi ke-15 dengan total 26 medali (4 emas, 9 perak, dan 13 perunggu).

Kepala pelatih Angkat Besi Indonesia Dirja Wiharja mengatakan, para atletnya siap tempur mewujudkan meraih medali emas di Asian Games 2018. Dia menilai ke-13 atlet, tujuh putra dan enam putri, yang sudah dipersiapkan sangat berambisi mendulang medali di ajang itu.

Mereka adalah Surahmat (56 kg), Purkon (62 kg), Eko Yuli Irawan (62 kg), Deni (69 kg), Triyatno (69), I Ketut Ariana (77 kg), dan Rahmat Erwin Abdullah (77 kg). Dirja juga berharap kepada lifter putri seperti Sri Wahyuni (48 kg), Yolanda Putri (48 kg), Syarah Anggraini (53 kg), Accchedya Jagadhita (58 kg), Yuripah Melsandi (69 kg), dan Nurul Akmal (75+ kg).

Setelah menjalani latihan di Kweni, dia yakin tim angkat besi Indo nesia bisa menjaga tradisi dalam meraih medali di Asian Games. Angkat besi bisa menjaga tradisi menyumbang medali yang sudah dilakukan sejak 1982.

“Saat ini nomor 62kg putra menjadi yang paling berpe luang meraih medali emas. Namun, kita juga berharap kejutan dari beberapa nomor seperti 69 kg putra. Dari putri, kami masih me miliki kesempatan mempersembahkan medali dari kelas 48 kg,” kata Dirja. Pada cabor bola voli, tim voli putra juga membidik medali emas.

Namun, pelatih tim voli putra Samsul Jais mengakui pasukannya masih butuh per baikan, termasuk melakukan blok dan memainkan bola saat menyerang. Sementaraitu, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohati menargetkan empat emas dari empat nomor berbeda, BMX Race, Mountain Bike (MTB), Road Race, dan Track.

Meski tergolong sulit, dia tetap yakin atletnya ada yang bisa merebut medali, termasuk BMX. Dalam segi penyelenggaraan, panitia pelaksana Asian Games (Inasgoc) 2018 merasa yakin bahwa ajang ini akan berlangsung dengan sukses.

Apalagi, masyarakat sudah mulai menyadari multiajang di Benua Kuning ini merupakan hal paling penting tahun ini. Bahkan, kirab obor yang melalui 53 kota juga sedang berlangsung. Kegiatan itu sekaligus menjadi ajang promosi di berbagai daerah di Tanah Air. (Raikhul Amar)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1295 seconds (0.1#10.140)